
menyusui
Desloratadine untuk Ibu Menyusui: Aturan Pakai, Dosis, Manfaat & Efek Samping
HaiBunda
Selasa, 17 Oct 2023 08:00 WIB

Mengonsumsi obat saat menyusui perlu dipertimbangkan secara selektif ya, Bunda. Termasuk penggunaan desloratadine untuk ibu menyusui yang banyak digunakan sebagai antihistamin.
Ibu menyusui ada kalanya mengalami gangguan kesehatan di tengah agenda menyusuinya. Termasuk mengalami gejala alergi yang diketahui bisa menghambat kegiatan menyusui. Biasanya, banyak ibu menyusui menjadi khawatir bagaimana mengatasinya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan aman dan cepat biasanya dengan mengonsumsi obat alergi termasuk di antaranya desloratadine yang biasa digunakan untuk pengobatan gejala alergi. Obat ini bekerja dengan mencegah pelepasan mediator pro-onflammatory.
Desloratadine untuk ibu menyusui
Tablet oral desloratadine digunakan untuk mengobati gejala rhinitis dan non nasal (alergi) pada hidung dan non hidung. Obat ini juga digunakan untuk membantu meringankan rasa gatal kronis yang disebabkan oleh gatal-gatal.
Desloratadine termasuk dalam kelas obat yang disebut antihistamin. Golongan obat adalah sekelompok obat yang cara kerjanya sama. Obat-obatan ini sering digunakan untuk mengatasi kondisi serupa.
Desloratadine bekerja dengan menghalangi pelepasan bahan kimia yang disebut histamin dari sel-sel di tubuh Anda. Ini membantu meringankan gejala rhinitis alergi. Ini termasuk bersin, pilek, dan mata merah, berair, dan gatal.
Efek samping Desloratadin pada ibu menyusui
Tablet oral Desloratadine dapat menyebabkan kantuk. Hal ini juga dapat menyebabkan efek samping lainnya. Efek samping yang lebih umum akibat penggunaan desloratadine meliputi:
1. Sakit tenggorokan
2. Mulut kering
3. Nyeri otot
4. Kelelahan
5. Kantuk
6. Nyeri haid
Jika efek ini ringan, mungkin akan hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Jika gejalanya semakin parah atau tidak kunjung hilang, bicarakan dengan dokter atau apoteker ya, Bunda, seperti dikutip dari laman Healthline.
Untuk itu, ada baiknya Bunda mengonsumsinya dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sehingga dosis yang digunakan sesuai. Apalagi, dalam pembelian obat ini diperlukan edukasi terkait penggunaan atau cara konsumsi obat yang tepat dan aman baik bagi Bunda dan bayi.
Sebagai obat alergi, desloratadine dapat membantu meringankan gejala-gejala nasal dan non nasal rhinitis alergi (termasuk rhinitis alergi yang intermitten dan persisten) pada pasien usia 12 tahun atau lebih. Kemudian, desloratadine dapat meringankan gejala pruritus, mengurangi dan memperkecil area gatal pada pasien urtikaria.
Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter dimana dosis yang direkomendasikan untuk setiap tablet 5 mg yakni 1 kali sehari dan dikonsumsi sesudah makan.
Perlu diketahui bahwa pasien perlu berhati-hati pada penggunaan obat ini terutama mereka yang memiliki gangguan ginjal atau gangguan hati. Mengingat obat ini masuk golongan obat keras sehingga Bunda perlu mewaspadai risiko yang mungkin muncul termasuk diantaranya mulut menjadi kering.
Ya, memang banyak gangguan kesehatan yang dialami ibu menyusui dan perlu diobati dengan obat-obatan, baik selama beberapa hari untuk mengobati penyakit akut atau secara berkelanjutan untuk mengobati penyakit kronis.
Pada tingkat tertentu, obat-obatan masuk ke ASI Â meskipun jumlahnya umumnya cukup rendah. Kebanyakan obat dianggap aman dikonsumsi saat menyusui.
Menyusui mempunyai banyak manfaat bagi ibu dan bayi. ASI memberi bayi nutrisi unik yang ideal untuk perlindungan kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembangannya.
Keamanan menyusui saat ibu sedang mengonsumsi obat dapat dinilai dengan mempertimbangkan risiko potensi efek samping pada bayi dibandingkan dengan manfaat obat bagi ibu dan manfaat menyusui bagi bayi dan ibu.
Sayangnya beberapa ibu berhenti menyusui saat sedang mengonsumsi obat untuk mengatasi kondisi tersebut karena kekhawatiran yang tidak berdasar atau saran yang tidak tepat, namun jarang sekali jumlah yang ditransfer ke dalam ASI menghasilkan dosis yang relevan secara klinis pada bayi seperti dikutip dari laman Healthywa.
Agar lebih aman saat mengonsumsinya, berikut ini beberapa tips mengonsumsi obat dan untuk mengurangi perpindahan obat ke dalam ASI:
1. Hindari penggunaan obat-obatan kecuali diperlukan.
2. Dokter mungkin akan meresepkan dosis terendah untuk kondisi Bunda.
3. Pikirkan cara untuk memilih dosis yang mengurangi jumlah yang masuk ke dalam ASI, misalnya. gunakan semprotan hidung dekongestan daripada dekongestan oral.
4. Untuk mengurangi jumlah obat dalam ASI, tentukan waktu pemberian ASI, misalnya meminum obat segera setelah menyusui, atau sebelum periode tidur terpanjang bayi.
Ingatlah untuk senantiasa memperhatikan tanda-tanda kemungkinan efek samping pada bayi seperti rasa kantuk yang meningkat, pola makan yang buruk, ruam, dan diare parah. Jika hal ini mengganggu dan berlanjut, hubungi dokter sesegera mungkin ya, Bunda.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
5 Rekomendasi Obat Alergi untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Ampuh

Menyusui
Fexofenadine untuk Ibu Menyusui : Aturan Pakai, Dosis, Manfaat & Efek Samping

Menyusui
Amankah Antihistamin untuk Atasi Gatal Ibu Menyusui? Ketahui Penggunaan, Dosis & Efek

Menyusui
Ibu Menyusui Minum Obat Alergi, Apa Benar Bikin Bayi Kolik?

Menyusui
4 Hal Sepele yang Sering Dilewatkan Ibu Saat Menyusui si Kecil


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda