HaiBunda

MOM'S LIFE

Bikin Terenyuh! Cerita Ayah Dorong Stroller Kosong Saat Maraton

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Selasa, 12 Sep 2017 18:35 WIB
Bikin Terenyuh! Cerita Ayah Dorong Stroller Kosong Saat Maraton (Foto: REUTERS/Pascal Rossignol)
Jakarta - Maraton sambil mendorong stroller bisa jadi hal yang sudah biasa ya, Bun. Ini pula yang dilakukan pria bernama Troy Austin. Tapi, stroller yang didorong Troy benar-benar kosong, tanpa ada seorang bayi di dalamnya

Sontak, dalam ajang Sunshine Coast Marathon beberapa waktu lalu, selama menempuh jarak lari 42,2 km, Troy mendapat banyak pertanyaan 'Hei, strollermu kosong. Kamu kehilangan anakmu ya?'. Ya, memang itulah poin yang ingin disampaikan Troy bahwa dirinya memang kehilangan anaknya. Kehilangan anak untuk selama-lamanya.

Putra Troy, yang diberi nama TG meninggal di bulan Januari 2016. Saat itu, kandungan istri Troy, Kelly berumur 27 minggu Bun. Sayang, pemeriksaan USG menunjukkan kalau jantung si janin nggak berdetak. Akhirnya, si calon bayi dilahirkan dengan kondisi lahir mati. Orang tua mana sih Bun yang nggak sedih kehilangan anaknya?


"Setidaknya saya bisa meningkatkan kesadaran soal bayi yang lahir mati. Saya tidak memasang tanda khusus di stroller dan pertanyaan itu akan selalu ada. Bahkan, ketika lap kedua, di loudspeaker terdengar 'Kita kedatangan teman lama dan sepertinya dia kehilangan anaknya'. Orang-orang di sana tertawa," kata Troy di laman Facebook-nya.

Baca juga: Lahir dengan Ketuban Hijau, Tak Lama Bayi Ini Meninggal

Memang, kedengarannya miris ya, Bun. Saat orang lain menertawakan kondisi yang bisa jadi sumber kesedihan kita. Tapi, Troy berpendapat ketika banyak orang peduli dengan bayinya yang memang sudah tiada, secara nggak langsung menurut Troy orang-orang peduli dengan sang anak. Troy bilang, orang tua yang kehilangan anaknya ingin mendengar nama anak mereka diucapkan dan mereka ingin anaknya diakui.

Troy Austin yang dorong stroller kosong saat maraton/ Foto: Facebook Troy Austin


Troy sendiri melakukan triathlon untuk bisa berdamai dengan keadaan setelah kehilangan anaknya, Bun. Kepada Daily Mail, Troy menceritakan gimana perasaan dia ketika sang anak dikabarkan meninggal di kandungan. Padahal, saat itu berbagai hal sudah disiapkan untuk menyambut kehadiran si kecil.

"Saat bayimu dilahirkan, kamu tahu kalau pakaiannya nggak akan terpakai, tempat tidurnya juga akan kosong. Tapi, kami tersenyum karena kami memiliki anak pertama, kami adalah sebuah keluarga," ujar Troy.

Untuk mengenang si kecil TG, Troy sama Kelly juga membuat badan amal Legacy TG untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan untuk orang lain yang kehilangan bayi yang lahir mati. Tahun lalu, donasi yang dikumpulkan mencapai Rp 79 juta. Tahun ini, donasi yang terkumpul sebanyak Rp 26 juta dari target Rp 66 juta.

Baca juga: 5 'Kata Orang' Soal Bayi Baru Lahir Ini Jangan Langsung Dipercaya Ya (rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

Kehamilan Annisa Karnesyia

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syaputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK