Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Adakah Bunda yang Galau Kapan akan Menyapih si Kecil?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 19 Dec 2017 12:00 WIB

Saat si kecil berusia dua tahun, kadang perasaan galau muncul nih terkait pemberian ASI buatnya. Lanjut atau disapih saja ya?
Galau menyapih si kecil/ Foto: Eny K
Jakarta - Setelah memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan, biasanya kita masih terus menyusui si kecil kan, Bun? Lalu ketika anak sudah berusia lebih dari dua tahun, kadang kita jadi galau nih, apakah akan terus menyusuinya atau memutuskan untuk menyapihnya.

Saya dulu juga merasakan kegalauan ini, Bun. Anak saya masih suka menyusu meski usianya sudah dua tahun lebuh satu bulan. Nah, karena saya juga ibu bekerja yang nggak punya baby sitter, kadang kalau harus dinas keluar kita atau piket saat weekend, jadi muncul masalah nih.

Iya, suami saya suka mengeluh kalau ditinggal berdua dengan si kecil. Karena anak saya sering mencari saya untuk menyusu. Rewel banget jadinya. Akhirnya saat anak saya berusia dua tahun 2 bulan, kami pun memutuskan untuk menyapihnya. Meskipun jujur ya, Bun, saya masih belum mau menyapihnya. Cuma karena kondisi dan demi kebaikan bersama, akhirjya menyapih di usia dua tahun dua bulan dianggap sebagai keputusan terbaik.

Bunda yang menyusui si kecil pasti merasakan banyak manfaat dari kegiatan ini ya. Meski awal menyusui nggak selalu lancar, tapi aktivitas ini membantu bunda yang baru melahirkan pulih dari trauma persalinan.

Terkait sampai kapan kita menyusui si kecil, American Pregnancy Association (APA) menyatakan ibu harus menyusui secara eksklusif setidaknya selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Selanjutnya ibu bisa terus menyusui sambil mengenalkan makanan sesuai usia sampai anak berusia minimal 12 bulan.



Gimana kalau usia anak sudah lebih dari 12 bulan? APA merekomendasikan untuk terus menyusui asalkan bunda dan si kecil masih menginginkannya. Dengan kata lain Bun, satu-satunya batasan usia menyusui itu merupakan keputusan yang Bunda buat, terkait kondisi si kecil, dan sesuai dengan situasi Bunda.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan bayi bisa terus menyusu sampai usia dua tahun atau lebih. Tapi ingat, setelah usia enam bulan, si kecil juga harus terus diberi makanan yang bergizi.

dr Wiyarni Pambudi SpA, IBCLC mengatakan, maksud 'lebih' seperti saran WHO adalah sampai anak siap disapih. "Dengan syarat dampingi anak dengan memantau grafik pertumbuhan anak. Lalu perhatikan perkembangan kogntif, fisik, bicara, sosial dan emosionalnya. Untuk itu, penting sekali mempersiapkan anak jelang usia 2 tahun untuk berhenti menyusu (disapih) dengan cinta," kata dr Wiiyarni seperti dikutip dari detikhealth

Lagipula, seiring bertambahnya usia anak, anak sudah mendapat sumber nutrisi dari makanan lain. Kemudian, anak juga makin banyak beraktivitas dan lambat laun otomatis frekuensi menyusunya berkurang. Di atas usia 2 tahun, jika nutrisi anak terpenuhi dengan baik, frekuensi menyusunya paling-paling hanya 3 sampai 5 kali.

Menurut sebuah studi tahun 1996 yang diterbitkan di Clinical Pediatrics, dari 179 ibu, 83 persen masih menyusui bayi mereka pada usia 1 tahun. Sementara itu 66 persen ibu menyusui samapai anaknya berumur 2 tahun, dan 44 persen sampai usia 3 tahun.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menyebutkan 60 persen ibu menyusui dalam waktu tidak selama yang direncanakan. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya masalah latch on, gangguan laktasi, perkembangan bayi atau masalah berat badan, kurangnya dukungan, atau budaya pandangan yang mencegah lebih lama menyusui.



Kalau Bunda diberi pilihan, mau menyusui berapa lama, semua pilihan ada di tangan Bunda. Sekali lagi, batasan usia tak berguna karena setiap wanita dan setiap situasi menyusui itu unik.

Belum lama ini, TIME menampilkan gambar sampul seorang ibu berusia 26 tahun yang menyusui anaknya yang berusia 4 tahun dengan judul "Are you Mom Enough?" Fitur tersebut ternyata memicu kemarahan dan perdebatan nasional mengenai anak-anak yang sudah besar masih menyusu.

Artikel di Time tersebut sebenarnya tujuannya untuk mengirimkan pesan bahwa menyusui anak yang umurnya lebih besar merupakan hal yang baik. Tapi, banyak yang merasa gambar itu sebagai bentuk eksploitasi menyedihkan dan dikhawatirkan menghambat inisiatif menyusui.

(Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda