MENYUSUI
5 Efek Samping Jika Bayi Kurang ASI, Ibu Menyusui Perlu Tahu
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Rabu, 17 Apr 2024 14:38 WIBMemenuhi kebutuhan ASI bayi secara maksimal setiap harinya penting dilakukan selama menyusui. Sebab, ada efek samping jika bayi kurang ASI yang mungkin muncul dan perlu busui tahu.
Setiap orang tua tentu ingin melakukan segala hal yang terbaik untuk anak mereka. Termasuk ketika menyusui, para Bunda juga ingin menyusui secara maksimal agar anak mereka tumbuh sehat dan kuat, seperti dikutip dari laman Health Partners.
Bila bayi kurang ASI
Ya, memastikan Si Kecil mendapatkan cukup makanan merupakan hal yang sangat penting. Namun, jika Bunda memilih untuk menyusui bayi karena manfaat kesehatan dan juga bonding yang dapat diberikan melalui menyusui, Bunda mungkin kerap mempertanyakan apakah sebenarnya bayi Bunda sudah mendapatkan cukup ASI atau belum dan bagaimana Bunda bisa mengetahuinya.
Tak sedikit para ibu menyusui yang mempertanyakan hal tersebut karena mereka terkadang tidak mengetahui apakah bayi mereka sudah mendapatkan ASI cukup atau belum serta parameter apa yang bisa dijadikan ukuran untuk mengetahui hal tersebut.
Baca Juga : 8 Tanda Bayi Kurang ASI, Jangan Diabaikan Ya Bun |
Bagaimana mengetahui bayi sudah cukup makan?
Jika Bunda memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi dibandingkan memberikan ASI melalui botol, sulit memang untuk mengetahui secara pasti berapa banyak bayi Bunda makan. Meski demikian, Bunda dapat mengetahui apakah bayi mendapatkan cukup ASI atau tidak melalui tanda-tanda berikut ini:
1. Bayi menyusu secara teratur
Pemberian ASI yang sering dan efektif akan membantu pertumbuhan bayi Bunda dan membantu memastikan Bunda mendapatkan cukup ASI untuk pemberian ASI berikutnya.
2. Bayi menelan saat menyusu
Saat bayi pertama kali menempel pada payudara, ia akan mengisap dengan cepat agar ASI mengalir. Namun, begitu semuanya berjalan lancar, proses mengisap akan menjadi lebih lambat dan lebih dalam saat mereka menarik susu ke dalam mulut dan menelannya.
Ada baiknya, Bunda memperhatikan gerakan rahang bayi dan dengarkan suara mereka saat menelan. Jika Bunda melihat rahang bayi bergerak atau mendengarnya menelan, setidaknya mendapat sedikit ASI.
Jika bayi tidak mendapat cukup ASI, isapannya mungkin tidak akan berkembang menjadi tarikan yang lebih lambat dan berirama. Bayi mungkin juga tertidur saat menyusu, beristirahat lebih lama saat menyusui, dan lainnya.
3. Bayi merasa puas dan bahagia
Jika bayi tampak puas setelah disusui, kemungkinan besar ia mendapatkan cukup ASI. Namun, jika bayi selalu ingin menyusu, itu artinya tanda bahwa bayi masih lapar setelah disusui, terutama jika bayi terlihat lesu atau berat badannya turun.
4. Payudara terasa lembut dan tidak penuh setelah menyusui
Payudara Bunda akan terasa lebih lembut di akhir menyusui. Mengosongkan ASI sebanyak mungkin dari payudara akan membantu menciptakan lebih banyak persediaan untuk menyusui berikutnya.
5. Berat badan bayi bertambah sesuai yang diharapkan
Fluktuasi berat badan bayi baru lahir selama beberapa hari pertama kehidupannya adalah hal yang wajar. Biasanya, pada hari ke 10, berat badan bayi telah kembali ke berat lahirnya. Sampai usia 6 bulan, berat badan bayi biasanya bertambah antara 5 dan 8 ons seminggu. Pada usia lima bulan, berat badan bayi seharusnya dua kali lipat dari berat badan saat lahir.
6. Bunda mengganti banyak popok setiap hari
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa selama minggu pertama, bayi Bunda akan memiliki popok basah dan kotor dalam jumlah yang hampir sama dengan hari-hari dalam hidupnya. Setelah itu, orang tua diharapkan mengganti delapan hingga 10 popok setiap hari.
Apa efek samping jika bayi kurang ASI?
Memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Kecil dengan baik merupakan kunci untuk menunjang tumbuh kembangnya secara maksimal. Untuk itu, pastikan Bunda memenuhi kebutuhan ASI bayi setiap harinya dengan baik sehingga tidak memunculkan risiko yang tidak diinginkan.
Setelah mengetahui apa saja tanda bayi yang mendapatkan cukup ASI, berikut ini ketahui juga apa saja efek samping jika bayi kurang ASI ya, Bunda:
1. Bayi mudah mengantuk dan lesu
Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI akan memiliki energi yang rendah. Bayi idealnya akan tidur teratur selama 4 jam atau lebih dalam satu waktu.
2. Bayi mudah tertidur
Ketika bayi tidak mendapatkan cukup ASI, biasanya mereka akan tertidur segera setelah mulai menyusu, atau mungkin memerlukan waktu lebih dari 30-40 menit setiap kali menyusu.
3. Bayi tidak mendapatkan kembali berat badan lahirnya
Pada usia 10-14 hari, bayi belum mendapatkan kembali berat badan lahirnya atau kenaikan berat badan lebih lambat dari yang diperkirakan.
4. Bayi tidak sering buang air besar
Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI biasanya frekuensi BAB-nya lebih sedikit. Padahal, mereka seharusnya buang air besar 3-4 kali sehari pada usia empat hari.
5. Warna urine bayi berbeda
Saat bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup, selain tidak sering BAB, urine bayi tidak pucat dan atau Bunda melihat warna bata atau warna cokelat kemerahan di popok.
Cara mengatasi bayi yang tidak cukup ASI
Sebagian besar masalah menyusui, termasuk rendahnya pasokan ASI, dapat diatasi dengan lebih mudah jika ditangani lebih awal. Bahkan jika Bunda tidak yakin apakah ada masalah atau tidak, bicara dengan konsultan laktasi dapat membantu.
Bunda dapat memperoleh ketenangan pikiran karena mengetahui bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik, atau, jika tidak, Bunda dapat memperoleh bantuan untuk meningkatkan pemberian ASI bagi Bunda dan bayi Bunda seperti dikutip dari laman La Leche League International.
Jika Bunda khawatir bayi Bunda tidak mendapat cukup ASI, pertimbangkan untuk memerah ASI dengan tangan. Bunda dapat memberikan susu perah dengan sendok teh, cangkir atau langsung ke mulutnya. Jika bayi Bunda menunjukkan tanda-tanda kurang mendapat ASI, jangan ragu untuk mencari bantuan dari dokter ataupun konselor laktasi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)