
menyusui
Ketahui Cara Mengatasi ASI Berdarah Beserta Penyebabnya
HaiBunda
Jumat, 04 Oct 2024 15:05 WIB

ASI bercampur darah menjadi pemandangan yang dihadapi sebagian ibu menyusui. Ketahui cara mengatasi ASI berdarah beserta penyebabnya yuk, Bunda.
Melihat darah mungkin membuat panik sebagian orang termasuk ibu menyusui. Apalagi, darah tersebut bercampur dengan ASI yang akan dikonsumsi Si Kecil.Â
Berbahayakah ASI bercampur darah untuk bayi?
Jika memilih untuk menyusui bayi, Bunda mungkin akan menghadapi beberapa kendala. Bunda mungkin tahu tentang kemungkinan pembengkakan payudara saat terisi penuh dengan ASI, dan mungkin menyadari adanya masalah perlekatan. Masalah ini dapat mengganggu, tetapi mungkin tidak separah menemukan darah dalam ASI Bunda.
Dalam kasus darah dalam ASI, beberapa ibu menyusui panik dan mengira ada masalah medis serius setelah melihat darah dalam persediaan ASI mereka. Namun, menemukan darah dalam ASI tidak selalu menunjukkan masalah serius.
Faktanya, hal ini umum terjadi pada ibu yang baru pertama kali menyusui. Bercak darah mungkin muncul dalam ASI Bunda yang dipompa, atau bayi Bunda mungkin memiliki sedikit darah di mulut setelah menyusui seperti dikutip dari laman Healthline.
Penyebab ASI berdarah
Saat menemui kondisi ASI dalam darah, Bunda tidak perlu berhenti menyusui Si Kecil atau menemui dokter. Sering kali, kondisi tersebut bukanlah pertanda sesuatu yang serius ya, Bunda. Mengenali penyebab umum darah dalam ASI bisa membantu Bunda mengatasinya:
1. Puting susu pecah-pecah
Puting susu pecah-pecah dapat menjadi efek samping dari menyusui. Di saat menyusui, seharusnya bayi menempel pada puting susu dengan mudah dan menyusui tidak memiliki komplikasi. Namun sayangnya, menyusui dapat menjadi hal yang sulit bagi ibu dan bayi. Jika bayi tidak menempel dengan benar, hal ini dapat mengiritasi payudara dan menyebabkan payudara pecah-pecah dan nyeri. Perdarahan merupakan akibat dari retakan ini.
2. Pembengkakan pembuluh darah
Darah dalam ASI Bunda juga dapat disebabkan oleh pembengkakan pembuluh darah. Hal ini terjadi akibat peningkatan aliran darah ke payudara segera setelah melahirkan. ASI atau kolostrum pertama Bunda mungkin berwarna karat, jingga, atau merah muda.
3. Kapiler pecah
Payudara Bunda memiliki pembuluh darah kecil. Terkadang, pembuluh darah ini pecah karena cedera atau trauma. Jika Bunda memerah ASI, baik dengan tangan atau pompa ASI, lakukan dengan lembut. Memerah ASI adalah cara untuk mengeluarkan ASI dari payudara tanpa menyusui.
4. Mastitis
Mastitis adalah jenis infeksi payudara yang dapat terjadi saat menyusui. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk bengkak, kemerahan, nyeri payudara, demam, menggigil, dan muncul bercak darah di ASI.
5 Cara mengatasi ASI berdarah
Cara Bunda merespons darah dalam ASI bergantung pada gejala yang Bunda alami dan pada tahap mana dalam perjalanan menyusui saat masalah tersebut muncul. Misalnya, sejumlah kecil darah dalam beberapa hari pertama menyusui mungkin tidak memerlukan tindakan, terutama jika tidak ada gejala lain.
Berikut ini cara mengatasi ASI berdarah yang bisa Bunda lakukan:
1. Teruslah menyusui
Dalam kebanyakan kasus, ASI dalam darah umumnya aman atau bahkan bermanfaat untuk terus menyusui. Jika Bunda melihat darah dalam ASI. Terkadang hal ini dapat menjadi tanda masalah kesehatan bagi ibu, tetapi tidak berbahaya bagi bayi. Beberapa ibu merasa bahwa darah dalam ASI menyebabkan bayi lebih sering muntah, tetapi hal ini jarang menimbulkan kekhawatiran.
2. Â Ikuti saran dari dokter atau konselor laktasi
Terus ikuti saran dari dokter dan konsultan laktasi, terlepas dari adanya darah dalam ASI. Saat Bunda dan bayi menyesuaikan diri dengan menyusui, masalah tersebut mungkin akan hilang dengan sendirinya.
3. Menunggu
Menunggu darah hilang adalah solusi terbaik jika hanya sedikit darah yang keluar selama hari-hari pertama menyusui. Jika darah jelas disebabkan oleh masalah umum seperti pembengkakan payudara, Bunda tidak perlu mencari pertolongan. Sebaliknya, fokuslah untuk mengatasi masalah yang mendasarinya seperti dikutip dari laman WebMd.
4. Ciptakan perlekatan dan posisi menyusui yang pas
Jika puting lecet menyebabkan darah dalam ASI, proses perlekatan yang lebih baik dapat memperbaiki masalah tersebut. Untuk memulai, cobalah posisi yang berbeda hingga Bunda menemukan posisi yang nyaman bagi Bunda dan bayi. Apa pun posisi yang Bunda sukai, kepala dan tulang belakang bayi harus sejajar sepenuhnya. Mulut harus terbuka lebar sebelum menempel, dengan dagu menyentuh payudara sebanyak mungkin.
5. Konsultasi ke dokter
Jika Bunda khawatir darah dalam ASI karena dapat menandakan mastitis, kanker, atau masalah serius lainnya, hubungi dokter sesegera mungkin. Jika Bunda menderita kanker, Bunda mungkin juga menemukan benjolan di payudara Bunda yang tidak terkait dengan saluran susu yang tersumbat atau mastitis.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Â
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Penyebab Warna ASI Berubah Seperti Susu Stroberi dan Dampaknya untuk Bayi

Menyusui
Cara agar ASI Mengandung Lebih Banyak Lemak agar Berat Badan Si Kecil Bertambah

Menyusui
Pecahkan Rekor Dunia, Bunda Ini Jadi Donatur ASI Terbanyak Hampir 1.600 Liter

Menyusui
Viral Bayi Usia Satu Hari Diberi Air Putih, Ini Kata Dokter

Menyusui
Bayi Baru Lahir Bisa Bertahan 3 Hari Tanpa Minum ASI, Mitos atau Fakta?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda