Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

10 Ciri Bayi ASI Kurang Gizi dan Cara Mengatasinya, Busui Perlu Tahu

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 07 May 2024 11:50 WIB

Ilustrasi menyapih
10 Ciri Bayi ASI Kurang Gizi dan Cara Mengatasinya, Busui Perlu Tahu/Foto: Getty Images/FamVeld
Daftar Isi
Jakarta -

Kekurangan gizi kronis pada bayi dapat mengganggu tumbuh kembang Si Kecil lho. Ketahui ciri bayi ASI kurang gizi dan cara mengatasinya agar Bunda bisa mengatasinya sesegera mungkin.

Nutrisi yang tepat sangatlah penting dalam menunjang kesehatan bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. Jika mereka tidak mau makan atau tidak mendapatkan cukup kalori atau nutrisi yang tepat, maka akan terjadi masalah di kemudian hari.

Ya, saat bayi ASI kurang gizi memang bukan saja membuat mereka cenderung kelaparan tetapi juga dapat berakibat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuka celah terhadap infeksi dan menunda penyembuhan, seperti dikutip dari laman Feedingmatters.

Apalagi, sejak bayi lahir, ASI merupakan satu-satunya makanan yang menjadi asupan utama bayi. Ketika bayi kekurangan ASI dan tidak terpenuhi kebutuhan gizi hariannya, tentunya mengganggu sistem kekebalannya serta tumbuh kembang mereka.

Penyebab kurang gizi pada bayi

Kurang gizi ataupun malnutrisi bukanlah suatu penyakit atau kelainan. Sebaliknya, anggap saja ini sebagai tanda bahwa bayi atau anak kekurangan gizi dan tidak dapat tumbuh atau menambah berat badan yang cukup. 

Di luaran, kerap ada kesalahpahaman bahwa malnutrisi berarti anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Hal ini tentu bisa menjadi salah satu aspek dari kondisi tersebut. Namun, malnutrisi terjadi ketika seorang anak tidak mendapatkan nutrisi yang tepat untuk tumbuh secara normal. Ini mungkin dikarenakan seorang anak sebagai berikut ya, Bunda:

1. Tidak menerima cukup kalori dikarenakan jumlah ASI yang diminum kurang atau tidak sesuai kebutuhannya, pengasuh tidak memperhatikan isyarat lapar bayi, atau alasan lainnya.
2. Tidak dapat mempertahankan cukup kalori dikarenakan serangan diare atau gangguan kesehatan lainnya. Seperti misalnya adanya alergi gluten, dan fibrosis kistik yang dapat memengaruhi kemampuan anak dalam menyerap dan menyimpan nutrisi dalam tubuh.
3. Membutuhkan diet medis khusus. Seperti diketahui bahwa beberapa masalah kesehatan dan kondisi genetik yang kurang umum seperti kesalahan metabolisme bawaan dapat mengubah kemampuan tubuh anak untuk memproses nutrisi dengan baik dari pola makan normal dengan baik atau bahkan dengan aman. Anak-anak inilah yang memerlukan evaluasi dan perawatan medis untuk tumbuh dan berkembang.

Risiko bila bayi kurang gizi

Bagi bayi dan balita, dua tahun pertama kehidupannya merupakan masa penting dimana tubuh dan otaknya berkembang. Biasanya, otak bayi tumbuh selama tahun pertama dan sepanjang hidupnya. Gizi yang buruk pada masa ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada perkembangan otak. Masalah lain yang mungkin timbul akibat gizi buruk pada anak antara lain:

1. Tidak mencapai ukuran optimalnya saat dewasa, yang dapat menyebabkan rendahnya kapasitas fisik untuk beraktivitas dan bekerja.
2. Masalah pembelajaran yang dapat menyebabkan nilai ujian lebih rendah dan lebih banyak ketidakhadiran di sekolah.
3. Berkurangnya kekebalan tubuh yang menyebabkan risiko tertular lebih banyak penyakit menular.

Ciri bayi ASI kurang gizi

Saat bayi ASI kekurangan gizi, sebenarnya ada gejala atau tanda yang mungkin terlihat. Sayangnya, tidak semua ibu menyusui menyadari hal tersebut. Yuk, cari tahu apa saja sebenarnya ciri bayi ASI kurang gizi agar busui lebih paham dan mengenali kondisi bayinya saat mengalami malnutrisi:

1. Tidak bertambah berat badan pada tingkat yang diharapkan (pertumbuhan terputus-putus).
2. Adanya perubahan perilaku, seperti mudah tersinggung, lamban, atau cemas.
3. Tingkat energi yang rendah dan lebih mudah lelah dibandingkan anak-anak lain.
4. Terjadi penurunan berat badan.
5. Makan lebih sedikit dari biasanya.
6. Kurang makan karena masalah perut.
7. Kurang aktif atau memiliki tingkat aktivitas yang lebih rendah daripada biasanya.
8. Tidak bertambah tinggi.
9. Penambahan berat badan yang lambat.
10. Tidur lebih banyak dari biasanya.

Cara mengatasi bayi ASI kurang gizi

Jika Bunda merasa  bayi Bunda berisiko mengalami malnutrisi, segeralah mencari bantuan medis. Mulailah dengan berbicara dengan dokter anak. Seorang dokter anak dapat membantu menilai pola pertumbuhan anak dengan menggunakan alat seperti grafik pertumbuhan dan skor Z. Dokter juga dapat merujuk Bunda ke dokter spesialis bila diperlukan seperti dikutip dari laman Providence.

Bunda juga dapat berkonsultasi dengan konselor laktasi agar permasalahan menyusui bisa teratasi dan kebutuhan harian bayi terpenuhi melalui ASI. Dokter juga mungkin bisa merujuk Bunda ke ahli gizi untuk membantu meningkatkan nutrisi dan menyediakan berbagai pilihan makanan yang dapat membantu meningkatkan berat badan bayi Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda