MENYUSUI
Viral ASI Bubuk, Dokter Anak Tegaskan Belum Ada Rekomendasi dan Biayanya Lebih Mahal
Alysa Audriani | HaiBunda
Rabu, 15 May 2024 14:10 WIBTahukah Bunda? Beberapa waktu yang lalu ASI bubuk menjadi viral karena adanya konten kreator di Indonesia yang telah melakukannya. Ternyata, ASI yang dijadikan bubuk ini juga dilakukan oleh para Bunda di negara lain lho.
Berbeda dengan susu formula, pada dasarnya ASI bubuk ini berasal dari ASI yang telah berhasil diperah oleh ibu menyusui. Agar lebih tahan lama, ASI tersebut kemudian akan diubah dalam bentuk bubuk sehingga memudahkan bagi Bunda juga.
Setelah ASI bubuk ini viral, banyak para Bunda di Indonesia yang juga ingin mencobanya. Akan tetapi, sebenarnya mengubah ASI menjadi dalam bentuk bubuk ini sebenarnya tidak penting untuk dilakukan oleh Bunda lho.
Mengapa demikian? Simak terus untuk mengetahui jawabannya ya, Bunda.
Mengenal ASI bubuk
Bila Bunda belum familiar dengan istilah ASI bubuk sebelumnya, penting untuk mengetahui definisinya terlebih dahulu ya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ASI bubuk merupakan ASI Bunda yang kemudian melalui berbagai proses hingga seluruh cairannya akan dihilangkan dan menjadi bubuk.
Di Indonesia sendiri, ASI bubuk memang tidak dapat dibuat sendiri oleh para Bunda di rumah. Namun, terdapat perusahaan tertentu yang akan membantu mengubah ASI Bunda tersebut menjadi bubuk.
Melansir dari Parents, biasanya proses pembuatan ASI bubuk ini akan dimulai dengan pembekuan ASI dengan suhu minus 40 derajat celsius. Kemudian, ASI yang sudah beku akan melalui proses vakum untuk menghilangkan udara di dalamnya.
Setelahnya, ASI Bunda akan mengalami sublimasi, yakni proses berubahnya suatu zat dari padat hingga menjadi gas tanpa mengalami pencairan. Dari proses ini, ASI akan berubah menjadi bubuk sehingga menyerupai bentuk susu formula pada umumnya.
ASI bubuk tidak perlu menurut para dokter
Menanggapi viralnya fenomena ASI bubuk yang beredar di media sosial, dr. Lucky Yogasatria Sp,A, yakni dokter spesialis anak sekaligus konselor laktasi mengatakan ASI bubuk sebenarnya tak perlu dilakukan oleh para ibu menyusui.
Perlu Bunda ketahui bahwa direct breastfeeding (DBF) atau menyusui secara langsung masih menjadi yang utama dalam pemberian ASI bagi Si Kecil. Sebab, hal ini tidak hanya membantu ibu menyusui untuk memberikan nutrisi bagi anak, tetapi juga memiliki berbagai manfaat lainnya.
“Ya ada beberapa hal yg penting, pertama menyusui langsung tetap menjadi hierarki utama dalam pemberian asupan ASI karena menyusui bukan hanya masalah nutrisi tapi bonding dan atimulasi,” jelas dr. Lucky melalui akun Instagram pribadinya, @dr.lucky.sp.a.
Karena adanya tren ASI bubuk tersebut, dr. Lucky juga menerima berbagai pertanyaan dari para Bunda di luar sana akan rekomendasi perusahaan yang dapat membuat ASI bubuk dengan baik. Namun, sang dokter kembali menegaskan bahwa ia tidak memiliki rekomendasi.
“Yang berikutnya, freeze dry ASI itu belum ada penelitian jelasnya, jadi belum ada rekomendasi,” tambahnya.
Hal ini dijelaskan oleh dr. Lucky lantaran hingga saat ini belum terdapat penelitian yang jelas membuktikan apabila ASI bubuk memang aman untuk dikonsumsi oleh Si Kecil dan memiliki manfaat yang lebih banyak.
Tak hanya itu, ternyata menjadikan ASI dalam bentuk bubuk ini juga dapat mengeluarkan biaya yang tidak murah lho, Bunda. Oleh karena itu, dr. Lucky masih merasa pemberian ASI bubuk ini tidak efektif.
“Yang terakhir dan terpenting: disuruh ASI eksklusif aja masih ada yg nyinyir ASI ga berkualitas, ini freeze dry yang proses dan biayanya gak sedikit, malah ngotot minta dibahas,” ujar sang dokter.
Tak hanya dr. Lucky, beberapa dokter di mancanegara pun juga memiliki pendapat yang serupa mengenai ASI bubuk lho. Karena jenis ASI yang dibuat seperti ini relatif baru, kehigienisannya pun dipertanyakan.
Menurut dr. Lisa Stellwagen, seorang dokter sekaligus profesor klinis pediatri di University of California San Diego School of Medicine, mengubah ASI ibu menyusui menjadi bubuk ini menjadi kekhawatirannya karena ASI bubuk tersebut tidak dapat membunuh bakteri yang terdapat di dalamnya.
Oleh karena itu, ASI yang nantinya akan dikonsumsi Si Kecil bisa saja terkontaminasi oleh bakteri.
“Produk yang dikeringkan memiliki kadar air yang sangat rendah sehingga memiliki sifat antibakteri, tetapi tidak steril,” jelas dr. Lisa, dikutip dari What to Expect.
Selain itu, dr. Joanna Parga-Belinkie, yakni seorang dokter sekaligus ahli neonatologi di Children’s Hospital di Philadelhpia juga mengingatkan para Bunda bahwa ASI pada umumnya juga dapat bertahan hingga satu tahun bila disimpan di dalam freezer. Sehingga, sebenarnya tidak perlu mengubah ASI menjadi bentuk bubuk.
“Sebagai pengingat, ASI dapat disimpan hingga satu tahun di dalam freezer, dan itu cukup untuk sebagian besar keluarga,” tutur dr. Joanna.
Maka dari itu, sebaiknya Bunda tetap melanjutkan pemberian ASI secara langsung atau melalui pompa ASI saja ya. Sebab, kedua hal ini sudah dilakukan oleh para Bunda dari lintas generasi dan dapat dipastikan aman bagi Si Kecil juga.
Bunda, itulah informasi mengenai ASI bubuk yang akhir-akhir ini viral di berbagai media sosial. Semoga informasinya bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
5 Ciri ASI yang Berkualitas, Bisa Dilihat dari Warna & Aromanya, Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ini Risiko Bahayanya
Tren Mengolah ASI Perah Jadi Susu Bubuk, Apakah Aman Diberikan ke Bayi?
3 Tips Mudah agar Produksi ASI Lancar dan Melimpah
Teh Herba Rumahan untuk Bantu Tingkatkan Produksi ASI
TERPOPULER
7 Cara Menggendong Bayi yang Salah, Bunda Perlu Tahu
Bolehkah Suntik KB 1 Bulan untuk Ibu Menyusui?
Kenali Ciri-ciri Kelainan Jantung pada Janin
Terpopuler: Potret Zara Leola Anak Enda 'Ungu' yang Sudah Gadis
7 Ayat Al-Qur'an tentang Kerusakan Lingkungan Alam Akibat Ulah Manusia & Hukumannya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Suplemen & Vitamin Kalsium untuk Ibu Hamil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Mothercare All We Know Hadir Menemani Sentuhan Lembut Orang Tua kepada Si Kecil
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Lip Balm Natural untuk Anak, Melindungi Bibir saat Aktivitas Sekolah
Natasha ArdiahREKOMENDASI PRODUK
Bolehkah Menggunakan Pelumas saat Hamil? Ketahui Aturan Amannya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Susu Formula Terbaik: Panduan Memilih, Aturan Memberi, dan Rekomendasi
ZAHARA ARRAHMATERBARU DARI HAIBUNDA
Raisa dan Hamish Daud Resmi Cerai, Sepakat Co-Parenting demi Anak
500 Kumpulan Nama Bayi Perempuan dari A-Z Beserta Artinya dari Modern, Islami & Terindah
Termasuk 'Sigma', Ini 7 Pertanyaan yang Sering Dicari Orang Tua di Google 2025
Curahan Hati Vidi Aldiano 6 Tahun Hidup dengan Kanker, Berterimakasih karena Hal Ini...
7 Cara Menggendong Bayi yang Salah, Bunda Perlu Tahu
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
6 Negara Arab Ini Bukan Mayoritas Kristen tapi Ramai Rayakan Natal
-
Beautynesia
BeauPicks: 5 Rekomendasi Hampers Kue Natal Terbaik untuk Orang Terkasih
-
Female Daily
Rilis Enam Shades yang Cantik, Intip Blush Terbaru dari MOP Beauty!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Potret Chloe Anak Melaney Ricardo Ikut Sekolah Model, Curi Atensi
-
Mommies Daily
Budak Korporat, Ini 5 Tanda Kamu Rela Menderita Demi Pekerjaan