
menyusui
10 Cara Menyapih Anak Tanpa Drama, Bisa Ditiru Nih Bun!
HaiBunda
Rabu, 18 Aug 2021 10:08 WIB

Ketika Bunda akan menyapih Si Kecil, hanya ada satu hal yang pasti: Bunda pasti akan mengalami beberapa kejutan baru. "Sama seperti setiap aspek keibuan lainnya, penyapihan sangat jarang terjadi sesuai seperti yang kita bayangkan," kata Diane Bengson, penulis How Weaning Happens (La Leche League International) dan pemimpin lama Ohio La Leche League.Â
Dilansir dari Healthline, menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), sekitar 84 persen orang tua di Amerika Serikat mulai menyusui, tetapi hanya 35 persen yang masih kuat setelah satu tahun. Beberapa orang tua terkejut ketika ulang tahun pertama bayi dan Si Kecil masih dengan senang hati menyusui.
Baca Juga : Bunda, Begini Cara Menyapih Anak Menurut Islam |
Mengingat tantangan dan dedikasi yang telah dilakukan untuk membuatnya berhasil, pada titik tertentu tidak semua orang masih senang menyusui.
Tapi berapapun usia Si Kecil, ada beberapa tips dan trik yang bisa mempermudah proses menyapih. Berikut cara menyapih anak tanpa drama dalam 10 langkah mudah seperti dilansir dari Parents.
1. Kenali kapan Si Kecil siap untuk berhenti menyusui
Si Kecil akan memberikan beberapa petunjuk bahwa mereka siap untuk disapih. Misalnya, mereka akan memegang kepala mereka dalam posisi tegak, duduk dengan dukungan, dan menunjukkan minat pada apa yang Bunda makan. Selain itu, refleks dorongan lidah aktif mereka akan hilang, dan mereka mungkin bertindak acuh tak acuh atau rewel selama sesi menyusui rutin.
2. Tetapkan jadwal untuk mulai menyapih
Berikan diri Bunda waktu selama sebulan penuh untuk menjalankan proses menyapih; ini memberi ruang bernapas ekstra bagi Ibu dan Bayi untuk menghadapi rintangan dan kemunduran. Selain itu, Bunda harus menghindari penyapihan selama perubahan besar dalam hidup (tumbuh gigi, pindah rumah, memulai penitipan anak, dll.), kata Claire Lerner, LCSW, direktur sumber daya pengasuhan di Zero to Three, di Washington.
3. Mulailah prosesnya dengan perlahan
Melonggarkan rutinitas penyapihan memungkinkan Bunda dan si Kecil untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Misalnya, Bunda dapat mengabaikan satu sesi menyusui per minggu—mungkin waktu menyusui yang paling tidak nyaman atau yang paling tidak disukai Si Kecil—dan secara bertahap berhenti menyusui sampai Si Kecil hanya minum dari botol dan memakan makanan padat. Jika Si Kecil berusia 9 bulan atau lebih, yang terbaik adalah menyapih langsung ke cangkir sehingga Bunda tidak harus berurusan dengan proses menyapih dari botol dalam beberapa bulan.
Dengan melakukan prosesnya secara pelan-pelan, Bunda akan memproduksi lebih sedikit ASI, yang akan membuat Bunda lebih nyaman menyapih. Ini juga akan membuat penyapihan lebih menyenangkan bagi Si Kecil, karena mereka akan secara bertahap menyesuaikan diri dengan mengurangi menyusui dan minum lebih banyak dari botol atau cangkir.
4. Memberikan kenyamanan emosional
Bayi yang disusui secara langsung menyukai kontak fisik yang dekat dengan ibunya, jadi saat Bunda menyapih, penting untuk memberikan kenyamanan dengan cara yang berbeda. Misalnya, Bunda dapat menghabiskan waktu bersama Si Kecil yang berkualitas, dengan aktivitas yang membuat mereka terstimulasi secara emosional seperti berpelukan bersama sambil membaca buku atau menyanyikan lagu pengantar tidur, bermain-main bersama di taman bermain, atau memijat punggung mereka.
5. Pertimbangkan untuk membiarkan si kecil memimpin
Beberapa bayi unggul dalam menyapih ketika mereka memegang kendali. Jika Bunda setuju dengan membiarkan Si Kecil mengambil keputusan sendiri, maka Bunda bisa mengandalkan metode "jangan menawarkan, jangan menolak" yang sudah terbukti benar. Singkatnya, Bunda menyusui ketika Si Kecil menunjukkan keinginannya, tetapi Bunda tidak benar-benar memulainya. Ini bukan strategi penyapihan tercepat, tetapi memastikan kebutuhan Si Kecil terpenuhi.
6. Ubah rutinitas menyusui Si Kecil
Jika Si Kecil menolak botol, La Leche League International merekomendasikan untuk melihat apakah mereka akan menerimanya dari orang lain saat Bunda berada di ruangan lain-mungkin Ayah, Nenek, atau pengasuh bayi. Atau, jika Bunda yang menyajikan botol, ubah rutinitas Bunda—jika Bunda menyusui di kamar tidur, misalnya, cobalah menyusui di ruang tamu dan pegang di posisi lain. Jika mengubah rutinitas tidak berhasil, kembalilah ke cara lama, lalu coba lagi dalam beberapa minggu.
7. Harapkan resistensi saat Bunda berhenti menyusui
Adalah normal bagi bayi untuk menolak disapih. Ketahuilah bahwa, setelah satu atau dua hari berkabung karena kehilangan payudara, kebanyakan anak kecil akan mulai makan makanan padat dan minum minuman dari cangkir tanpa masalah. Bayi yang sehat biasanya akan minta makan saat mereka cukup lapar, tidak peduli seberapa ingin mereka menyusu.
8. Pelajari cara mencegah atau meredakan pembengkakan
Alasan lain untuk melakukannya dengan perlahan: Bunda bisa mengalami pembengkakan di payudara setelah menyusui berakhir dengan cepat. Mengapa? Saluran susu Bunda kehilangan memo yang mereka butuhkan untuk mengurangi produksi susu, dan semua susu itu tidak punya tempat untuk dialirkan. Jika payudara Bunda mengalami pembengkakan, hilangkan rasa sakit dengan kompres es dingin atau asetaminofen. Atau gunakan pompa ASI terpercaya Bunda; lalu Bunda dapat menyajikan susu yang dipompa dalam botol atau mencampurnya dengan sereal Si Kecil.
9. Pertimbangkan untuk menyapih secara partial
Semua-atau-tidak sama sekali bukan satu-satunya pilihan yang Bunda punya. Banyak ibu yang bekerja lebih memilih menyapih sebagian, di mana botol pengasuh memberi makan di siang hari dan Ibu menyusui saat dia di rumah. Berikut strateginya:
Menyusui dan memompa: Ibu lain memompa di tempat kerja sehingga pengasuh mereka dapat memasukkan ASI ke dalam botol. Bunda bisa memompa sebanyak yang akan diminum Si Kecil, mungkin sekitar tiga sesi 15 menit dalam sehari.
10. Pahami emosi Bunda sendiri
Si Kecil bukan satu-satunya yang harus menyesuaikan diri dengan proses penyapihan ini, Bunda. Bunda harus menghadapi badai emosi seperti contohnya, beberapa ibu ingin tubuh mereka kembali seperti dulu, sementara yang lain merasa ditolak ketika bayi mereka mengabaikan payudara.
Meskipun Bunda mungkin senang untuk proses menyapih ini, namun merupakan hal yang benar-benar alami untuk merasakan kepedihan nostalgia tentang Si Kecil yang sudah semakin besar. Yang terbaik yang bisa Bunda lakukan adalah dengan mensyukuri kemandirian mereka, ketahuilah bahwa menyapih adalah pengalaman emosional, dan banyak mengobrol lah dengan ibu menyusui lainnya yang dapat memahami perasaan Bunda.
Demikian langkah-langkah dan cara menyapih anak tanpa drama yang bisa Bunda coba praktikkan saat akan menyapih Si Kecil. Semoga semua prosesnya berjalan dengan lancar ya, Bunda.
 Simak juga dampak buruk botol dot pada Si Kecil:
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Bolehkah Anak Menyusu Lagi setelah Disapih? Simak Jawaban Dokter Laktasi

Menyusui
Sampaikan 10 Kalimat Positif Ini pada Anak agar Mudah Disapih

Menyusui
5 Cara Mengatasi Bengkak Payudara Saat Menyapih Si Kecil

Menyusui
Bunda, Ketahui Kapan Waktu Tepat Menyapih Si Kecil

Menyusui
7 Langkah Ini Bantu Ibu Menyapih si Kecil dengan Cinta


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda