Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

6 Manfaat Menyusui yang Bisa Bunda Rasakan

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Jumat, 24 Jul 2020 07:05 WIB

Smiling mother breastfeeding her baby daughter while being at home.
6 Manfaat Menyusui yang Bisa Bunda Rasakan/Foto: iStock
Jakarta -

Sudah bukan rahasia umum bawah banyak sekali manfaat yang dikandung dalam air susu ibu (ASI), Bunda. Manfaat menyusui ini tak hanya bisa dirasakan oleh bayi, namun juga ibu yang menyusui.

Robin Elise Weiss seorang penasihat laktasi bersertifikat menjelaskan, manfaat menyusui adalah memberikan nutrisi pada bayi. Terlepas dari berapa usia bayi, ia akan terus mendapat manfaat dari protein, kalsium, lemak, vitamin A, dan nutrisi lain dalam ASI.

"Banyak orang berpikir tidak ada nilai gizi setelah satu tahun, dan itu tidak benar," kata Weiss, dilansir Parents.

Tak hanya itu, bayi yang menyusui mengalami penurunan risiko penyakit dan angka kematian yang lebih rendah. Karena menyusui bisa meningkatkan kekebalan tubuh bayi.

"Semakin lama Anda menyusui, semakin kecil kemungkinan bayi Anda memiliki beberapa penyakit yang kami asosiasikan dengan tidak menyusui, seperti infeksi telinga dan infeksi saluran pernapasan atas," kata Weiss.

Nah, kabar baiknya, manfaat menyusui ini tak hanya dirasakan oleh bayi lho. Ibu yang menyusui juga bisa merasakan manfaatnya. Berikut ini 6 manfaat menyusui yang bisa Bunda rasakan, dikutip dari Health Line.

1. Menyusui dapat membantu ibu menurunkan berat badan

Selama tiga bulan pertama setelah melahirkan, ibu yang menyusui dapat menurunkan berat badan lebih sedikit daripada wanita yang tidak menyusui. Dan setelah tiga bulan laktasi, ibu menyusui kemungkinan akan mengalami peningkatan pembakaran lemak.

Selain itu, mulai sekitar 3 hingga 6 bulan setelah melahirkan, ibu yang menyusui terbukti mengalami penurunan berat badan lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak menyusui. Yang penting untuk diingat adalah bahwa diet dan olahraga masih merupakan faktor terpenting yang menentukan berapa banyak berat badan yang akan Bunda turunkan, terlepas dari menyusui atau tidak.

2. Menyusui membantu mengembalikan ukuran rahim

Selama kehamilan, rahim tumbuh sangat besar. Setelah melahirkan, rahim mengalami proses yang disebut involusi, yang membantunya kembali ke ukuran sebelumnya. Oksitosin, hormon yang meningkat sepanjang kehamilan, membantu mendorong proses ini.

Tubuh Bunda mengeluarkan oksitosin dalam jumlah besar selama persalinan untuk membantu melahirkan bayi dan mengurangi pendarahan. Nah, oksitosin juga meningkat selama menyusui. Ini mendorong kontraksi uterus dan mengurangi perdarahan, membantu rahim kembali ke ukuran sebelumnya.

Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang menyusui pada umumnya lebih sedikit kehilangan darah setelah melahirkan dan mengalami involusi uterus yang lebih cepat.

3. Ibu menyusui memiliki risiko rendah terhadap depresi

Depresi pascapersalinan adalah jenis depresi yang dapat berkembang tidak lama setelah melahirkan. Ini mempengaruhi hingga 15 persen ibu. Ibu yang menyusui tampaknya kurang mungkin mengalami depresi pascapersalinan, dibandingkan dengan ibu yang menyapih lebih awal atau tidak menyusui.

Meskipun buktinya agak beragam, diketahui bahwa menyusui menyebabkan perubahan hormonal yang mendorong pengasuhan, relaksasi, dan ikatan antara ibu dan anak. Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah peningkatan jumlah oksitosin yang dihasilkan selama kelahiran dan menyusui.

Smiling mother breastfeeding her baby daughter while being at home.Smiling mother breastfeeding her baby daughter while being at home./ Foto: iStock

4. Menyusui mengurangi risiko penyakit pada ibu

Menyusui tampaknya memberi ibu perlindungan jangka panjang terhadap kanker dan beberapa penyakit. Faktanya, wanita yang menyusui selama lebih dari 12 bulan selama hidupnya memiliki risiko 28 persen lebih rendah untuk kanker payudara dan ovarium. Setiap tahun menyusui dikaitkan dengan penurunan 4,3 persen risiko kanker payudara.

Studi terbaru juga menunjukkan bahwa menyusui dapat melindungi terhadap sindrom metabolik, sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, wanita yang menyusui selama 1 hingga 2 tahun memiliki risiko 10 hingga 50 persen lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi, radang sendi, lemak darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

5. Menyusui dapat mencegah menstruasi

Menyusui terus menerus juga menghentikan ovulasi dan menstruasi. Penangguhan siklus menstruasi sebenarnya bisa menjadi cara alami untuk memastikan untuk menunda kehamilan.

Beberapa wanita bahkan telah menggunakan fenomena ini sebagai alat kontrasepsi selama beberapa bulan pertama setelah melahirkan. Hanya saja, ini mungkin bukan metode KB yang sepenuhnya efektif. Bunda dapat menganggap perubahan ini sebagai manfaat tambahan untuk bisa menikmati waktu berharga bersama bayi baru lahir, tanpa perlu khawatir tentang hamil dalam waktu dekat.

6. Menghemat waktu dan uang

Menyusui benar-benar gratis dan membutuhkan sedikit usaha. Dengan memilih untuk menyusui, Bunda tidak perlu menghabiskan uang dengan untuk membeli susu, menghitung berapa banyak bayi perlu minum setiap hari. Menghabiskan waktu untuk membersihkan dan mensterilkan botol. Mencampur dan hangatkan botol susu di tengah malam atau siang hari. Atau bahkan berpikir untuk menemukan cara menghangatkan botol saat bepergian. Karena ASI selalu pada suhu yang tepat dan siap untuk diminum, di manapun dan kapanpun.

Simak juga intimate interview dengan Winda Idol dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda