Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

ASI Berkurang saat Bayi Mulai MPASI, Simak 3 Tanda Ini Bun

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Jumat, 17 Sep 2021 09:05 WIB

Ilustrasi MPASI, anak makan
Ilustrasi ASI berkurang saat mulai MPASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/NeoPhoto

Bunda sedang mengalami penurunan suplai Air Susu Ibu (ASI) saat Si Kecil mulai makan makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI)? Jangan khawatir Bunda, hal ini juga dialami sebagian besar ibu menyusui.

Khawatir berlebihan hanya akan membuat Bunda stres dan akibatnya ASI berkurang. Untuk itu, yuk cari tahu apa penyebabnya dan apa yang harus Bunda lakukan untuk menghindarinya. 

Melansir dari laman PregnancyBirthBaby, pada usia 6 bulan, bayi Bunda masih harus mendapatkan sebagian besar nutrisinya dari ASI atau susu formula. Namun, pada usia ini Bunda sudah mulai memperkenalkan Si Kecil dengan makanan padat.

Proses pemberian MPASI ini nyatanya membuat momen menyusui langsung sedikit berkurang. ASI bekerja dengan konsep supply dan demand. Saat permintaan berkurang tentunya berdampak pada pengurangan produksi. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab berkurangnya ASI saat mulai MPASI. 

Banner TKW Blitar dapat Hadiah Mewah

Untuk menghindarinya Bunda perlu melakukan trik agar pengenalan MPASI tidak berdampak pada produksi ASI Bunda. Bayi Bunda biasanya hanya akan mengonsumsi sedikit makanan padat pada awalnya.

Mulailah memberi makan padat pada bayi Bunda sekali sehari, kemudian tingkatkan menjadi 2 atau 3 kali sehari seiring bertambahnya usia. Saat usia 8 hingga 9 bulan, berikan bayi Bunda makanan padat sebagai bagian dari sarapan, makan siang, dan makan malam. Dengan begitu, produksi ASI masih akan tetap lancar. 

Atur juga jadwal MPASI dan ASI secara baik agar suplai ASI tetap lancar. Dari enam hingga sembilan bulan berikan bayi Bunda ASI atau susu formula terlebih dahulu, lalu makanan padat setelah ASI.

Dari 9 bulan Bunda bisa memberikan makanan padat terlebih dahulu, lalu ASI. Hal ini memungkinkan bayi Bunda bertransisi secara alami dari susu formula atau ASI ke makanan padat saat usia 12 bulan nanti. 

Klik halaman berikutnya ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



TANDA ASI MULAI BERKURANG

Young mother hands holding full plastic breast pump bottle. Closeup. Preparing milk for baby feeding. Front view.

Ilustrasi tanda ASI mulai berkurang/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FotoDuets

Lalu, apa saja tanda ketika produksi ASI mengalami penurunan Bunda? Ada banyak tandanya, seperti payudara lembut,atau menyusui yang lebih pendek, yang sering diartikan sebagai penurunan suplai ASI.

Berikut beberapa tanda bahwa Bunda mengalami penurunan produksi ASI, yang bisa diamati dari fisik Bunda dan bayi. Simak penjelasannya yuk Bunda dilansir dari laman heathline.

1. Popoknya tidak cukup basah atau kotor setiap hari

Terutama dalam beberapa minggu pertama kehidupan, jumlah popok basah dan kotor yang dihasilkan bayi Bunda merupakan indikator jumlah makanan yang diserap tubuhnya. 

Bayi setidaknya harus berganti popok karena basah sebanyak 6 sampai 8 kali per hari. Bayi baru lahir yang diberi ASI biasanya buang air besar lebih sering daripada bayi yang diberi susu formula. 

Warna kotoran bayi akan berubah dari warna hitam sesaat setelah lahir menjadi warna yang lebih kuning kehijauan, pada hari ke-4 menjadi oranye atau kuning, dan berwarna kecokelatan saat usia 1 minggu. Warna kotoran bayi ini juga menjadi tanda ketika Si Kecil mengalami dehidrasi ya Bunda. 

2. Kurangnya penambahan berat badan

Meskipun hal yang wajar bila Si Kecil akan kehilangan berat badan setelah lahir, namun berat badan bayi harus kembali ke berat badan lahir setelah 2 minggu. Jika tidak kunjung naik, artinya ada masalah dengan bayi Bunda atau proses menyusui yang kurang tepat. Untuk itu, segera kunjungi dokter ketika hal ini terjadi ya Bunda.

3 Bayi mengalami tanda-tanda dehidrasi

Jika bayi Bunda tidak buang air kecil dalam beberapa jam, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, memiliki titik lemah di kepala, mengantuk berlebihan atau terlihat lemas, Si Kecil mungkin mengalami dehidrasi. Jika Bunda melihat tanda-tanda dehidrasi ini, segera hubungi dokter ya Bunda. Pastikan menyusui bayi sesering mungkin Bunda. 


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda