Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Amankah Ibu Menyusui Smoothing Rambut dan Apa Berdampak pada Kandungan ASI?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 14 Jul 2023 09:05 WIB

Ilustrasi Smoothing Rambut
Ilustrasi Smoothing Rambut/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Jomkwan

Smoothing Rambut menjadi salah satu cara untuk mempermanis penampilan. Lalu amankah ibu menyusui smoothing rambut dan apa dampaknya bisa memengaruhi kandungan ASI ya?

Perlu diketahui, smoothing merupakan proses perawatan untuk menghasilkan rambut lurus, Bunda. Dilansir Parenting Firstcry, perawatan rambut ini memiliki efek yang tidak permanen dalam mengubah bentuk rambut bila dibandingkan teknik rebonding.

"Smoothing rambut adalah perawatan yang bersifat sementara dan dianggap sebagai prosedur pelurusan rambut oleh sebagian orang. Perawatan profesional ini dapat meningkatkan penampilan rambut," kata Dr. Jyoti Gupta, seorang dokter kulit bersertifikat yang berspesialisasi dalam bedah kosmetik, laser, dan transplantasi rambut.

Smoothing rambut melibatkan proses kimiawi, di mana terjadi penjenuhan rambut dengan larutan formaldehida, yang kemudian dikeringkan dan dikunci dalam posisi lurus menggunakan besi datar.

"Pertama, larutan formaldehida dioleskan ke rambut, di mana air dalam larutan akan memutuskan ikatan hidrogen dari molekul keratin. Kemudian rambut akan dikeringkan lurus dengan setrika (besi) pipih," ujar Gupta.

Teknologi terbaru dengan keratin dapat membuat rambut lurus lebih lama karena terjadi ikatan silang formaldehida dengan filamen keratin yang selaras. Ini juga membuat rambut relatif lebih lurus dan berkilau," sambungnya.

Smoothing rambut bagi ibu menyusui

Menurut ulasan di National Library of Medicine, sejauh ini belum ada studi yang meneliti bahaya perawatan rambut pada ibu menyusui. Namun, teknik smoothing rambut sebaiknya dihindari dulu selama menyusui, Bunda. Kenapa?

Smoothing rambut melibatkan senyawa formaldehida. Dikutip dari NDTV, formaldehida merupakan bahan kimia beracun dan perlu pengawasan ahli dalam menggunakannya.

LAZADA

Efek samping jangka pendek paparan formaldehida dapat berupa iritasi mata, kulit, dan saluran pernapasan bagian atas. Dalam jangka panjang, berbagai lembaga telah mengklasifikasikan senyawa ini sebagai karsinogen pada manusia, yakni zat yang dapat menyebabkan kanker, dan dikaitkan dengan kanker hidung dan leukemia.

Lalu apa kandungan formaldehida dapat masuk ke dalam ASI dan memengaruhi bayi?

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.


EFEK BURUK FORMALDEHIDA, APA BISA MASUK KE ASI?

Ibu menyusui

Ilustrasi Ibu Menyusui/ Foto: iStock

Apa formaldehida dapat masuk ke ASI?

Menurut ulasan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebagian besar paparan formaldehida tidak akan masuk ke ASI. Tetapi, formaldehida dapat masuk ke ASI pada tingkat paparan yang tinggi, biasanya ditemukan di tempat kerja tertentu, seperti laboratorium atau tempat pengawetan jenazah.

"Kami tidak tahu seberapa tinggi kadar formaldehida dapat masuk ke ASI. Tapi, kecil kemungkinan formaldehida akan masuk ke ASI pada sebagian besar paparan kerja," demikian tulis CDC dalam laman resminya.

Hal serupa juga dijelaskan dalam laman South Australia Health. Dijelaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa formaldehida bisa menyebabkan cacat lahir atau dapat ditransfer ke bayi melalui plasenta atau ASI.

Banner Dampak YouTube Shorts pada Anak

Efek buruk formaldehida pada kesehatan

Meski tidak dapat dipastikan masuk ke ASI, Bunda tetap perlu hati-hati dengan paparan formaldehida ya. Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menjelaskan bahwa semakin besar paparan produk mengandung formaldehida, baik dalam jangka pendek atau panjang, maka semakin tinggi pula risiko kesehatannya.

"Individu yang pernah mengalami paparan formaldehida mengalami reaksi seperti gangguan mata atau iritasi, masalah sistem saraf (misalnya sakit kepala dan pusing), masalah saluran pernapasan (sakit atau gatal tenggorokan, batuk, mengi), mual, nyeri dada, muntah, dan ruam," tulis FDA.

"Efek kronis yang terkait dengan formaldehida dapat mencakup peningkatan prevalensi sakit kepala, asma, dermatitis kontak (ruam merah dan gatal yang disebabkan oleh kontak langsung dengan suatu zat atau reaksi alergi terhadapnya sebagai akibat dari sensitisasi) dan kemungkinan kanker."

Simak juga 2 kandungan skincare yang perlu dihindari ibu menyusui, dalam video berkut:

[Gambas:Video Haibunda]


(ank/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda