MENYUSUI
4 Cara Mengatasi Mood Berantakan bila Si Kecil Mogok Menyusu ASI
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Selasa, 24 Oct 2023 08:30 WIBTantangan menyusui memang memakan energi besar bagi para ibu. Apalagi, kalau sudah susah payah berusaha menyusui dan bayi malah enggan menyusu. Hmm, lantas bagaimana cara mengatasi mood berantakan bila Si Kecil mogok menyusu ya, Bunda?
Mogok menyusui terjadi ketika bayi Bunda menolak payudara Bunda, setelah sebelumnya menyusu dengan baik. Tetapi, Bunda tidak perlu khawatir karena penolakan biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari, meski bisa berlangsung hingga 10 hari.
Bila bayi mogok menyusu
Memang, akan sangat mengesalkan jika bayi berpaling dari payudara Bunda, khususnya jika tidak tahu mengapa hal ini terjadi. Memiliki perasaan seperti ini adalah hal yang wajar.
Yakinlah bahwa Si Kecil tidak meninggalkan Bunda, hanya saja mereka tidak ingin menyusu karena alasan tertentu. Beritahukan kepada bidan, dokter atau spesialis menyusui tentang perasaan Bunda dan kondisi yang terjadi. Mereka akan membantu mengatasi masalah tersebut.
Betapapun menjengkelkannya penolakan dari bayi karena mogok menyusu, hal ini dapat diatasi kok, Bunda. Sebab, mogok menyusui hanyalah cara bayi Bunda untuk memberi tahu Bunda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dengan sedikit kesabaran dan bantuan, Bunda akan bisa mengetahui apa yang dia butuhkan.
Bagaimana cara mengatasi stres karena bayi saya menolak menyusu?
Ketika bayi baru lahir menolak untuk menyusu atau bayi yang lebih besar mengalami mogok menyusui, hal ini bisa sangat mengganggu Bunda dan perkembangan Si Kecil. Dalam hal ini, Bunda pastinya tidak sendirian dalam bergumul dengan emosi akibat masalah menyusui.
Jadi, berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu Bunda mengatasi mood berantakan saat bayi mogok menyusu:
1. Luangkan waktu berdua
Cobalah meluangkan waktu untuk menikmati banyak pelukan ekstra dan waktu tenang bersama.
2. Jalani babymoon
Banyak ibu menganggap 'babymoon' bermanfaat karena memungkinkan bayi mereka mengakses payudara tanpa tekanan. Babymoon berarti menghabiskan beberapa jam bersama dalam suasana santai, seperti berbaring meringkuk di tempat tidur.
Hal ini memungkinkan Bunda menikmati bayi tanpa khawatir tentang menyusu. Untuk bayi yang lebih tua, beberapa ibu merasa bahwa memandikan bayinya atau membawa bayinya ke tempat tidur membantu bayinya untuk melakukan pelekatan seperti dikutip dari laman Nct.
3. Cari lingkungan yang mendukung
Cobalah mencari dukungan dari ibu lain dan pendukung menyusui yang terlatih. Mengobrol dengan orang lain mengenai hal ini dapat membantu melepaskan beban stres dan kekhawatiran yang mungkin Bunda rasakan.
Penolakan payudara bukanlah hal yang aneh dan Bunda mungkin menyadari bahwa mengobrol dengan seseorang yang memahami Bunda adalah hal yang sangat berharga saat Bunda sedang berjuang.
4. Tetap sabar
Bagi banyak ibu, waktu dan kesabaran dapat membantu situasi ini. Naluri dan perilaku bayi Bunda bisa berubah dan berkembang, terutama di masa-masa awal.
Penyebab bayi menolak menyusu
Ada banyak alasan mengapa bayi berhenti menyusu untuk sementara waktu. Beberapa di antaranya yakni:
1. Bayi merasa sulit mendapatkan suapan penuh dari payudara sehingga menolak payudara Bunda karena frustrasi. Diperlukan waktu berminggu-minggu, bukan berhari-hari, bagi Bunda dan bayi untuk belajar cara menyusu dengan baik. Bahkan jika tampaknya sudah 'paham', dia mungkin kehilangan minatnya.
Mintalah bantuan dokter atau konselor laktasi dalam mengatasi hal tersebut seperti dikatakan Chistine Griffin, seorang Breastfeeding Specialist, dikutip dari laman Baby Center.
2. Aliran ASI terlalu cepat dan deras, dan bayi kesulitan menyusu dengan nyaman. Memerah ASI sebelum mulai menyusu dapat membantu bayi Bunda mengikuti aliran ASI, jika Bunda memiliki banyak ASI.
3. Bayi mengalami ketegangan pada otot lehernya di satu sisi (tortikolis), yang membuat menyusui di satu sisi lebih menyakitkan dibandingkan sisi lainnya. Jika Bunda memperhatikan bahwa bayi tidak mau menyusu dari satu payudara, bicarakan dengan dokter atau konselor laktasi.
4. Bayi menderita refluks parah atau terus-menerus, yang juga dikenal sebagai penyakit refluks gastro-esofagus (GERD), dan mengaitkan makan dengan rasa sakit. Hanya sebagian kecil bayi yang menderita GERD. Temui dokter jika bayi Bunda mengidapnya.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)
PENYEBAB SI KECIL MOGOK MENYUSU ASI