Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kenali Penyebab ASI Berkurang dan Cara Meningkatkannya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 18 Aug 2024 07:50 WIB

Ilustrasi menyusui
Kenali Penyebab ASI Berkurang dan Cara Meningkatkannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/SVPhilon
Daftar Isi
Jakarta -

ASI berkurang sering kali tak disadari para ibu menyusui. Kenali penyebab ASI berkurang dan cara meningkatkannya agar proses menyusui tak terganggu ya, Bunda.

Salah satu kekhawatiran umum yang dirasakan ibu menyusui yakni saat ASI mereka tidak mencukupi kebutuhan Si Kecil. Tidak saja membuat mereka stres tetapi juga khawatir kalau anaknya tidak terpenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.

Tanda-tanda ASI berkurang

Sebagai ibu menyusui, tanda-tanda ASI berkurang sebenarnya terlihat dari beberapa gejala harian yang muncul ya, Bunda. Sering kali, para busui mungkin merasakan payudaranya tampak ringan padahal jika ASI mereka penuh tentunya payudaranya tampak berisi dan berat.

Meskipun banyak tanda-tanda regulasi ASI seperti payudara yang lebih lunak atau waktu menyusui yang lebih singkat sering diartikan sebagai tanda-tanda produksi ASI menurun, sebenarnya itu hanyalah indikator bahwa tubuh dan bayi sedang menyesuaikan diri dengan menyusui.

Namun, penurunan pasokan ASI tetap bisa terjadi ya, Bunda, terutama jika busui stres atau mengalami pengalaman melahirkan yang kurang menantang. Berikut ini beberapa tanda ASI berkurang yang perlu diwaspadai:

1. Berat badan bayi berkurang

Berat badan bayi setelah lahir memang berkurang tetapi berat badan mereka akan kembali ke berat badan lahir sekitar 10 hingga 14 hari ya, Bunda. Dan, setelahnya, berat badan mereka akan terus bertambah.

2. Energi bayi rendah atau menurun

Tanda yang lebih samar dari berkurangnya produksi ASI yakni berkurangnya energi. Jika bayi sangat rewel, lebih mudah lelah, atau kesulitan untuk tetap terjaga untuk menyusu, ini bisa menjadi tanda bahwa ia tidak mendapatkan cukup makanan.

3. Jumlah popok kotor bayi sedikit

Tidak cukupnya popok basah dan kotor biasanya merupakan tanda bahwa bayi tidak mendapatkan cukup ASI dan dapat mengindikasikan bahwa pasokan ASI menurun.

4. Bayi tampak dehidrasi

Ketika bayi tidak mendapatkan cukup ASI, mereka mungkin mulai mengalami dehidrasi. Bunda akan melihat berkurangnya urine di popok mereka, tidak ada air mata saat menangis, dan ubun-ubun (atau titik lunak) di atas kepala mereka mungkin tampak cekung atau datar seperti dikutip dari laman Parents.

10 Penyebab ASI berkurang

Berbagai penyebab ASI berkurang memang bisa disebabkan berbagai hal ya, Bunda. Apalagi, penurunan pasokan ASI bisa terjadi kapan saja selama Bunda menyusui. Berikut ini beberapa penyebab ASI berkurang yang perlu Bunda ketahui:

1. Kurang tidur.
2. Tidak cukup memompa ASI saat jauh dari bayi.
3. Alami stres.
4. Perubahan hormonal.
5. Saluran ASI tersumbat.
6. Gangguan kesehatan.
7. Riwayat operasi payudara.
8. Memiliki pelekatan yang tidak tepat.
9. Mengalami masalah menyusui.
10. Mengonsumsi antihistamin, beberapa dekongestan, atau pil KB.

Di luar itu, penyebab seperti adanya masalah menyusui lainnya juga memungkinkan pasokan ASI menurun ya, Bunda. Gaya hidup yang tidak sehat selama menyusui juga bisa menjadi penyebab pasokan ASI seret. Serta, para pekerja yang menghabiskan waktu jauh dari bayi dan tidak disiplin memompa ASI membuat pasokan ASI jadi rendah. 

Cara meningkatkan produksi ASI

Bayi secara umum menyusu setidaknya 8 hingga 16 kali dalam 24 jamnya, Bunda, atau setiap 2 hingga 3 jam sekali. Sesekali, bayi mungkin rewel dan itu kondisi yang wajar ya, Bunda. Pada saat ia ingin menyusu lebih sering selama beberapa jam sebelum tampak kenyang, ini disebut dengan cluster feeding.

Dalam kondisi ini, memaksimalkan produksi ASI sangatlah penting ya, Bunda. Sehingga, kebutuhan ASI bayi terpenuhi dengan baik. Yuk, simak cara meningkatkan produksi ASI yang bisa dipraktikkan:

1. Menyusui bayi sesering mungkin setiap 2 jam pada siang hari dan setiap 3 hingga 4 jam pada malam hari  (setidaknya 8 hingga 16 kali dalam 24 jam). 

2. Jika bayi tidak mau menyusu, pompalah ASI dengan pompa ASI dengan pompa ASI elektrik untuk meningkatkan produksi ASI. 

3. Selalu memompa setelah menyusui untuk memberikan sinyal pada tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI.

4. Susui bayi setidaknya 15 menit pada setiap payudara dan jangan batasi waktu menyusui.

5. Jika bayi tertidur setelah menyusu pada satu payudara, bangunkan dia dan tawarkan payudara kedua. Beberapa bayi mungkin mendapat manfaat dari menyusui pada satu payudara setiap kali menyusu untuk meningkatkan kandungan lemak pada saat menyusu. 

6. Pijat payudara dengan lembut sebelum dan selama menyusui untuk memberikan sensasi rileks pada payudara

7. Gunakan teknik relaksasi untuk mengurangi stres dan memperlancar aliran ASI

8. Berikan waktu kontak kulit dengan bayi selama sekitar 20 menit setelah menyusu. Teknik ini terbukti dapat meningkatkan produksi ASI

9. Pastikan bayi diposisikan dan dilekatkan dengan benar dan tawarkan kedua payudara setiap kali menyusu seperti dikutip dari laman Uhhospitals.

10. Cobalah kompresi payudara selama menyusui untuk membantu menguras ASI

10 Makanan bikin produksi ASI berkurang dan seret

Menjaga nutrisi selama menyusui memang perlu dilakukan untuk mendukung ASI yang berkualitas, Bunda. Karenanya, selektif memilih makanan dengan gizi seimbang perlu dilakukan dalam menu harian Bunda. Simak apa saja makanan yang bikin produksi ASI berkurang dan seret agar Bunda bisa memaksimalkan produksi ASI:

1. Minuman berkarbonasi
2. Kafein seperti kopi, teh, dan lainnya
3. Vitamin C dan vitamin B yang berlebihan
4. Peppermint
5. Sage
6. Parsley
7. Makanan pedas
8. Bawang putih
9. Alkohol
10. Ikan bermerkuri tinggi seperti swordish, tilefish, king mackerel

Sebagai gantinya, Bunda bisa memasukkan makanan yang bisa membantu meningkatkan produksi ASI Bunda seperti oatmeal, almond dan kacang-kacangan, ayam, kalkun, dan biji-bijian.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda