Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kapan Waktu yang Tepat Menghentikan Kebiasaan Anak Menyusu Sebelum Tidur?

Indah Ramadhani   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Dec 2025 08:50 WIB

Ilustrasi menyusui
Kapan Waktu yang Tepat Menghentikan Kebiasaan Anak Menyusu Sebelum Tidur?/Foto: Getty Images/Graphicscoco
Daftar Isi
Jakarta -

Seperti yang dirasakan para Bunda, menyusui sebelum tidur merupakan momen penuh kehangatan bersama Si Kecil. Rutinitas ini membuat bayi umumnya lebih cepat terlelap dan tenang. Namun, seiring berjalannya waktu, tak jarang Bunda mulai merasa perlu mengakhiri rutinitas ini demi kemandirian tidur Si Kecil.

Menurut Today’s Parent, menyusu sebelum tidur merupakan hal yang rutin dan wajar dilakukan, terutama ketika bayi masih berusia awal. Ini penting karena kapasitas perut bayi masih terbatas, sehingga mereka hanya bisa menerima nutrisi secara rutin melalui menyusu.

Umumnya Bunda akan memberikan ASI mulai dari siang hingga malam hari. Penelitian menunjukkan bahwa ASI yang diproduksi di malam hari mengandung zat alami yang dapat membantu bayi merasa lebih rileks dan mengantuk. Tidak heran, kebiasaan menyusu di malam hari sangat berarti untuk kualitas tidur Si Kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh spesialis tidur anak, Susie Menkes, PhD, CPSC, CCBS, bahwa menyusu sebelum tidur tidak hanya berfungsi sebagai sumber nutrisi, tetapi juga sebagai bentuk kenyamanan dan rasa aman.

Namun, yang menjadi perhatian adalah ketika menyusu sudah menjadi ketergantungan pada anak. Kondisi ini biasanya ditandai ketika anak sulit tidur kembali tanpa bantuan susu atau botol, meski sebenarnya mereka tidak lapar.

Tanda anak siap berhenti menyusu sebelum tidur

Sebenarnya, tidak ada waktu yang sama untuk setiap anak berhenti menyusu. Namun, para ahli menyebutkan beberapa tahapan umum yang bisa menjadi gambaran awal bagi Bunda untuk mengenali tanda-tanda kesiapan anak, sebelum penyapihan benar-benar dilakukan.

Berikut tahapannya menurut Dr. Menkes:

1. 6-8 bulan

Perkiraan awal bermula pada rentang usia ini. Sebagian bayi mulai mampu tidur lebih lama di malam hari tanpa terbangun karena lapar. Bila Si Kecil melewati kondisi yang sama, Bunda bisa lanjut mengatur kesiapan dan perkiraan waktu yang tepat untuk menyapih.

2. Usia sekitar 9 bulan

Memasuki usia sekitar sembilan bulan, mayoritas bayi sudah mendapatkan asupan kalori yang cukup di siang hari. Artinya, menyusu sebelum tidur biasanya sudah menjadi pilihan untuk kenyamanan, bukan lagi kebutuhan nutrisi.

3. Saat menyusu sebagai satu-satunya cara

Jika anak hanya bisa tertidur dengan menyusu dan sering terbangun di malam hari untuk menyusu kembali, hal ini bisa menjadi tanda anak ketergantungan terhadap susu. Pada kondisi ini, Bunda bisa mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan menyusu sebelum tidur secara bertahap.

Banyak ahli merekomendasikan untuk mulai membiasakan anak tidur tanpa susu sebelum mereka berusia satu tahun. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, dikhawatirkan dapat memicu gangguan tidur, terbangun di malam hari, serta resiko ketidaknyamanan pada gigi dan perut.

Meski begitu, menyusui tetap bisa dilanjutkan sesuai kenyamanan ibu dan anak. Yang terpenting adalah Bunda memahami apakah menyusu masih berfungsi sebagai kebutuhan nutrisi atau sudah menjadi kebiasaan yang mengganggu kualitas tidur.

Cara menyapih dengan lembut dan bertahap

Bunda, menyapih kebiasaan menyusu sebelum tidur sebanyaknya dilakukan secara perlahan dan penuh empati. Menghentikannya secara mendadak sering kali justru membuat anak dan orang tua menjadi stres. Berikut beberapa cara yang bisa Bunda coba, dilansir dari LLLI:

1. Memindahkan waktu menyusu lebih awal

Bunda bisa coba untuk memberikan ASI atau susu botol beberapa jam sebelum jadwal tidurnya, bukan tepat sebelum Si Kecil terlelap. Cara ini membantu memutus kebiasaan anak mengaitkan menyusu dengan tidur.

2. Menidurkan anak dalam keadaan mengantuk tetapi terjaga

Saat Si Kecil sudah mulai mengantuk, Bunda bisa membaringkannya sebelum ia benar-benar tertidur. Ini akan membantu anak belajar untuk menenangkan diri dan tertidur tanpa harus menyusu.

3. Menjaga kedekatan emosional

Tidak harus menyusu, Bunda bisa gunakan alternatif lain agar Si Kecil merasa lebih nyaman sebelum tidur. Misalnya, pelukan, membacakan buku, dongeng, atau mendengarkan lagu-lagu lembut.

4. Memindahkan anak ke tempat tidur sendiri

Jika sebelumnya Si Kecil masih tidur bersama Bunda, cobalah untuk memindahkan ke tempat tidurnya sendiri secara perlahan dan bertahap. Cara ini akan membuat anak belajar tidur mandiri, tetapi tetap dalam pengawasan orang tua.

5. Melibatkan anggota keluarga lain

Sesekali Bunda bisa membiarkan Ayah atau anggota keluarga lain mengambil alih jadwal rutinitas tidur Si Kecil. Ini membantu anak tidak selalu mengaitkan waktu tidur dengan menyusu.

6. Menawarkan minuman atau camilan bila diperlukan

Jika Si Kecil tampak lapar atau haus, Bunda bisa menawarkan air putih atau camilan ringan yang sesuai, bukan langsung menyusu. Cara ini akan membantu anak perlahan meninggalkan kebiasaan menyusunya.

Pada akhirnya, setiap anak memiliki fase berhenti menyusu yang berbeda. Namun, sebagai orang tua tentu Bunda ingin anak tumbuh mandiri dengan penuh rasa aman dan nyaman. Oleh karena itu, tetap jalani prosesnya dengan sabar dan penuh kasih. Demikian informasi yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda