Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 26 Aug 2023 10:18 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999

Banyak hal yang perlu disiapkan saat kehamilan memasuki trimester 3 atau menjelang persalinan. Salah satunya adalah mengetahui tanda bahaya kehamilan trimester 3 dan cara mengatasinya, Bunda.

Banyak keluhan pada tubuh yang mungkin dialami di trimester akhir ini. Ada keluhan yang normal, ada pula yang mungkin menunjukkan komplikasi kehamilan yang lebih serius.

Jika merasa ada sesuatu yang 'tidak beres' dengan kesehatan Bunda atau janin, maka penting untuk memeriksakannya. Jangan sampai tanda bahaya ini diabaikan bila sudah sampai mengganggu aktivitas.

Tanda bahaya kehamilan trimester 3

Melansir dari beberapa sumber, berikut 7 tanda bahaya kehamilan trimester 3 yang perlu Bunda waspadai:

1. Sakit kepala yang tak hilang

Dilansir CDC, sakit kepala yang tidak kunjung hilang atau semakin parah seiring berjalannya waktu bisa menjadi tanda bahaya kehamilan trimester 3. Bunda perlu waspada bila sakit kepala ini bertahan bahkan setelah minum obat atau cairan.

Sakit kepala yang bisa menjadi tanda bahaya biasanya terjadi secara tiba-tiba dengan rasa sakit yang hebat, seperti sambaran petir. Ibu hamil akan merasakan sakit berdenyut di satu sisi kepala di atas telinga. Kondisi dapat menjadi parah bila disertai penglihatan kabur.

2. Bengkak pada wajah, tangan, dan kaki

Pembengkakan ekstrem pada tangan, kaki, dan wajah merupakan tanda bahaya lain di kehamilan trimester 3. Misalnya, pembengkakan di tangan membuat jari sulit ditekuk, atau di wajah membuat sulit membuka mata sepenuhnya serta bibir dan mulut terasa bengkak atau kebas.

Pembengkakan ini tidak seperti gejala ringan yang biasa dialami sebagian besar ibu selama kehamilan, terutama pada beberapa bulan terakhir kehamilan. Bengkak yang sampai mengganggu aktivitas bisa menjadi penanda komplikasi serius seperti preeklamsia.

3. Kesulitan bernapas

Jika merasa sesak napas secara tiba-tiba atau dalam waktu lama, maka Bunda perlu waspada. Ini bisa menjadi tanda bahaya kehamilan di trimester 3.

Segera periksa ke dokter bila tiba-tiba tenggorokan dan/atau dada terasa sesak, lalu mengalami kesulitan bernapas saat berbaring, seperti harus menopang kepala dengan bantal untuk tidur.

4. Mual dan muntah berlebihan

Mual dan muntah adalah hal normal yang terjadi selama hamil, terutama di trimester pertama. Namun, Bunda perlu waspada bila keluhan ini dialami di trimester akhir ya.

Mual dan muntah berlebihan dapat menjadi pertanda bahaya bila membuat ibu sulit mendapatkan makanan dan nutrisi. Bila dibiarkan, pertumbuhan janin bisa terganggu.

5. Nyeri pada bagian perut

Nyeri pada bagian perut yang tak kunjung hilang dapat menjadi pertanda masalah serius selama kehamilan. Rasa nyeri ini digambarkan seperti sakit perut yang tajam, menusuk, atau seperti kram yang tidak kunjung hilang. Bila nyeri muncul secara tiba-tiba dan bertambah parah, maka Bunda perlu ke dokter.

6. Janin jarang atau berhenti bergerak

Selama kehamilan, Bunda akan merasakan janin bergerak. Misalnya, bayi menendang, cegukan, berguling, atau mengubah posisi.

Gerakan-gerakan ini biasa terjadi dan seiring pertumbuhan bayi, gerakan-gerakan ini akan semakin kuat. Pada trimester ketiga (28 minggu), Bunda akan merasakan setidaknya 10 gerakan dalam dua jam. Jika merasa bayi berhenti bergerak atau bayi bergerak lebih sedikit dari sebelumnya, maka segera hubungi dokter atau bidan. Ini bisa menjadi salah satu tanda bahaya.

7. Pendarahan atau keputihan terlalu banyak

Tanda bahaya kehamilan trimester tiga yang terakhir adalah mengalami perdarahan dari vagina. Perdarahan yang dimaksud ini lebih dari sekadar bercak, seperti menstruasi ya.

Selain perdarahan, Bunda juga perlu waspada bila ada cairan yang keluar dari vagina atau mengalami keputihan yang berbau tidak sedap.

Tadi adalah tanda bahaya kehamilan trimester tiga. Sebaiknya Bunda tetap memperhatikan dan waspada apabila mengalami keluhan seperti di atas. Lalu adakah cara untuk mengatasinya? Klik di halaman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


CARA MENGATASI RISIKO BAHAYA KEHAMILAN DI TRIMESTER 3

Ilustrasi Ibu Hamil

Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Cara mengatasi dan mencegah tanda bahaya kehamilan

Seringkali tanda bahaya dalam kehamilan itu tidak bisa dicegah. Ada baiknya, Bunda perlu menginformasikan hal ini kepada dokter kandungan untuk mencari pertolongan medis.

Tapi, ada beberapa tanda bahaya yang dapat diatasi dan dicegah sendiri dengan mengubah gaya hidup. Pada dasarnya, penanganan ini tergantung dari keluhan yang Bunda rasakan.

Berikut cara mengatasi dan mencegah tanda bahaya dalam kehamilan:

1. Mengurangi bengkak

Bengkak pada kaki adalah salah satu keluhan umum di trimester tiga. Hal terbaik yang dapat Bunda lakukan untuk menghindari atau menguranginya bisa dengan mengubah kebiasaan, yakni tidak berdiri terlalu lama.

Jika pun Bunda harus berdiri dalam waktu lama, jangan lupa istirahat setiap beberapa jam untuk duduk dan angkat kaki selama 10 menit. Cara tersebut dapat membantu menarik cairan dari kaki kembali ke sistem peredaran darah.

Banner Penunda Kehamilan

2. Perbanyak istirahat dan tidur dengan nyaman

Pada trimester 3, tidur nyenyak menjadi lebih sulit karena perut semakin membesar. Cara untuk mengatasinya bisa dengan menemukan posisi yang paling nyaman, misalnya tidur dalam posisi miring ke kiri atau ke kanan. Sebenarnya tidak masalah posisi mana yang dipilih, asalkan Bunda merasa nyaman.

Tidur telentang juga bisa menjadi pilihan meski mungkin tidak nyaman. Tetapi jika Bunda ingin tidur dengan posisi ini, maka ada baiknya sedikit menggeser pinggul agar seluruh beban tidak bertumpu pada punggung.

3. Kenakan sabuk kehamilan

Postur tubuh juga dapat berubah selama kehamilan karena membawa beban ekstra. Bunda mungkin mendapati tubuh lebih condong ke satu sisi atau sisi lainnya, yang dapat menyebabkan nyeri punggung bagian bawah atau pinggul.

Mengutip laman resmi UT Southwestern Medical Center, mengenakan sabuk penyangga di bawah dan di atas perut dapat dilakukan untuk mengurangi sebagian beban di pinggul dan punggung. Tersedia berbagai macam tipe dan merk yang dapat dipilih.

Sabuk kehamilan tidak akan menyakiti janin selama digunakan dengan cara yang benar. Sabuk kehamilan ini juga dapat berupa bantal untuk menyangga.

"Saat duduk, letakkan bantal di bawah pinggul Bunda atau cobalah duduk di atas bola keseimbangan atau yoga alih-alih di kursi. Mandi air hangat atau gunakan bantalan pemanas di pinggul atau punggung untuk membantu meredakan nyeri," tulis dokter kandungan Shivani Patel, M.D..

4. Kenakan stoking kompresi

Cairan yang tertahan di kaki karena pembengkakan tidak akan beredar ke seluruh tubuh, sehingga bisa menyebabkan pusing atau sakit kepala ringan. Bunda dapat menggunakan stoking kompresi untuk mengatasinya. Stoking kompresi bekerja dengan cara mendorong darah keluar dari kaki dan ke jantung.

Jika Bunda harus berdiri dalam waktu lama, teruslah bergerak untuk meningkatkan sirkulasi, goyangkan kaki atau tekuk lutut dengan mengangkat kaki bagian bawah ke arah bokong beberapa kali. Hindari juga bangun terlalu cepat dari posisi duduk dan berbaring.

Saat Bunda siap bangun dari tempat tidur di pagi hari, duduklah, letakkan kaki di lantai, dan tunggu sebentar sebelum berdiri dan berjalan. Ini akan memberi waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri.

5. Tidak makan berlebihan dan rajin olahraga

Mengelola berat badan juga selama hamil sangat disarankan. Ada batasan kenaikan berat badan yang ideal selama hamil dihitung berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil. Mengelola berat badan sangat bermanfaat dan dapat mengatasi tanda bahaya kehamilan.

"Cobalah untuk menambah berat badan yang sesuai selama kehamilan, karena penambahan berat badan yang berlebihan dapat memperburuk gejala," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di Northwestern Medicine Woodstock Hospital, Darby E. Murphy, MD.

Cara terbaik untuk mengelola berat badan adalah menjaga pola makan dan rajin olahraga selama hamil. Beberapa contoh latihan yang dapat dilakukan seperti yoga, jalan kaki, atau angkat beban ringan.

Simak juga 4 jenis olahraga yang aman untuk ibu hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(Asri Ediyati/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda