Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

9 Cara Melancarkan ASI yang Mampet untuk Cegah Mastitis

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 19 Apr 2024 13:37 WIB

Ilustrasi menyusui
9 Cara Melancarkan ASI yang Mampet untuk Cegah Mastitis/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nestea06
Daftar Isi
Jakarta -

Risiko mastitis menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para ibu menyusui. Ketahui cara melancarkan ASI yang mampet untuk cegah mastitis agar menyusui lebih nyaman yuk, Bunda.

Mastitis tidak saja membuat agenda menyusui terganggu tetapi juga menjadikan ibu menyusui merasa tidak nyaman. Apalagi, nyeri mastitis cukup serius dan membuat peradangan atau benjolan di area yang sakit. Rasa yang muncul pun tidak saja nyeri, tetapi juga pegal, lesu, hingga demam.

Apa saja gejala mastitis?

Biasanya, mastitis dapat memengaruhi salah satu payudara namun terkadang bisa juga memengaruhi keduanya. Biasanya, tanda dan gejala mastitis dapat berkembang dengan cepat dan meliputi gejala berikut ini:

1. Area bengkak di payudara yang mungkin terasa nyeri karena payudara yang terasa bengkak, panas dan nyeri saat disentuh 

2. Bunda mungkin juga mengalami bercak merah, namun kemerahan akan lebih sulit terlihat pada kulit berwarna coklat dan hitam

3. Munculnya rasa sakit yang membakar di payudara. Bunda mungkin merasakannya hanya saat menyusui atau mungkin terus-menerus

4. Keluarnya cairan dari puting susu, yang mungkin berwarna putih atau mengandung bercak darah

5. Benjolan atau area keras di payudara,
merasa lelah, lesu dan demam, serta mengalami gejala mirip flu

Mastitis umumnya menyerang ibu menyusui, terutama dalam 3 bulan pertama setelah melahirkan, namun bisa juga tertular jika Bunda tidak sedang menyusui (karena infeksi pada payudara), seperti dikutip dari laman Nhs.

Baca Juga : Mastitis

Mengenal penyebab mastitis

Jika Bunda sedang menyusui, mastitis biasanya terjadi ketika ASI di payudara menumpuk lebih cepat daripada saat dikeluarkan. Hal inilah yang membuat penyumbatan pada saluran susu. Berikut ini beberapa penyebab mastitis yang kerap dialami busui ya, Bunda:

1. Bayi tidak menyusu dengan benar.
2. Melewatkan makan, atau tidak cukup sering menyusui.
3. Menyusui dari satu payudara saja.
4. Cedera yang merusak saluran atau kelenjar susu.

Jika Bunda mengetahui tanda-tanda awal mastitis, pengobatannya jadi lebih cepat dan mudah. Tetapi, ada baiknya melakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari risiko mastitis selama menyusui ya, Bunda.

Tetapi, jika Bunda mengalami mastitis dan tidak membaik dalam 12 hingga 24 jam setelah melakukan pengobatan rumahan, ada baiknya segera menemui dokter ya, Bunda. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik yang akan menyembuhkan infeksi dalam beberapa hari.

Cara melancarkan ASI yang mampet untuk cegah mastitis

Ada banyak cara yang bisa dilakukan sebagai tindakan preventif untuk cegah mastitis dan membuat ASI tetap lancar ya, Bunda. Berikut ini beberapa diantaranya:

1. Menyusui bayi kapan pun mereka mau dan selama yang mereka inginkan.
2. Tawarkan bayi untuk menyusu jika payudara terasa penuh dan tidak nyaman.
3. Pastikan posisi menyusui dan pelekatan dilakukan dengan benar.
4. Sering memerah ASI untuk mengosongkan payudara.
5. Gunakan bantal pemanas untuk mengompres payudara dan mencegah adanya penyumbatan.
7. Pijat payudara dikenal dapat membantu mendorong pengeluaran ASI seperti dikutip dari laman Kindredbravely.
8. Ubah posisi menyusui sehingga dapat memberikan sudut baru untuk saluran susu yang tepat.
9. Istirahat cukup dapat membuat ibu menyusui kembali fit dan memastikan pasokan ASI tetap lancar.

Oh iya, Bunda, jika Bunda merasa saluran susu tersumbat berulang kali, atau mengalami mastitis serta gejalanya semakin parah, segera mencari penanganan tercepat ya, Bunda.

Konsultasikan keluhan menyusui Bunda pada dokter ataupun konselor laktasi untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan lebih lanjut sesuai dengan keluhan yang Bunda alami. 

Perlu Bunda ketahui bahwa saluran yang tersumbat dan tidak ditangani tepat waktu, hal ini dapat menyebabkan mastitis dan berpotensi abses payudara, kumpulan nanah di payudara yang disebabkan oleh infeksi atau penyakit payudara lainnya.

Penyakit tertentu seperti kanker payudara dapat memiliki gejala yang sama dengan mastitis. Jadi, pastikan Bunda memberi tahu dokter jika mastitis Bunda tidak kunjung pulih setelah pengobatan. Dengan begitu, dokter akan melakukan observasi lebih lanjut dan memberikan penanganan yang tepat sesuai kondisi medis yang Bunda alami. 

Tetap semangat mengASIhi Si Kecil, ya, Bunda. Semoga informasinya membantu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda