Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Pare untuk ASI Booster Ibu Menyusui, Apakah Bisa Pengaruhi Rasa ASI Jadi Pahit?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 17 Nov 2023 07:55 WIB

Sayuran Pare
Pare sebagai ASI booster benarkah bisa pengaruhi ASI jadi pahit/ Foto: iStock

Biarpun pahit, pare menyimpan sejumlah manfaat untuk kesehatan. Bagi pejuang ASI, pare dikenal sebagai salah satu ASI booster yang bisa dicoba dan dimasukkan dalam menu harian. Lantas, apakah pahitnya pare ikut mempengaruhi rasa ASI ya, Bunda?

Pare memang dikenal sebagai makanan yang memiliki rasa pahit tetapi kaya manfaat. Banyak yang menjadikannya sebagai pengobatan seperti halnya menghilangkan panas, haus, mendinginkan jantung, dan juga pencahar.

Pare diketahui mengandung senyawa yang dipercaya dapat membantu pengobatan penyakit seperti diabetes serta berbagai gangguan kesehatan lainnya. Pare dipercaya berperan sebagai antioksidan dan mengandung sifat anti inflamasi, anti kanker, anti diabetes, antibakteri, dan lainnya.

Penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa yang ditemukan dalam pare mungkin memiliki efek yang mirip dengan insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk memungkinkan gula darah memasuki sel Bunda. Karena tindakan seperti insulin ini dapat membantu melindungi terhadap resistensi insulin dan menjaga agar gula darah tidak meningkat, pare diperkirakan dapat membantu melawan diabetes.

Namun, jika digunakan dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, sakit perut, sakit perut dan kembung, serta memakan pare dalam jumlah banyak menyebabkan gangguan pencernaan.

Bagi ibu hamil, mengonsumsi pare memang tidak disarankan karena dapat menyebabkan kontraksi rahim, perdarahan, keguguran, serta kelahiran prematur. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pare dapat menyebabkan mutasi genetik. Karena itu, bumil sebaiknya tidak mengonsumsi pare, apalagi saat kehamilan masih dalam tahap awal seperti dikutip dari laman Vinmec.

Bagi ibu menyusui sendiri, pare banyak dipercaya sebagai makanan yang bisa membantu meningkatkan produksi ASI. Makanan ini menjadi salah satu sayuran bergizi yang dapat membantu busui yang memiliki masalah dengan produksi ASI-nya. 

Kandungan air dalam pare meningkatkan tingkat hidrasi yang sehat. Karena mudah dicerna, ini membantu meningkatkan produksi ASI yang sehat. Mungkin, sebagian busui merasa enggan mengonsumsinya karena rasanya yang pahit. Namun, Bunda dapat mengolahnya dengan berbagai resep yang dapat membuatnya lebih lezat.

Apakah mengonsumsi pare membuat ASI jadi pahit?

Apa pun yang Bunda konsumsi memang dapat mengubah rasa ASI dan bayi dapat merasakannya. Rasa yang dicicipi bayi di awal kehidupannya tersebut diketahui dapat mempengaruhi preferensi makanan mereka di kemudian hari. Termasuk, ketika Bunda mencoba mengenalkan rasa pahit saat mengonsumsi pare.

Sebuah studi baru menemukan bahwa konsumsi makanan pahit seperti sayuran pare dapat memengaruhi rasa ASI menjadi pahit. Studi tersebut menunjukkan bahwa menyusui dapat membantu anak-anak menerima rasa pahit dan mengembangkan preferensi makanan yang lebih sehat di kemudian hari.

ASI diketahui menyediakan berbagai nutrisi yang membantu tumbuh kembang bayi serta bermanfaat bagi kesehatannya. Namun, seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka sering kali tidak memenuhi pedoman pola makan yang direkomendasikan, terutama dalam hal makan cukup buah dan sayuran.

Rasa seringkali menjadi faktor penting dalam menentukan preferensi makanan dan pilihan makanan, terutama pada anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa preferensi rasa ini dapat dipengaruhi oleh rasa yang dirasakan bayi di awal kehidupannya, misalnya dari ASI. Rasa dalam ASI pada gilirannya dapat dipengaruhi oleh pola makan ibu.

Sebuah studi baru yang dilakukan Dimitra Mastorakou and colleagues di Danone Nutricia Research menyelidiki sifat sensorik ASI dan bagaimana pengaruhnya terhadap pola makan ibu. Mereka menemukan bahwa konsumsi makanan pahit, seperti sayuran, dapat mempengaruhi kepahitan ASI.

Temuan paling penting dari penelitian tersebut ialah adanya hubungan antara kepahitan makanan ibu dan ASI-nya, kata Dimitra dan rekannya di Danone Nutricia Research.

Studi ini menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI mungkin terpapar rasa sayuran yang pahit sejak usia dini. Namun keuntungannya, mereka akan lebih mudah menerima rasa tersebut, sehingga mengarah pada pilihan makanan yang lebih sehat di kemudian hari.

“Kami berhipotesis bahwa paparan rasa pahit yang rendah melalui ASI mungkin dapat berkontribusi pada penerimaan rasa pahit pada bayi, serupa dengan penerimaan wortel oleh bayi setelah ibu menyusui mengonsumsi wortel,” kata para peneliti 

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi ASI kurang pilih-pilih dan lebih bersedia mencoba makanan baru seiring pertumbuhannya dibandingkan dengan anak-anak yang diberi susu formula. Selain itu, durasi menyusui secara keseluruhan telah terbukti memprediksi asupan sayur.

“Namun, penelitian kami masih bersifat eksplorasi dan hubungan yang kami temukan, serta kemungkinan dampak dari berbagai tingkat kepahitan ASI terhadap penerimaan sayuran di kemudian hari, memerlukan evaluasi lebih lanjut,” kata para peneliti.

“Karena kami tahu bahwa karakteristik sensorik tertentu dari ASI dapat dipengaruhi oleh pola makan ibu, kami ingin melihat hubungan antara kepahitan makanan ibu dan kepahitan ASI bagian awal dan akhir menyusui, sebagai indikasi awal perpindahan ASI serta rasa pahit pada ASI,” kata para peneliti.

Sebanyak 22 ibu menyusui dilatih menggunakan sampel referensi agar terbiasa dengan lima rasa dasar. Para ibu kemudian membuat catatan harian makanan selama 24 jam untuk menilai kepahitan dari makanan mereka, diikuti dengan penilaian sensorik terhadap ASI bagian awal dan akhir untuk menilai seberapa pahit makanan tersebut.

Para peneliti juga melakukan pengukuran analitik susu depan dan belakang untuk mengukur kandungan lemak, karbohidrat, protein total, dan asam amino bebas.

Para ibu menggambarkan rasa manis sebagai rasa dasar utama ASI, dan tidak berbeda secara signifikan antara ASI awal dan akhir. Manisnya ASI berkorelasi dengan kandungan karbohidrat, sedangkan umami berkorelasi dengan kandungan asam glutamat.

Para peneliti menemukan korelasi positif yang signifikan antara kepahitan makanan ibu yang dikonsumsi 24 jam sebelum menyusui, dan kepahitan yang dirasakan pada ASI awal, namun tidak pada ASI di sesi akhir. Makanan yang paling pahit dalam makanan ibu adalah buah-buahan dan sayur-sayuran, minuman berkafein, dan keju, dengan sayur-sayuran yang sangat pahit seperti dikutip dari laman Milkgenomics.

Masih belum jelas mengapa kepahitan makanan yang dikonsumsi ibu bisa berkorelasi dengan kepahitan ASI. Penelitian di masa depan akan diperlukan untuk mengeksplorasi lebih jauh pertanyaan ini.

Para peneliti berpendapat bahwa jawabannya mungkin terletak pada perbedaan antara susu di awal dan di akhir-akhir, di mana susu yang pertama diberikan secara signifikan lebih sedikit krimnya, lebih sedikit lemaknya, dan lebih encer dibandingkan susu hindmilk. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa asam lemak yang ada dalam ASI dapat menutupi rasa pahit dari larutan pahit tertentu

Studi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi makanan pahit dalam makanan ibu dapat mempengaruhi kepahitan ASI, dan dengan demikian dapat menjadi faktor tambahan dalam pembelajaran rasa pada anak-anak. “Penelitian kami bersifat eksploratif namun menambah hipotesis kami bahwa rasa pahit pada ASI berpotensi menjadi faktor yang mempengaruhi penerimaan sayuran pada anak-anak di kemudian hari,” kata para peneliti.

Rasa ASI sulit untuk dipelajari, dan kami berharap makalah ini dapat menginspirasi penelitian tambahan yang akan membantu mengembangkan lebih lanjut pengetahuan tentang pentingnya pola makan ibu selama menyusui, dengan mempertimbangkan rekomendasi nutrisi internasional untuk ibu menyusui, harap peneliti.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda