menyusui

5 Penyebab ASI Bau Amis dan Cara Menghilangkannya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 07 Aug 2023 17:21 WIB

Jakarta -

Air Susu Ibu (ASI) berbau amis bisa disebabkan karena beberapa hal, Bunda. Lalu apa saja penyebab ASI bau amis dan cara menghilangkannya ya?

Perlu diketahui, ASI memang dapat berubah rasa dan berbau tidak enak. Dilansir Medela, ASI dapat bervariasi dalam segi rasa, bau, dan bentuknya tergantung pada diet, penggunaan obat-obatan, dan teknik penyimpanan.

Bunda seharusnya tidak perlu khawatir selama bayi tidak menolak menyusu. Ingat ya, ASI merupakan makanan terbaik untuk Si Kecil, terutama di enam bulan pertama kehidupannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Penyebab ASI bau amis

Ada beberapa penyebab ASI bau amis atau berbau tidak sedap, Bunda. Melansir dari beberapa sumber, berikut penyebabnya:

1. Enzim lipase yang tinggi

Enzim lipase yang tinggi bisa menyebabkan ASI berbau amis, terutama di ASI perah. Mengutip laman La Leche League International, ketika aktiviutas enzim lipase tinggi dalam ASI perah, kerjanya dalam memecah lemak dapat menyebabkan aroma seperti sabun atau amis yang mungkin tidak disukai bayi.

Peningkatan enzim lipase ini dapat berbeda pada ASI setiap Bunda. Ada yang berubah dalam waktu kuran dari 12 jam, ada pula yang baru menyadarinya setelah beberapa hari.

Konsultan laktasi Meredith Walls CNM, NP, mengatakan bahwa lipase adalah enzim penting yang membantu bayi memecah ASI sehingga dapat dicerna dan menyerap nutrisi penting yang terkandung di dalamnya. Enzim ini biasanya diproduksi di pankreas, namun juga ditemukan di saluran pencernaan bayi baru lahir.

"Lipase secara alami ditemukan dalam ASI. Diyakini bahwa kelebihan enzim ini dapat menyebabkan rasa ASI berubah," kata Walls, melansir dari Healthline.

Hingga kini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa enzim lipase tinggi pada ASI bisa menimbulkan dampak buruk pada bayi. Sebab, bayi mampu mencerna ASI yang dikonsumsi tanpa masalah.

"Satu-satunya masalah, yaitu tidak semua bayi suka minum ASI perah yang berubah rasa atau berbau," ujar Walls.

2. Makanan yang Bunda konsumsi

Apa yang Bunda konsumsi bisa saja memengaruhi bau dan rasa ASI. Dilansir laman Parents, terdapat beberapa makanan dengan rasa unik yang mempengaruhi rasa ASI, bahkan bisa berbahaya kandungan kimia di dalamnya.

"Jika seorang ibu makan berbagai macam makanan yang berbeda selama kehamilan, itu mengubah rasa dan bau cairan ketuban yang terpapar dan tercium oleh bayi di dalam rahim. Begitu juga dengan ASI. Pada dasarnya, menyusui adalah langkah selanjutnya dari cairan ketuban ke dalam ASI," kata Paula Meier, Ph.D, ahli laktasi di Chicago, Amerika.

Meski bau dan rasanya berubah, Bunda yang menyusui bisa mendapatkan manfaat ini untuk Si Kecil. Perubahan bau dan rasa ASI dapat menjadi salah satu alasan mengapa bayi yang disusui cenderung menikmati variasi makanan dan rasa, dibandingkan bayi yang diberi susu formula saat mereka mulai konsumsi makanan padat.

3. Teknik penyimpanan ASI perah

Cara Bunda menyimpan ASI perah dapat berdampak pada bau, rasa, dan bentuknya. ASI akan terpisah menjadi beberapa lapisan ketika didiamkan selama beberapa waktu di dalam pendingin.

Saat didinginkan, lemak ASI perah akan naik ke atas wadah. Akibatnya, bagian ASI yang tampak lebih kental dan kuning seperti krim akan berada di bagian atas.

ASI yang tersimpan dalam waktu lama bisa saja mengalami perubahan rasa dan aroma. Bunda sebaiknya segera menggunakan ASI perah yang disimpan, atau tidak terlalu lama menyimpannya di pendingin.

Selain itu, menyesuaikan tekanan dan kecepatan memerah payudara terkadang juga bisa memengaruhi bau dan rasa ASI. Tekanan dan kecepatan ke tingkat yang lebih rendah umumnya dapat membantu meningkatkan rasa dan bau ASI perah.

4. Oksidasi kimia

ASI yang berbau amis juga bisa disebabkan karena oksidasi kimia, Bunda. Dilansir Nurturing Milk, oksidasi kimia di ASI belum banyak diketahui dengan pasti. Namun, hal ini disebut menjadi salah satu penyebab perubahan bau pada ASI.

Oksidasi kimia terjadi ketika molekul oksigen berinteraksi dengan asam lemak tak jenuh ganda yang terjadi secara alami di dalam ASI. Oksidasi asam lemak dalam ASI ini dapat dipengaruhi oleh waktu penyimpanan susu, suhu pencairan, dan potensi paparan cahaya.

Bau ASI karena oksidasi kimia aman dikonsumsi bayi dan bukanlah ASI basi. Namun, beberapa bayi mungkin akan menolak untuk menyusu.

5. Masalah terkait pompa ASI

Pompa ASI yang tidak higienis bisa menyebabkan ASI perah berbau amis. ASI bau amis juga dapat terjadi bila ASI disimpan di wadah yang tidak sesuai, Bunda.

Alat pumping dan ASI perah yang tidak higienis dan sesuai dapat menyebabkan bakteri mudah masuk ke dalam ASI. Akibatnya, ASI perah mudah berbau tidak sedap dan menjadi basi.

Cara menyimpan ASI perah yang benarIlustrasi ASI perah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Aliseenko

Cara mengatasi ASI bau amis

ASI berbau amis atau tengik dapat diatasi dan dicegah dengan beberapa cara, Bunda. Berikut cara mengatasi ASI bau amis:

1. Menghangatkan ASI perah dengan tepat

Salah satu cara menghilangkan bau tengik atau amis pada ASI yang tinggi enzim lipase adalah menghangatkannya dengan teknik scalding. Teknik scalding adalah menghangatkan ASI dengan dipanaskan sampai terbentuk gelembung-gelembung tetapi tidak mendidih.

Bunda perlu tahu, merebus ASI perah sampai dengan suhu panas bisa merusak nutrisinya. Teknik scalding bisa dilakukan pada ASI yang baru diperah, lalu didinginkan dalam suhu kamar dan disimpan di tempat penyimpanan.

2. Sesuaikan tekanan dan kecepatan saat memerah ASI

Sebelum memerah ASI dengan pumping tools, sebaiknya Bunda pahami cara kerjanya. Ikuti pedoman pengoperasian pompa ASI dengan baik dan sesuaikan tekanan jika diperlukan.

3. Manajemen penyimpanan ASI perah yang tepat

Untuk mengurangi rasa dan bau ASI yang disebabkan oleh oksidasi kimia, para ahli merekomendasikan para Bunda untuk segera membekukan ASI segar, menjauhkannya dari paparan cahaya, dan mengurangi lemak tak jenuh ganda dalam makanan, seperti salmon, minyak sayur, beberapa jenis kacang-kacangan dan biji-bijian yang mengandung banyak lemak.

4. Jangan simpan ASI perah dalam waktu lama

Untuk mencegah ASI perah bau tengik dan berubah rasa, Bunda sebaiknya tidak menyimpan terlalu lama setelah dipompa. Berikan ASI perah pada Si Kecil dalam beberapa jam atau hari yang sama saat proses memerah.

5. Gunakan peralatan untuk ASI perah yang benar

Pastikan juga Bunda menggunakan peralatan untuk menyimpan ASI perah yang benar, mulai dari wadah hingga kulkas atau pendingin. Pastikan kulkas bebas dari bau makanan yang dapat memengaruhi ASI.

6. Membatasi asupan makanan yang bisa pengaruhi ASI

Bila Bunda khawatir ASI berbau amis, maka sebaiknya hindari asupan makanan yang bisa mengubah baunya. Hal ini juga berlaku untuk obat-obatan yang dikonsumsi selama menyusui, karena ini juga dapat mengubah bau ASI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT