Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Minum Obat Atasi ASI Tersumbat atau Pemecah Gumpalan saat Menyusui, Amankah?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 12 Oct 2023 11:15 WIB

Ilustrasi menyusui
Minum Obat Atasi ASI Tersumbat atau Pemecah Gumpalan saat Menyusui, Amankah?/Foto: Getty Images/FamVeld
Jakarta -

ASI tersumbat sering kali membuat ibu menyusui jadi stres karena agenda menyusui jadi terganggu. Lantas, apakah minum obat atasi ASI tersumbat atau pemecah gumpalan saat menyusui aman ya, Bunda?

Benjolan kecil dan lembut di payudara biasanya menandakan tanda bahaya besar. Namun jika sedang menyusui, ada kemungkinan Bunda mengalami saluran susu yang tersumbat.

Meski terasa tidak nyaman, saluran yang tersumbat tidak menyebabkan kepanikan. Namun Bunda perlu mengambil tindakan agar semuanya berjalan lancar kembali dan mengetahui kemungkinan tanda-tanda bahwa penyumbatan semakin parah atau tidak seperti dikatakan Suzanne Chan, D.N.P, C.L.C, dikutip dari laman Whattoexpect.

ASI tersumbat 

ASI tersumbat merupakan kondisi dengan adanya penyumbatan pada saluran ASI. Sedianya, saat Bunda sedang menyusui, ASI mengalir melalui payudara dalam sistem saluran seperti pipa.

Jika saluran tersumbat atau ASI sulit mengalir, dapat terjadi penyumbatan, yang disebut saluran tersumbat. Hasilnya adalah benjolan kecil di payudara yang mungkin terlihat sedikit merah dan terasa perih atau nyeri saat Bunda menyentuhnya.

Saluran yang tersumbat bukanlah hal yang jarang terjadi, dan akhirnya terbentuk ketika ASI tidak dikosongkan secara efektif dari payudara. Hal ini bisa terjadi jika:

1. Bayi mengalami kesulitan menyusu atau menyusu. Keduanya dapat menyebabkan dia mengonsumsi lebih sedikit ASI dan mengiritasi salurannya.
2. Bunda melewatkan sesi menyusui atau memompa. Kadang-kadang hal ini hanya terjadi karena bayi lupa atau tertidur pada jam makan normalnya. Namun penyumbatan juga bisa terjadi karena perubahan jadwal makan yang tiba-tiba, seperti kembali bekerja atau menyapih terlalu cepat. Anggap saja seperti pipa cadangan.
3. Bayi ada di NICU. Terpisah dari bayi berarti Bunda mungkin tidak bisa menyusui sesering mungkin.
4. Mengenakan bra atau pakaian yang terlalu ketat. Keduanya bisa membatasi aliran ASI.

Jika saluran susu tersumbat, salah satu hal pertama yang mungkin Bunda perhatikan adalah benjolan kecil dan keras di payudara yang terasa dekat dengan kulit. Benjolan tersebut mungkin terasa perih atau nyeri saat Bunda menyentuhnya.

Bunda mungkin juga memperhatikan area sekitar benjolan terasa hangat atau tampak merah. Tanda lainnya adalah ketidaknyamanan menjadi sedikit lebih baik setelah Bunda menyusui.

Saluran yang tersumbat dapat mengganggu dan sedikit mengkhawatirkan jika tidak ditangani. Kabar baiknya ialah hal ini dapat diatasi dengan perawatan yang mudah dilakukan di rumah. Salah satu kuncinya adalah bertindak cepat.

Obat ASI tersumbat

Tanpa pengobatan, saluran yang tersumbat dapat menyebabkan infeksi payudara atau lebih buruk lagi. Jadi, lakukan langkah-langkah berikut agar ASI mengalir kembali. Diantaranya yakni bereksperimen dengan posisi menyusui yang menggunakan gravitasi untuk membantu mengalirkan lebih banyak ASI dari payudara.

Kemudian, pompa ASI saat membutuhkannya. Jika bayi belum mengosongkan payudara sepenuhnya, lanjutkan dengan sesi memompa ASI. Bunda juga bisa memberikan kompres hangat untuk memberikan rileksasi pada saluran yang tersumbat. 

Bunda juga tetap dapat melanjutkan menyusui untuk menjaga pasokan ASI tetap aman. Menyusui pada sisi yang salurannya tersumbat mungkin tidak nyaman, tetapi ini adalah salah satu pilihan paling efektif untuk mengeringkan payudara dan membuat ASI mengalir normal.  Mulailah dengan sisi yang tersumbat tetapi jangan mengabaikan sisi lainnya, karena hal ini akan meningkatkan potensi penyumbatan tambahan.

Jika menyusui tidak memungkinkan, lakukan pemompaan sesering mungkin. Ibu yang melakukan pompa ASI secara eksklusif mungkin perlu mengosongkan payudaranya lebih sering dibandingkan ibu yang menyusui atau menggunakan kombinasi kedua teknik tersebut, karena menyusui cenderung lebih efisien. 

Terlepas dari apakah Bunda menyusui atau memompa, Bunda mungkin akan terbantu jika memberikan kompres hangat ke area yang terkena ASI tersumbat sebelum memompa atau menyusui. Ini akan membuat ASI mengalir dan mengurangi rasa sakit pada beberapa menit pertama menyusui atau memompa ASI yang tersumbat.

Selain itu, memberikan pijatan juga bisa sangat membantu meringankan ketidaknyamanan akibat ASI tersumbat. Pijat adalah teknik yang tepat bagi para ibu yang sering mengalami penyumbatan saluran air susu, karena pijatan dapat memberikan pertolongan jangka pendek dan, dalam beberapa kasus, merupakan solusi jangka panjang. Pijat payudara dapat meminimalkan rasa sakit bahkan ketika ibu baru tidak sedang menghadapi penyumbatan.

Pada awalnya, memijat mungkin terasa tidak nyaman. Mulailah secara perlahan di dekat tepi luar payudara sebelum melanjutkan ke arah yang terkena sumbatan. Gerakan menguleni seringkali merupakan teknik yang paling efektif.

Bunda dapat meletakkan ibu jari atau jari tepat di belakang sumbatan dan tekan ke arah puting susu. Atau, Bunda juga bisa melakukan aktivitas berendam di bak mandi air hangat atau mandi sambil memijat mungkin bisa membantu.

Ilustrasi menyusuiIlustrasi menyusui/ Foto: Getty Images/PonyWang

Jika berbagai cara tersebut tetap tidak bekerja maksimal, Bunda dapat mengonsumsi obat untuk mengatasi kondisi ASI tersumbat tersebut. Banyak ibu menyusui memilih minum obat atasi ASI tersumbat atau pemecah gumpalan saat menyusui. Obat tersebut salah satunya yakni obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau asetaminofen untuk membantu meredakan nyeri. 

Ibuprofen aman dikonsumsi saat menyusui dan dapat membantu meredakan peradangan dan ketidaknyamanan. Asetaminofen juga umumnya aman untuk menyusui dan dapat dikonsumsi saat mengatasi saluran tersumbat seperti dikutip dari laman WebMd.

Perlu Bunda ketahui bahwa saluran yang tersumbat dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya mastitis, yang merupakan kondisi yang jauh lebih serius. Jika penyumbatan yang Bunda alami tidak kunjung hilang setelah 48 jam dan Bunda mulai merasakan gejala mirip flu, pertimbangkan untuk mengunjungi dokter.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

 Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda