HaiBunda

MENYUSUI

5 Alasan Menyusui Dapat Menurunkan Berat Badan Tanpa Perlu Diet

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 01 Feb 2024 08:00 WIB
Menyusui bikin kurus/ Foto: Getty Images/iStockphoto/monzenmachi

Menyusui ternyata memiliki banyak manfaat bagi ibu termasuk menurunkan berat badan. Bagaimana proses menyusui yang dapat menurunkan berat badan tanpa perlu diet? Bunda perlu tahu caranya jika ingin mencobanya.

Usai melahirkan, bobot tubuh memang belum akan turun ke berat semula. Tetapi, bersabarlah sejenak karena menyusui ternyata juga bisa membantu Bunda menurunkan berat badannya tanpa perlu repot-repot diet.

Ya, ternyata memang hal itu dirasakan sebagian besar ibu menyusui. Rata-rata, mereka mengalami penurunan berat badan saat menyusui. Kemungkinannya dikarenakan adanya kalori ekstra yang digunakan tubuh untuk memproduksi ASI. 


Para bunda seringkali kehilangan sekitar 10 pon atau sekitar 4,5 kilogram berat badannya, segera setelah melahirkan dan sedikit lebih banyak pada minggu pertama setelah melahirkan, seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Setelah itu, menyusui ternyata juga dapat membantu orang menurunkan berat badan. Pada awal masa menyusui, bunda akan kehilangan 400-500 kalori per hari untuk memproduksi ASI yang dibutuhkan bayi dari 0 hingga 6 bulan. Ini melebihi kebutuhan kalori mereka yang biasa. Dan, orang yang mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang digunakan tubuh mungkin akan mengalami penurunan berat badan.

Alasan menyusui dapat menurunkan berat badan

Ada banyak alasan mengapa ibu menyusui mendapati berat badannya berkurang ya, Bunda. Hal ini biasanya disebabkan karena beberapa alasan, berikut ini diantaranya:

1. Menyusui membakar kalori

Menyusui sering kali dianggap sebagai cara alami untuk membantu ibu baru menurunkan berat badan bayinya. Hal ini mungkin disebabkan karena ibu menyusui membakar lebih banyak kalori setiap harinya.

Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui secara eksklusif cenderung membakar rata-rata 500 kalori tambahan setiap hari, ini setara dengan mengurangi porsi makan kecil, camilan besar, atau melakukan latihan fisik intensitas sedang selama 45–60 menit.

2. Menyusui membuat ibu selektif memilih makanan

Ibu menyusui juga mungkin lebih sadar akan apa yang mereka makan. Hal ini dapat berkontribusi terhadap penurunan berat badan melalui lebih sedikit asupan makanan olahan dan lebih banyak konsumsi protein tanpa lemak, buah-buahan kaya serat, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Kedua faktor ini mungkin menjelaskan mengapa penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa ibu menyusui cenderung menurunkan berat badan bayinya lebih cepat dibandingkan ibu yang tidak menyusui. Misalnya, dalam sebuah penelitian, perempuan yang menyusui secara eksklusif setidaknya selama tiga bulan mengalami penurunan berat badan 1,5 kg (3,2 pon) lebih banyak pada tahun pertama dibandingkan mereka yang memberikan susu formula atau suplemen susu formula. 

3. Semakin sering menyusui semakin menurunkan berat badan

Wanita yang menyusui juga 6 persen lebih mungkin untuk kembali ke berat badannya atau turun di bawah berat badan sebelum hamil dibandingkan wanita yang tidak menyusui secara eksklusif.

Penelitian lain melaporkan hasil serupa, menambahkan bahwa ibu menyusui tampaknya mencapai berat badan sebelum hamil rata-rata enam bulan lebih awal dibandingkan ibu yang memberikan susu formula.

Menyusui juga memiliki efek positif jangka panjang pada berat badan. Dalam sebuah penelitian, wanita yang menyusui selama 6-12 bulan memiliki persentase lemak tubuh keseluruhan yang lebih rendah 5 tahun setelah melahirkan, dibandingkan mereka yang tidak menyusui.

Studi lain menemukan bahwa wanita yang menyusui secara eksklusif selama lebih dari 12 minggu pasca melahirkan, rata-rata memiliki berat badan lebih ringan 7,5 pon (3,4 kg) dalam 10 tahun setelah kehamilannya dibandingkan mereka yang tidak pernah menyusui seperti dikutip dari laman Healthline.

Ibu-ibu ini juga tetap memiliki berat 5,7 pon (2,6 kg) lebih ringan dibandingkan mereka yang menyusui kurang dari 12 minggu. Hal ini menunjukkan bahwa durasi dan frekuensi menyusui dapat memengaruhi seberapa banyak berat badan Bunda yang mungkin turun setelah melahirkan. Namun, tidak semua penelitian menemukan kaitan yang kuat, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian.

4. Pola makan dibatasi kalori

Jika seseorang hidup dengan pola makan yang dibatasi kalori terutama ketika tubuh memiliki prioritas khusus untuk kalori tersebut, tubuh akan secara alami menghemat energi yaitu menyimpan lemak dengan mengurangi penggunaan dan produksi energi yang menjadi alasan utama para ibu baru sering kelelahan.

5. Menyusui membuat ibu mengantuk dan banyak tidur

Tidur memainkan peran penting pada berat badan. Seperti diketahui bahwa ibu menyusui mudah sekali mengantuk sehingga membuatnya kerap ikut tertidur saat menyusui bayinya. Saat ibu bisa memenuhi istirahatnya dengan baik, tentunya proses menyusui dapat berjalan dengan lancar dan banyak kalori yang terbakar serta membuat berat badannya menurun.

Sebenarnya, ada dua hormon yang dipengaruhi oleh tidur yang juga mengatur rasa lapar yakni leptin dan ghrelin. Leptin bertanggung jawab memberi tahu otak kapan kenyang dan kapan otak harus mulai membakar kalori untuk energi. Sementara ghrelin adalah kebalikan dari leptin dan memberi tahu tubuh kapan harus makan dan berhenti membakar kalori sebagai energi.

Saat tidur, kadar leptin meningkat, dan memberi tahu otak bahwa hal itu tidak perlu memicu sinyal lapar. Ketika kurang tidur, kadar leptin juga menurun, memberi tahu tubuh bahwa Bunda perlu makan dan menyimpan kalori sebagai lemak sehingga Bunda memiliki cukup energi. Itulah yang membuat Bunda terus-menerus lapar.

Saat tidur, ghrelin berkurang, memberi tahu tubuh bahwa Bunda memiliki cukup energi dan tidak perlu terus makan. Ketika Bunda kurang tidur, ghrelin meningkat, memberi tahu tubuh bahwa ia lapar dan berhenti membakar kalori karena Bunda “memiliki cukup energi”.

Ketika tidur terganggu, penurunan leptin dan peningkatan ghrelin terjadi. Sehingga, hal ini memengaruhi perubahan hormon pengatur nafsu makan dan justru bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Selain itu, kurang tidur juga meningkatkan hormon stres yang dapat membuat seseorang lapar dan menyebabkan penambahan berat badan.

Semoga informasinya mengenai alasan menyusui dapat menguruskan badan ini membantu Bunda mendapatkan tubuh yang sehat tanpa mengurangi produksi ASI ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bikin Cepat Langsing, Ini Kalori yang Terbakar saat Bunda Menyusui

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Askariasis, Penyebab Balita Raya Meninggal dengan Kondisi Penuh Cacing di Sukabumi

Parenting Nadhifa Fitrina

Resep Garlic Mashed Potato Rendah Lemak, Menu Diet Sehat & Lezat

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

6 Kalimat Ini Sering Digunakan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi

Parenting Asri Ediyati

Cerita Haru Alya Rohali Dampingi Putrinya Menikah & Titip Pesan Ini ke Menantu

Mom's Life Amira Salsabila

Kenali Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) untuk Kesehatan Bayi & Bunda

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Baru Melahirkan, 5 Potret Miskah Shafa Ikut Lomba Bareng Keluarga Fadil Jaidi

Mengenal Askariasis, Penyebab Balita Raya Meninggal dengan Kondisi Penuh Cacing di Sukabumi

Resep Garlic Mashed Potato Rendah Lemak, Menu Diet Sehat & Lezat

5 Potret Aktor Muda Tampan yang Ternyata Anak Artis Ternama

6 Kalimat Ini Sering Digunakan Anak dengan Kecerdasan Emosional Tinggi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK