Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Menyusui Ternyata Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Simak Penjelasannya

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Kamis, 06 Nov 2025 08:50 WIB

Ilustrasi menyusui
Menyusui Ternyata Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Simak Penjelasannya/Foto: Getty Images/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Selain memberikan manfaat besar bagi tumbuh kembang bayi, menyusui ternyata juga menyimpan manfaat luar biasa bagi kesehatan ibu. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa menyusui dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan gangguan kardiovaskular di kemudian hari.

Hubungan menyusui dan kesehatan jantung

Banyak yang sudah tahu bahwa menyusui penting untuk tumbuh kembang bayi. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa aktivitas ini juga berdampak besar pada kesehatan jantung ibu. Sejumlah penelitian medis menunjukkan bahwa menyusui bukan hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga melindungi ibu dari penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan stroke.

Sebuah studi besar yang diterbitkan dalam jurnal Journal of the American Heart Association (JAHA) menemukan bahwa ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, stroke, dan kematian akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan ibu yang tidak menyusui.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 1 juta perempuan dari 8 negara, dan hasilnya menunjukkan bahwa menyusui selama setidaknya 6 bulan dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 14–20 persen.

Temuan serupa juga disampaikan oleh peneliti dari National Institutes of Health (NIH) dan World Health Organization (WHO) yang menyebutkan bahwa menyusui membantu memperbaiki metabolisme tubuh pasca melahirkan, menyeimbangkan kadar lemak, gula darah, serta menurunkan tekanan darah semuanya berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung.

Selain itu, menurut penelitian dari European Journal of Preventive Cardiology menemukan bahwa semakin lama seorang ibu menyusui, semakin besar manfaat kardiovaskular yang diperoleh. Menyusui lebih dari 6 bulan terbukti menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan obesitas pada usia paruh baya.

Mengapa menyusui bisa lindungi jantung?

Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami peningkatan kadar lemak dan gula darah untuk mendukung pertumbuhan janin. Setelah melahirkan, menyusui membantu tubuh “menguras” kelebihan simpanan energi ini secara alami.

Menurut para ahli dari National Institutes of Health (NIH), proses menyusui membantu tubuh ibu kembali ke kondisi metabolik normal setelah kehamilan. Selama masa kehamilan, tubuh mengalami perubahan besar seperti peningkatan kadar lemak, gula darah, dan tekanan darah. Menyusui membantu menstabilkan faktor-faktor tersebut lebih cepat.

Beberapa mekanisme yang diyakini berperan antara lain:

Meningkatkan metabolisme lemak dan membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL).

Menurunkan risiko obesitas pasca melahirkan dengan mempercepat pembakaran kalori.

Menyeimbangkan kadar gula darah, sehingga mengurangi risiko diabetes tipe 2—yang juga menjadi faktor risiko penyakit jantung.

Menurunkan tekanan darah melalui efek hormonal dari prolaktin dan oksitosin yang memberikan efek relaksasi pada sistem kardiovaskular.

Dukungan WHO dan lembaga kesehatan dunia

Ternyata, bukan cuma para dokter atau ahli gizi yang menyarankan pentingnya menyusui. Lembaga kesehatan dunia seperti WHO pun sepakat kalau menyusui punya manfaat luar biasa bukan hanya buat bayi, tapi juga untuk kesehatan jantung sang ibu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun atau lebih dengan makanan pendamping. Selain manfaat bagi bayi, WHO menegaskan bahwa menyusui membantu menurunkan risiko kanker payudara, kanker ovarium, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung pada ibu.

Temuan ini juga sejalan dengan laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat dan National Institutes of Health (NIH) yang menyebutkan bahwa proses menyusui membantu tubuh ibu menyeimbangkan kadar hormon, lemak, dan gula darah. Semua faktor tersebut berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung.

Selain itu, penelitian yang dipublikasikan di jurnal The Lancet tahun 2016 memperkirakan bahwa meningkatkan angka menyusui global dapat mencegah lebih dari 20.000 kematian akibat penyakit jantung setiap tahun di seluruh dunia. Angka ini menunjukkan betapa besar potensi kesehatan masyarakat yang bisa dicapai hanya dengan memperkuat dukungan terhadap ibu menyusui.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda