Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

7 Masalah Bayi saat Menyusui yang Mungkin Terjadi dan Cara Mengatasinya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 21 Feb 2024 12:00 WIB

Ilustrasi Bayi Menangis
7 Masalah Bayi saat Menyusui yang Mungkin Terjadi dan Cara Mengatasinya/Foto: iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Menyusui tanpa hambatan rasanya sulit terwujud karena mungkin saja akan muncul beragam masalah. Ketahui yuk Bunda apa saja masalahnya agar tahu bagaimana cara mengatasinya.

Sekilas, aktivitas menyusui bayi mungkin terlihat mudah. Padahal kenyataannya, menyusui membutuhkan waktu dan latihan bagi ibu dan bayi. Oleh karena itu, tak sedikit ibu yang mengalami tantangan dalam menyusui namun dukungan yang tepat dapat membantu mengatasi berbagai masalah yang mungkin timbul.

Berbagai masalah bayi saat menyusui

Ada banyak masalah bayi saat menyusui yang seringkali membuat para ibu stres. Apalagi, agenda menyusui harus tetap berjalan. Pelajari apa saja masalah bayi saat menyusui yang mungkin muncul sehingga Bunda tahu bagaimana cara mengatasi masalah tersebut.

1. Bayi berkeringat saat menyusu

Bayi berkeringat saat menyusu merupakan hal yang wajar. Ini karena bayi belum bisa mengatur suhu tubuhnya sebaik orang dewasa, sehingga biasanya mereka lebih sering berkeringat.

Selain itu, bayi juga belum dapat berbicara untuk memberi tahu Bunda bahwa ia merasa gerah. Jadi, berkeringat merupakan tanda non verbal yang menunjukkan bahwa mereka kepanasan.

Berikut beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan bayi berkeringat saat menyusu dan cara mengatasinya:

  • Ibu memeluk bayi terlalu erat

Memeluk bayi terlalu erat saat menyusu dapat menjadi momen yang nyaman. Namun, memegangnya terlalu erat juga dapat menyebabkan bayi kepanasan. Karenanya, Bunda hanya perlu memegangnya tanpa perlu mendekap erat agar mereka tidak merasa pengap dan akhirnya kegerahan.

  • Berpakaian berlebihan

Pakaian bayi memang sangat menggemaskan ya, Bunda. Sulit untuk menolak agar tidak mendandaninya dengan pakaian yang lucu-lucu. Namun, memakaikan bayi terlalu banyak baju dapat menyebabkan mereka kepanasan dan akhirnya berkeringat. Berikan pakaian sewajarnya dan tidak terlalu tebal agar bayi tetap nyaman ya, Bunda.

  • Menangis

Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi. Dan, terkadang mereka terlalu banyak menangis. Jika bayi menangis terlalu lama, ia mungkin akan berkeringat. Untuk itu, segeralah menyusui saat mereka menunjukkan tanda-tanda kelaparan agar tidak terlambat dan mereka menangis, seperti dikutip dari laman Mustelausa.

2. Bayi sakit

Menyusui bayi sakit mungkin lebih sedikit menantang ya, Bunda. Sebaiknya, segera berikan obat yang ampuh agar bisa membantu Si Kecil pulih lebih cepat. Saat bayi sakit, ASI mungkin berubah komposisinya sebagai respons terhadap air liur bayi, sehingga memberikan lebih banyak senyawa bermanfaat yang dibutuhkan bayi untuk sembuh.

Penyebab dan cara mengatasi masalah bayi sakit saat menyusui:

  • Bayi pilek

Pilek pada bayi merupakan hal yang biasanya dialami bayi. Bunda dapat terus menyusuinya karena ASI akan menyesuaikan diri dengan kondisi bayi sakit dan itu membuat imunitas tubuhnya tetap terjaga. Ada baiknya, menyusui bayi pilek dapat dilakukan dengan posisi tetap tegak saat menyusu. Gunakan saline drops dan alat penyedot hidung untuk meredakan hidung tersumbat pada bayi.

  • Diare

Bayi juga bisa mengalami diare karena berbagai hal ya, Bunda. Bisa jadi karena asupan yang Bunda konsumsi dan meresap dalam ASI yang dikonsumsi bayi ataupun hal lainnya. Dalam kondisi ini, tetap berikan ASI sebanyak yang bayi mau untuk menjaga hidrasi bayi. ASI mudah dicerna sehingga kemungkinan besar Si Kecil akan tetap mendapat banyak nutrisi meski ia muntah segera setelah makan, seperti dikutip dari laman Texashealth.

3. Tongue tie

Beberapa bayi mungkin mengalami masalah tongue tie dan mengganggu proses mereka menyusu. Karena masalah ini, seringkali bayi tidak dapat mengeluarkan ASI dengan baik dan beberapa ibu juga mengalami peradangan atau mastitis.

Penyebab dan cara mengatasi masalah tongue tie bayi saat menyusui:

  • Lidah bayi tertahan di dasar mulutnya

Lidah bayi sedianya perlu bekerja dengan baik agar dapat mengeluarkan ASI dari payudara secara efektif. Jika lidah bayi tertahan di dasar mulutnya karena tongue tie, ia tidak dapat melakukan hal tersebut.

Bayi juga mungkin tidak dapat menerima jaringan payudara secara penuh. Mereka tidak mampu menarik puting cukup jauh ke dalam mulutnya dan hal ini mengakibatkan bayi nipple feeding. Saat bayi menyusu, puting terus menerus bergesekan dengan langit-langit kerasnya dan akibatnya bisa rusak seperti dikutip dari laman Breastfeeding.asn.

Bayi yang mengalami tongue tie dapat langsung ditangani oleh dokter. Jika memang diagnosanya tongue tie dan hal itu mengganggu proses menyusui makan prosedur pembedahan untuk melepaskan frenulum lingual yang ketat dapat meningkatkan kemampuan bayi dalam menyusui.

4. Bingung puting

Kasus bingung puting seringkali muncul dan membuat bayi jadi rewel karena kesulitan menyusui. Berbagai penyebab bisa muncul dan membuat bayi menjadi bingung puting.

Penyebab dan cara mengatasi masalah bingung puting pada bayi saat menyusui:

  • Berganti-ganti antara botol dan payudara

Bayi yang kerap berganti-ganti menyusu dari botol ke payudara seringkali membuatnya bingung puting. Sehingga, ada baiknya menunda pemberian botol minimal 4 minggu setelah kelahirannya. Tunggu lah sampai menyusui sudah menjadi kebiasaan dan terasa seperti bagian dari rutinitasnya seperti dikutip dari laman Laleche.

  • Bayi prematur

Bayi yang lahir prematur atau bayi dengan isapan yang lebih lemah atau tidak terkoordinasi mungkin lebih rentang dengan masalah bingung puting. Bunda dapat memberikan ASI dengan bantuan pipet ataupun alat lainnya seperti cup feeder atau sendok sehingga memudahkan mereka menyusu tanpa bingung puting.

5. Gumoh

Bayi gumoh mungkin membuat para ibu khawatir. Apalagi, ASI yang sudah masuk jadi keluar lagi. Sementara, pasokan ASI sedang minim. Tentu saja hal ini makin membuat kekhawatiran ibu memuncak.

Penyebab dan cara mengatasi masalah gumoh pada bayi:

  • Menghirup ASI

Pada waktu-waktu tertentu, seringkali bayi gumoh saat menyusu. Biasanya, bayi gumoh karena mereka terlalu banyak menghirup ASI. Sementara, perut bayi masih kecil dan tidak bisa menampung banyak susu dan udara dapat mengisinya dengan cepat. 

Mengenai hal tersebut,t idak ada yang perlu dikhawatirkan ya, Bunda. Dengan sendirinya, gumoh akan berkurang frekuensinya dan berhenti seiring semakin matangnya otot bayi.

  • Menelan udara lebih banyak dari biasanya

Bayi seringkali merasa perutnya kembung karena menelan udara lebih banyak dari biasanya ketika menyusu. Solusinya, pastikan posisi bayi benar saat menyusu. Pastikan untuk menyendawakannya setelah menyusu selesai seperti dikutip dari laman Healthychildren.

  • Stimulasi berlebihan

Usai bayi menyusu, ada baiknya mereka tidak perlu banyak beraktivitas agar ASI yang sudah masuk tidak keluar kembali atau bayi gumoh. Untuk mengatasinya, pertahankan waktu makan dengan tenang. Batasi permainan aktif sekitar 20 hingga 30 menit setelahnya.

Asian baby newborn crying from diarrhea colic symptomsIlustrasi masalah saat menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal

6. Galaktosemia

Beberapa bayi lahir dengan galaktosemia. Ini merupakan kondisi metabolisme langka yang mencegah mereka merespons galaktosa (salah sat gula dalam ASI dan susu formula) dan mengubahnya menjadi energi.

Kelainan ini dapat menyebabkan banyak masalah pada bayi baru lahir dan dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani, seperti dikutip dari laman WebMD.

Penyebab dan cara mengatasi masalah galaktosa pada bayi saat menyusui:

  • Keturunan

Galaktosemia bersifat herediter. Kedua orang tua bisa mewariskannya pada anak. Jika bayi mengalami kondisi ini, artinya gen yang menghasilkan enzim untuk memecah galaktosa menjadi glukosa (gula) kehilangan bagian-bagian penting.

Tanpa bagian-bagian itu, gen tidak dapat memerintahkan enzim untuk melakukan tugasnya. Hal ini menyebabkan galaktosa menumpuk di dalam darah sehingga menimbulkan masalah terutama bayi baru lahir.

Bunda dapat memeriksakan secara intensif bayi dengan kondisi tersebut. Tanpa pengobatan, lama kelamaan anak bisa terkena katarak dan rentan terhadap infeksi. Otak mereka mungkin belum matang dan baik. Hal itu juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan. 

Jika anak menderita galaktosemia, dokter akan bekerja sama dengan ibunya untuk merencanakan diet. Laktosa dan galaktosa dikeluarkan dari makanan mereka. Sebaliknya, mereka diberikan susu formula berbahan dasar kedelai dan harus menghindari susu atau produk samping susu. Dokter kemungkinan besar akan merujuk anak tersebut ke dokter spesialis. 

Selain menghilangkan produk susu, dokter mungkin menyarankan untuk menghindari beberapa buah, sayuran, dan permen yang mengandung galaktosa. Selain itu, anak mungkin perlu mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral seperti kalsium, vitamin C, vitamin D, dan vitamin K.

7. Pelekatan yang tidak tepat

Bayi  baru lahir banyak kesulitan dengan masalah pelekatan. Untuk mendapatkan pelekatan yang tepat kuncinya ialah memastikan bahwa menyusui merupakan pengalaman yang nyaman bagi ibu dan bayi.

Penyebab dan cara mengatasi masalah pelekatan yang tidak tepat pada bayi saat menyusui:

  • Posisi menyusui yang kurang tepat

Sebagai ibu baru, trial error saat menyusui merupakan hal biasa. Bunda dapat terus mencoba mencari posisi menyusui yang tepat sehingga pelekatan dapat lebih sempurna dan menyusui tidak lagi menyakitkan seperti dikutip dari laman Unicef.

Untuk memastikan pelekatan dengan baik, pastikan dekatkan hidung bayi tepat ke arah puting. Biarkan kepalanya sedikit miring ke belakang sehingga bibir atasnya bisa menyentuh puting.

Saat mulutnya terbuka lebar, dekatkan bayi dengan cepat ke payudara dengan kepala menghadap ke belakang dan dagu menghadap ke depan. Dengan cara ini, bayi dapat mengambil payudara dalam jumlah besar dan bukan hanya putingnya saja.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda