Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Amankah Antihistamin untuk Atasi Gatal Ibu Menyusui? Ketahui Penggunaan, Dosis & Efek

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 16 Oct 2023 09:06 WIB

ilustrasi menyusui
Amankah Antihistamin untuk Atasi Gatal Ibu Menyusui? Ketahui Penggunaan, Dosis & Efek/Foto: Getty Images/FamVeld
Jakarta -

Menyusui sedianya tak semudah seperti yang terlihat di luaran ya, Bunda. Seringkali, ibu menyusui yang memiliki gangguan kesehatan juga dilanda kegalauan mengonsumsi obat yang dianggap aman. Termasuk salah satunya saat hendak mengonsumsi antihistamin untuk ibu menyusui. Amankah untuk atasi gatal ya, Bunda?

Meskipun banyak ibu memilih untuk meminum obat sesedikit mungkin saat mereka menyusui, alergi mungkin perlu segera diobati.

Antihistamin untuk ibu menyusui

Sebagian besar obat untuk mengatasi alergi tersedia untuk dibeli tanpa resep, namun selebaran mungkin menyatakan bahwa obat tersebut tidak cocok untuk dikonsumsi saat Bunda sedang menyusui.

Hal ini tidak berarti bahwa obat tersebut berbahaya, hanya saja perusahaan obat tersebut belum melakukan uji coba sendiri dan memilih untuk tidak merekomendasikan penggunaannya dalam situasi ini seperti dikutip dari laman Breastfeeding Network.

Antihistamin non sedatif merupakan pilihan utama bagi ibu menyusui. Bunda dapat memilhnya seperti Loratadin dan Cetirizine yang mencapai kadar rendah dalam ASI dan direkomendasikan oleh the British Society for Allergy and Clinical Immunology.

Meskipun tampaknya aman, sebenarnya hampir semua obat yang ada dalam aliran darah akan berpindah ke ASI. Kebanyakan obat tidak memiliki risiko serius dan hanya berpindah ke dalam ASI dalam jumlah yang sangat rendah. Namun, beberapa obat dapat menjadi pekat dan menyebabkan paparan obat yang lebih besar ke dalam ASI.

Bayi prematur, bayi baru lahir, dan bayi yang tidak stabil secara medis memiliki risiko terbesar terkena paparan obat dalam ASI. Risiko ini lebih rendah pada bayi sehat berusia 6 bulan atau lebih yang dapat memindahkan obat ke seluruh tubuhnya dengan lebih efisien.

Untuk mengetahui mana obat alergi yang benar-benar aman, pastikan Bunda berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan saat ingin mengonsumsinya saat menyusui. Hindari mengonsumsi obat-obatan yang tidak perlu, seperti obat herbal, vitamin dosis tinggi, dan suplemen yang tidak biasa.

Juga, tanyakan kepada dokter tentang waktunya. Misalnya, meminum obat segera setelah menyusui dapat membantu meminimalkan paparan pada bayi Bunda. Namun, obat yang berbeda mencapai puncaknya dalam ASI pada waktu yang berbeda.

Penelitian mengenai penggunaan antihistamin pada ibu menyusui masih sangat terbatas, dan data mengenai paparan jangka panjang juga masih kurang. Namun, banyak obat yang dapat digunakan dengan hati-hati saat menyusui dan pemantauan bayi.

Ilustrasi menyusuiIlustrasi menyusui/ Foto: Getty Images/PonyWang

Obat yang perlu dihindari saat menyusui

Beberapa obat alergi mungkin aman dikonsumsi tetapi ada juga beberapa obat yang harus dihindari saat menyusui. Berikut ini beberapa di antaranya ya, Bunda:

1. Antihistamin, seperti Benadryl yang memiliki efek negatif pada menyusui dan harus dihindari jika memungkinkan. Obat-obatan seperti ini menurunkan suplai ASI jika digunakan dalam dosis tinggi dan jangka waktu lama.

2. Sudafed dapat mengurangi suplai susu dan juga harus dihindari jika memungkinkan.

Jika Bunda sedang sakit dan perlu minum obat yang dapat memengaruhi ASI, dokter mungkin menyarankan agar Bunda berhenti menyusui untuk sementara waktu, tergantung berapa lama Bunda perlu minum obat tersebut. Jika ini terjadi, Bunda dapat memompa ASI selain menyusui untuk menghasilkan persediaan ASI tambahan yang dapat Bunda simpan di lemari es atau freezer.

Jika Bunda tidak yakin apakah obat yang perlu Bunda minum aman saat menyusui, simpanlah ASI di tempat terpisah sampai Bunda sempat berkonsultasi dengan dokter seperti dikatakan Traci C. Johnson, MD, dikutip dari laman WebMD.

Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin meminta Bunda untuk berhenti menyusui secara permanen. Dokter dapat membantu memandu Bunda melalui proses menghentikan bayi dari ASI dan mengalihkannya ke susu formula.

Bagi Bunda yang perlu mengonsumsi obat dan berusaha untuk meminimalisasi efek dari obat yang dikonsumsi, Bunda dapat mengurangi risiko perpindahan obat alergi ke ASI dengan beberapa cara. Berikut ini tipsnya ya, Bunda:

1. Menggunakan cara minum obat alternatif, seperti obat semprot hidung sebagai pengganti obat flu dan tablet flu untuk hidung tersumbat
2. Menggunakan dosis terendah yang tepat untuk mengatasi gejala yang Bunda rasakan
3. Minum obat segera setelah menyusui atau sebelum bayi Bunda tidur paling lama untuk meminimalkan jumlah obat dalam ASI Bunda
4. Memilih pengobatan alternatif bila memungkinkan
5. Memerah dan membuang ASI jika Bunda hanya minum obat selama beberapa hari.
6. Jika Bunda sedang menyusui dan mengonsumsi obat apa pun, amati bayi Bunda untuk mengetahui adanya efek samping terkait obat seperti mudah tersinggung, mengantuk, pola makan yang buruk, atau apa pun yang tidak biasa atau berkaitan dengan perilakunya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda