HaiBunda

MENYUSUI

7 Makanan Penambah Darah untuk Menaikkan Hb Ibu Menyusui

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Apr 2024 08:00 WIB
7 Makanan Penambah Darah untuk Menaikkan Hb Ibu Menyusui/Foto: Getty Images/geargodz
Jakarta -

Kadar Hb yang rendah pada ibu menyusui kerap mengganggu kelancaran menyusui. Selain rasa pusing yang terkadang muncul, busui juga merasa cepat lelah dan lebih lemas. Lantas, apa saja makanan penambah darah untuk menaikkan Hb ibu menyusui untuk membantu busui tetap fit ya?

Kadar hemoglobin yang rendah mungkin menjadi tanda adanya kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti anemia atau kanker. Beberapa langkah diet dan konsumsi suplemen dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin ya, Bunda.

Hb ibu menyusui

Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang ditemukan dalam sel darah merah. Hemoglobin bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.


Kadar hemoglobin yang rendah mungkin merupakan tanda anemia. Ini terjadi ketika seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah atau berhenti berfungsi dengan baik. Anemia menyebabkan kekurangan oksigen dalam tubuh, yang mungkin berbahaya seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Risiko anemia setelah melahirkan

Kebanyakan perempuan mengalami anemia setelah melahirkan yang berarti Bunda cenderung merasa sangat lelah dan lemah. Ini biasanya disebabkan Bunda kehilangan darah baik saat Bunda menjalani persalinan pervaginam tanpa komplikasi atau operasi caesar.

Anemia sendiri merupakan suatu kondisi dimana terdapat terlalu sedikit hemoglobin yang dibawa oleh sel darah merah sehingga menurunkan kapasitas darah dalam membawa oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. 

Ada beberapa penyebab anemia, antara lain kehilangan darah, kekurangan zat besi, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya. Defisiensi zat besi sering terjadi sebelum anemia dan merupakan salah satu bentuk anemia gizi yang paling umum.

Dibandingkan dengan kehamilan, kebutuhan zat besi ibu biasanya menurun selama masa nifas, yang didefinisikan sebagai periode yang dimulai segera setelah melahirkan selama 6 minggu berikutnya.

Namun, periode ini mungkin merupakan waktu untuk memulihkan zat besi yang hilang selama kehamilan dan persalinan. Simpanan zat besi pada ibu tidak benar-benar dimanfaatkan untuk produksi ASI, karena hanya terdapat sedikit zat besi dalam ASI.

Kekurangan zat besi dan anemia selama masa nifas mungkin mempunyai implikasi kesehatan jangka panjang bagi ibu dan bayinya. Ibu dengan simpanan zat besi yang rendah pada saat melahirkan dan setelah melahirkan mungkin mengalami kelelahan, perubahan kognisi, dan gejala depresi. 

Perubahan pada fungsi emosional dan kognitif ibu ini pada gilirannya dapat mempengaruhi interaksi ibu dengan bayinya dan dapat berdampak negatif terhadap perilaku dan perkembangan bayi.

Jika simpanan zat besi tidak dipulihkan segera setelah melahirkan, dampak negatif dari kekurangan zat besi dan anemia pasca persalinan dapat berlanjut hingga tahap-tahap siklus reproduksi lainnya, terutama di daerah dengan prevalensi anemia yang tinggi, memiliki jarak antar kehamilan yang pendek (kurang dari 18 bulan), dan lainnya yang dapat terus berdampak buruk pada ibu dan bayi.

Cara mengetahui kekurangan zat besi setelah melahirkan

Merasa lelah dan lesu adalah hal yang normal bagi banyak ibu baru setelah melahirkan. Bunda telah melalui banyak hal. Dalam beberapa hari pertama, baby blues dapat memengaruhi suasana hati Bunda karena merawat bayi yang baru lahir mungkin merupakan tantangan terutama jika bayi rewel dan Bunda baru pertama kali mengasuh anak.

Namun rasa lelah dan lesu terkadang juga merupakan tanda rendahnya kadar zat besi. Setelah kehamilan, kadar zat besi Bunda cenderung rendah karena zat tersebut telah habis selama kehamilan, dan Bunda mungkin terkejut dengan banyaknya pendarahan dalam enam minggu pertama (lochia). Semua kehilangan darah sama dengan penurunan kadar zat besi. 

Bagi Bunda yang menjalani operasi caesar, atau trauma saat melahirkan (misalnya perdarahan), Bunda mungkin sudah kehilangan banyak darah, seperti dikutip dari laman Lolalykke.

Salah satu prediktor anemia pasca persalinan yang paling kuat adalah anemia selama kehamilan, karena simpanan zat besi cenderung tetap rendah selama beberapa bulan setelah melahirkan, terutama jika terjadi kehilangan banyak darah selama persalinan dan tambahan zat besi tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. 

Di seluruh dunia, data mengenai prevalensi anemia pasca persalinan masih terbatas. Penelitian yang dilakukan di negara-negara berpendapatan tinggi melaporkan bahwa 10-30 persen perempuan pasca melahirkan mengalami anemia.

Data menunjukkan bahwa anemia merupakan masalah umum di seluruh dunia dan prevalensi anemia pada ibu nifas mungkin lebih tinggi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, dibandingkan dengan angka yang dipublikasikan untuk ibu nifas di negara-negara berpendapatan tinggi.

Makanan penambah darah untuk menaikkan Hb ibu menyusui

Meskipun anemia menjadi risiko yang tak terhindari bagi ibu pasca melahirkan, kondisi tersebut dapat diminimalisir dengan tetap mengonsumsi makanan penambah darah untuk menaikkan Hb ibu menyusui. Dengan begitu, kondisi ibu menyusui tetap terjaga mengingat banyak peran yang perlu dijalankan secara bersamaan.

Berikut ini beberapa makanan penambah darah untuk menaikkan Hb ibu menyusui yang bisa dikonsumsi ya, Bunda:

1. Daging
2. Ikan
3. Kacang-kacangan
4. Telur
5. Sayuran berdaun hijau seperti kangkung dan brokoli
6. Biji-bijian seperti biji bunga matahari
7. Tingkatkan asupan folat

Selain asupan tersebut, Bunda juga bisa memasukkan makanan seperti sereal, buah-buahan seperti kurma, apel, kismis, makanan laut (tuna kalengan, makarel), dan buah-buahan kaya vitamin C termasuk jus sayuran (misalnya tomat dan wortel).

Seperti diketahui bahwa, memasukkan asupan vitamin C menjadi langkah penting untuk membantu penyerapan zat besi. Terkadang, pola makan teratur saja tidaklah cukup untuk menyediakan semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan selama menyusui.

Oleh karena itu, pertimbangkan juga memasukkan tambahan suplemen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui agar terhindari dari risiko anemia.

Jika Bunda membutuhkan informasi lebih lengkap, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter ataupun konselor laktasi untuk mendapatkan solusi terbaik selama menyusui ya, Bunda.

Semoga informasinya membantu, Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Busui, Ini 7 Sarapan Sehat Pengganti Nasi, Ada Ubi Jalar & Quinoa

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Parenting Nadhifa Fitrina

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi

Komik Bunda Tim HaiBunda

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Pemerintah Jadikan 18 Agustus 2025 Libur Nasional, Ajak Warga Lomba 17-an!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK