Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kim Kardashian Kok Bisa Susui Bayi yang Lahir Via Ibu Pengganti?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 19 Jan 2018 15:00 WIB

Anak ketiga Kim Kardashian lahir melalui ibu pengganti. Meski begitu, Kim bisa menyusui anaknya.
Kim Kardashian Kok Bisa Susui Bayi yang Lahir Via Ibu Pengganti?/ Foto: Ist.
Los Angeles, California - Yang kita tahu, ASI akan keluar setelah seorang ibu melewati kehamilan. Namun, ASI sebenarnya bisa dipicu untuk keluar meskipun sang ibu nggak hamil. Seperti Kim Kardashian yang masih bisa menyusui anaknya yang baru lahir dari ibu pengganti.

Kim, yang menyambut anak ketiganya bersama Kanye West pada hari Senin. Nah, baru-baru ini, ia mengunggah video Snapchat yang menampilkan bantal menyusui. Hal ini membuat banyak pengikutnya bertanya-tanya apakah dia bisa menghasilkan susu tanpa hamil. Menurut pakar, ada banyak cara untuk memicu ASI bisa keluar dari payudara seorang ibu yang tidak hamil.

Menurut Molly Petersen, konselor laktasi bersertifikat di Lansinoh, perusahaan produk menyusui, Kim dapat memproduksi ASI melalui proses yang disebut induksi laktasi. Konsep ini bukanlah hal yang baru. Pada akhir abad 19 dan 20, keluarga mempekerjakan perawat yang biasanya adalah seorang wanita yang sudah menyusui dan telah hamil, untuk menyusui anak mereka.

"Wanita bisa mengalami menyusui selama hampir dua tahun setelah kelahiran. Kim, yang melahirkan Saint pada tahun 2015 dan North pada tahun 2013, sehingga Kim bisa menyusui tanpa adanya intervensi medis," papar Molly dikutip dari Daily Mail.

Kata Molly, memang beberapa ibu dapat menyimpan persediaan ASI mereka tanpa menggunakan intervensi medis apapun. Cukup menempatkan bayi ke payudara, ibu dapat menyusui. Tapi hal ini menjadi agak sedikit rumit ketika seorang wanita yang belum melahirkan ingin menyusui bayinya yang tidak melahirkannya.

"Produksi ASI adalah hasil interaksi kompleks tiga hormon - estrogen, progesteron dan laktogen plasenta manusia. Proses ini terjadi selama minggu-minggu terakhir atau bulan kehamilan. Hormon estrogen dan progesteron meningkat selama kehamilan dan berperan besar dalam mempersiapkan tubuh wanita untuk menyusui. Tanpa mereka, sulit bagi ibu untuk memasok susu," ujar Molly.

Menurut konsultan laktasi Dr Elizabeth LaFleur, Kim Kardashian harus mengandalkan proses replikasi yang sukses jika dia ingin menghasilkan susu untuk anak ketiganya yang lahir melalui ibu pengganti. Untuk mencapainya, dokter meresepkan terapi hormon, seperti suplemen estrogen dan progesteron, herbal atau obat untuk mengelabui tubuh mereka agar mengira mereka hamil.

"Terapi hormon, yang bisa bertahan setidaknya enam bulan dan harus dihentikan sekitar delapan minggu sebelum wanita tersebut mulai menyusui dan mulai menggunakan pompa untuk memasok persediaan ASI. Hal ini mendorong produksi dan pelepasan prolaktin," tulis Dr LaFleur dikutip dari Mayo Clinic.

Supaya sukses dalam menyusui, wanita harus melakukan proses ini terus selama beberapa minggu ke depan sampai bayi lahir.

"Awalnya, pompa selama lima menit tiga kali sehari. Kemudian memompa selama 10 menit setiap empat jam, termasuk setidaknya sekali di malam hari. Kemudian naikkan waktu pemompaan sampai 15 sampai 20 menit setiap dua atau tiga jam. Lanjutkan rutinitas sampai bayi lahir," kata Dr LaFleur

Dokter kadang-kadang menganjurkan agar wanita terus memompa setelah mereka menyusui bayi dari ibu pengganti atau adopsi untuk menyiapkan pasokan ASI. Proses menyusui yang diinduksi lebih mudah bagi wanita seperti Kim yang telah melahirkan sebelumnya dan bisa lebih sulit bagi mereka yang belum pernah melahirkan atau mengalami kesulitan dalam hamil.

"Beberapa alasan lainnya melakukan terapi ini karena ketidakseimbangan hormon dan ibu mengalami kesulitan dalam menyusui," tutur dokter spesialis anak dan anggota dewan eksekutif untuk menyusui untuk American Academy of Pediatrics, dr Jennifer Thomas, dikutip dari Refinery29.
(aci)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda