
menyusui
Segera Kembali Kerja, Sabrina Anggraini Merasa Insecure dengan Stok ASIP
HaiBunda
Rabu, 24 Apr 2024 16:05 WIB

Model dan finalis Puteri Indonesia 2019 Sabrina Anggraini baru saja melahirkan anak pertama berjenis kelamin perempuan pada bulan Maret. Dikaruniai anak pertama, istri dari Belva Devara ini ingin memberikan yang terbaik bagi putrinya, Bunda.
Salah satu hal penting yang diberikan Sabrina untuk anaknya adalah nutrisi yang cukup. Ia ingin putrinya, Launa, yang baru berusia 1 bulan lebih mendapatkan cukup ASI untuk memenuhi nutrisinya.
Sama seperti Bunda lainnya, perempuan kelahiran 1995 ini pun memilih untuk menyusui anaknya melalui DBF atau direct breastfeeding. Belum lama ini, Sabrina membagikan ceritanya mengASIhi sang putri di akun Instagram pribadinya, @sabrinaanggraini.
“Sampe sekarang aku bisa bilang mostly DBPF,” tulisnya.
Tapi tampaknya Sabrina tidak bisa terus memberikan ASI secara DBF pada putrinya, Bunda. Hal ini karena ia akan kembali bekerja setelah mengambil cuti melahirkan.
“Tapi setelah maternity leave aku akan balik kerja, ya ga bisa full DBF lagi kaya sekarang,” ujar perempuan 28 tahun ini.
Nah, untuk menyiasatinya, Sabrina pun mencoba gunakan pompa ASI elektrik untuk memenuhi stok ASI perah (ASIP) agar nutrisi Launa tetap tercukupi saat ia sedang bekerja. Namun demikian, timbul rasa cemas dalam dirinya karena khawatir stok ASIP-nya tak cukup.
“Jadi mulai insecure sama stok ASIP buat nanti,” ujarnya.
Menurut Sabrina, memenuhi stok ASIP bisa cukup rumit, Bunda. Bila ia salah menerapkan strategi, bisa saja ASI yang keluar tidak sesuai.
“ASI itu tricky nya berdasarkan supply demand,” kata perempuan kelahiran Jakarta ini.
Mengingat hal tersebut, Sabrina tak mau terlalu tergesa-gesa dalam mengumpulkan stok ASI yang ia pompa. Agar tak menjadi beban dan stres, akhirnya ia memutuskan untuk mencoba belajar memompa ASI lagi secara perlahan.
Manajemen ASIP memang tak mudah, Bunda. Apalagi bila Bunda yang sedang menyusui memutuskan untuk bekerja dan mulai membuat stok ASIP.
Lantas, bagaimana cara menyimpan stok ASIP yang baik saat Bunda akan segera bekerja? Ketahui jawabannya di halaman berikutnya ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TIPS MENYIMPAN STOK ASIP UNTUK BUNDA BEKERJA
Sabrina Anggraini/ Foto: Instagram @sabrinaanggraini
Tips menyimpan stok ASI untuk Bunda yang bekerja
Bagi para Bunda yang merupakan wanita karir, tentu akan menjadi tantangan tersendiri saat harus memberikan ASI bagi Si Kecil. Sudah pasti, Bunda perlu melakukan pompa ASI untuk memastikan stok ASI perah cukup buah Si Kecil.
Berikut 5 cara yang dapat Bunda lakukan agar stok ASI yang dipompa tetap aman untuk dikonsumsi oleh Si Kecil:
1. Membuat estimasi jumlah ASI yang akan dikonsumsi Si Kecil
Agar nutrisi anak tercukupi, penting untuk mengetahui estimasi jumlah ASI yang dibutuhkan olehnya. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi yang memiliki usia antara 2 hingga 5 bulan dapat mengonsumsi 4 hingga 6 ons ASI setiap kali menyusu. Jumlah ini juga biasa dikonsumsi oleh anak setiap tiga hingga empat jam, Bunda.
Apabila anak sudah memasuki usia 6 bulan, tak menutup kemungkinan ia akan meminum sebanyak 8 ons ASI setiap menyusu. Meskipun demikian, terkadang anak dapat minum lima jam di antara waktu makannya.
Perlu Bunda ingat kembali bahwa setiap anak akan memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, perhatikan kembali jumlah ASI yang sekiranya diperlukan oleh Si Kecil ya.
2. Memperkenalkan botol sejak bayi berusia 4 hingga 6 minggu
Tak hanya melakukan direct breastfeeding, Bunda juga perlu memberikan ASI melalui botol saat anak berusia 4 hingga 6 minggu. Lakukan hal ini sekitar lima kali dalam satu minggu lalu lihat reaksinya. Perhatikan bila Si Kecil merasa nyaman dan seberapa banyak jumlah ASI yang dapat mereka konsumsi setiap sesi.
Saat anak sedang minum ASI melalui botol, akan lebih baik bila mereka didampingi oleh Ayah atau pengasuh. Sekali lagi, pastikan anak mendapatkan ASI sesuai kebutuhannya ya.
3. Membuat jadwal pompa ASI yang sama setiap hari
Agar lebih konsisten, Bunda juga bisa membuat jadwal pompa ASI yang sama setiap harinya. Hal tersebut akan membantu mendorong tubuh Bunda agar menghasilkan ASI dengan jumlah yang lebih banyak.
Tak hanya itu, memompa ASI pada waktu yang sama di setiap harinya juga bisa mencegah masalah menyusui, seperti saluran tersumbat yang dapat menyebabkan infeksi mastitis.
4. Lakukan pompa ASI setelah Si Kecil sudah menyusu di pagi hari
Tak sedikit Bunda yang merasa bahwa jumlah ASI-nya banyak keluar saat pagi hari. Nah, jadwal menyusui di pagi hari ini bisa dimanfaatkan untuk menyiapkan stok ASIP.
Bunda dapat mencoba memompa ASI di pagi hari setelah Si Kecil sudah selesai menyusu agar menerima manfaatnya juga.
5. Tetap santai dan rileks
Terakhir, penting bagi Bunda untuk menjalani masa menyusui dengan santai dan rileks. Tentu, terkadang bisa timbul tantangan yang tak terduga selama menyusui.
Bila Bunda mengalami kendala, cobalah untuk konsultasi dengan konselor laktasi agar memompa ASI menjadi lebih mudah dan bukanlah suatu beban. Jangan pernah takut dan khawatir untuk mulai membuat stok ASIP ya. Bila rasa khawatir muncul, suplai ASI justru bisa terganggu.
Demikian beberapa cara yang dapat dicoba ketika hendak menyimpan stok ASIP saat Bunda sudah mulai bekerja kembali. Semoga informasinya bermanfaat ya.
Simak juga tips pumping agar ASI berlimpah, dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Tanpa Obat, Sabrina Anggraini Punya Cara Jitu Atasi Meriang saat Menyusui

Menyusui
Cara Jitu Sabrina Anggraini Buat Baby Launa Tidur Lelap dan Terbangun hanya untuk Menyusu

Menyusui
Cerita 3 Bunda Seleb Bersyukur Lancar Menyusui Pasca Melahirkan, Ada yang Banjir Kolostrum

Menyusui
3 Panduan Menyimpan ASI Perah di Freezer agar Tak Rusak Nutrisinya

Menyusui
5 Penyebab ASI Perah Sedikit, Bagaimana Solusinya?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Kiki Amalia Pamerkan Hasil ASI Perah untuk Baby Aleesya yang Berusia 2 Bulan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda