Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Cara agar ASI Tidak Rembes saat Tidur dan Bahayakan Kesehatan Payudara

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 09 Jul 2024 09:00 WIB

Ilustrasi menyusui
Cara agar ASI Tidak Rembes saat Tidur dan Bahayakan Kesehatan Payudara/Foto: Getty Images/Graphicscoco
Daftar Isi
Jakarta -

Kebocoran payudara sering dialami ibu menyusui termasuk di malam hari. Ketahui cara agar ASI tidak rembes saat tidur dan bahayakan kesehatan payudara yuk Bunda.

Payudara mengeluarkan ASI di luar sesi menyusui merupakan hal yang lumrah terjadi. Bunda tidak perlu khawatir karena biasanya kondisi ini bersifat sementara saja.

Apa penyebab ASI rembes saat tidur?

Saat payudara terisi penuh, berbagai kondisi di luar dugaan bisa terjadi ya, Bunda. Termasuk bagaimana ASI rembes saat tidur di malam hari. Ya, beberapa ibu menyusui kerap mengeluarkan atau menyemprotkan ASI dari payudaranya, terutama saat payudaranya sedang penuh.

Kebocoran ini kerap terjadi di pagi hari (saat suplai ASI mencapai puncaknya) dan saat menyusui (saat satu sisi bocor saat bayi menyusu dari sisi lainnya), atau bahkan di malam hari ketika tertidur.

Biasanya, kondisi ASI rembes disebabkan payudara Bunda terlalu penuh sehingga meluap. Kondisi ini sering terjadi pada ibu menyusui yang memiliki persediaan ASI berlebih, atau mungkin pada ibu yang refleks let down nya muncul.

Pada minggu-minggu awal menyusui, refleks let-down memang dikondisikan untuk merespons sensasi menyusui Si Kecil. Sampai refleks let-down menyesuaikan diri dengan rangsangan tersebut, sensasi dan bahkan pikiran tertentu dapat pula memicu refleks let down ya, Bunda.

Misalnya saja ketika Bunda mendengar bayi menangis, memikirkan bayi, mencium aroma bayi, atau duduk di kursi tempat Bunda biasa menyusui juga dapat memicu refleks let-down yang akhirnya memicu kebocoran ASI.

Seperti diketahui bahwa rangsangan tersebut dapat mendorong tubuh melepaskan oksitosin. Hormon ini membuat lobus pembuat susu di payudara Bunda berkontraksi dan mengeluarkan ASI ke arah puting. Jika bayi tidak menyusu pada saat itu, ASI bisa bocor atau bahkan muncrat.

Oksitosin juga menyebabkan kontraksi yang dirasakan saat orgasme, sehingga payudara Bunda juga bisa bocor atau menyemprotkan ASI saat berhubungan seks seperti dikutip dari laman Baby Center.

Apa yang bisa dilakukan saat ASI rembes?

Jika Bunda memproduksi terlalu banyak ASI pada hari-hari awal menyusui, pastikan untuk sering menyusui  sebelum payudara Bunda menjadi terlalu penuh.

Pada kondisi payudara yang terlalu penuh tetapi bayi belum siap untuk makan, mungkin ada baiknya jika Bunda memompa ASI terlebih dahulu. Ini berarti memompa payudara secukupnya saja untuk membuat payudara Bunda dapat dikompres dan nyaman. Tidak perlu terlalu banyak sehingga Bunda dapat meningkatkan suplai ASI.

Memerah sedikit susu secara manual dengan tangan adalah pilihan lain yang juga bisa Bunda lakukan. Penting sekali untuk meredakan tekanan karena  jika tidak, Bunda dapat mengalami penyumbatan saluran payudara atau mastitis, infeksi payudara.

Tips mengatasi ASI rembes

Seiring dengan waktu, ritme menyusui yang sesuai akan meminimalisasi adanya ASI rembes pada ibu menyusui. Sehingga, Bunda dapat mengkondisikan terlebih dahulu di awal masa menyusui untuk mengatisipasi kondisi ASI rembes agar payudara tetap bersih dan nyaman.

1. Berikan tekanan

Jika Bunda merasa refleks let-down terjadi pada saat yang canggung (seperti jika Bunda sedang ngobrol dengan rekan kerja tentang bayi dan ASI Bunda mulai menetes), silangkan tangan Bunda di depan payudara dan tekan dengan kuat. Jika Bunda sedang duduk di depan meja, pegang dagu dengan tangan dan tekan lengan bawah ke payudara.

2. Gunakan breast pad

Selipkan bantalan menyusui ke dalam bra Bunda untuk menyerap kebocoran. Bunda dapat membelinyadi toko atau membuat pembalut kain sendiri dari popok kain yang sudah dipotong-potong.

Pastikan untuk menggantinya saat lembap agar bakteri dan jamur tidak tumbuh di puting. Perlu diingat bahwa lingkungan yang hangat dan lembab dapat menyebabkan infeksi jamur ya, Bunda.

3. Mempersiapkan diri dengan baik

Jika salah satu payudara selalu bocor saat bayi Bunda menyusu di payudara lainnya, letakkan kain di atas payudara tersebut atau breast pad di dalam bra Bunda terlebih dahulu. Hal yang sama berlaku jika payudara Bunda bocor di malam hari, Bunda mungkin ingin mengenakan bra tidur yang nyaman dengan tambahan breast pad di dalamnya.

4. Ganti pakaian yang terkena rembesan ASI

Saat Bunda bepergian, lapisi atasan Bunda atau cobalah memakai baju bermotif  karena sangat bagus untuk menyamarkan noda susu. Bunda juga bisa membawa jaket atau sweater yang bisa dipakai jika Bunda melihat payudara Bunda bocor.

5. Simpan ASI ekstra

Bunda dapat menggunakan pompa payudara untuk mengumpulkan ASI dari satu payudara saat Bunda menyusui di payudara lainnya. Dengan upaya ini, Bunda tentunya dapat menampung susu sehingga Bunda tidak akan menyia-nyiakan setetes pun dari ASI yang Bunda hasilkan.

Selain itu, Bunda juga bisa mengenakan bra tidur atau atasan singlet saat tidur yang dapat memberikan dukungan lembut dan menahan breast pad yang dikenakan. Siapkan juga pelindung kasur, alas kedap air, atau handuk kecil yang dapat membantu menjaga Bunda dan tempat tidur tetap kering, seperti dikutip dari laman Breastfeeding.asn.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan agar Bunda tetap nyaman ketika ASI rembes. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda