Anglesey, North Wales -
Semua orang tua ingin anaknya aktif dan happy saat bermain. Seperti
ayah yang satu ini, Ben Ryan. Sayangnya, sang putra Sol Ryan mengalami kecacatan hingga tangannya mesti diamputasi. Ben nggak putus asa. Dia lantas terinspirasi membuat tangan palsu.
"Dia nggak bisa menggerakkan tangan kirinya sama sekali. Saya ingin membuatnya happy, bebas bergerak aktif, apalagi ia seorang anak laki-laki. Oleh karena itu, saya berencana untuk membuat sesuatu," kata Ben dikutip dari Babble.
Ben memulainya dari membuat tangan palsu Sol dengan spons yang ada di dapur. Dalam beberapa detik setelah dipakaikan, Sol bisa mengangkat kedua lengannya dan bermain. Sejak hari itu, Sol bisa menggunakan kedua lengannya, Bun. Wah senangnya. Tapi, nggak sampai situ aja, Ben menjajal membuat tangan palsu Sol dari bahan lain yang lebih awet dan solid.
"Saya membuat tangan palsu dari benda rumah tangga, seperti plat logam dan bahkan gagang obeng. Eksperimen ini saya sebut sebagai 'kegiatan merekatkan plastik dan tabung'", ujar Ben.
Pada akhirnya Ben menemukan cara paling cepat dan paling murah untuk membuat tangan palsu yakni dengan menggunakan printer 3D. Tapi, tetap saja masih ada halangannya, yaitu seperti apa perpotongan yang tepat agar tangan palsu buatannya bisa tersambung dengan lengan Sol.
"Saat saya tahu kalau X-Box Connect bisa melakukan scanning. Saya gunakan untuk scanning lengan Sol saat ia tidur. Hal ini untuk membuat replika digital dari lengannya. Saya menunggunya tidur dan ibu Sol, Kate, memegangi lengan Sol sekitar lima menit," papar Ben.
Setelah, tangan palsu anaknya jadi, kemudian Ben berpikir untuk membantu anak lainnya yang memiliki kondisi yang sama dengan Sol. Sekarang,
ayah satu anak ini sedang mengerjakan pesanan untuk 20 keluarga. Orang-orang dari keluarga tersebut bukan hanya berasal dari North Wales atau Britania Raya lho, Bun, tapi juga dari seluruh dunia. Bahkan mereka belum pernah ketemu Ben. Hebat!
"Mereka melakukan scan mandiri pada lengan anaknya kemudian hasilnya diberikan pada saya via email. Lalu, setelah jadi saya kirimkan ke alamat masing-masing. Sejauh ini, mereka sangat senang dan sangat terbantu," kata ayah yang juga seorang mantan dosen psikologi ini.
Kata Ben, ia juga termotivasi oleh fakta anak-anak biasanya belum menerima lengan palsu hingga usia tiga tahun. Kemudian, tangan palsu biasanya diberi oleh NHS (sistem kesehatan Inggris) berupa tangan yang kaku dan cenderung membuat tangan si kecil nggak bisa bergerak, apalagi untuk mencengkeram atau mengambil benda.
"Saya menginginkan sesuatu yang sangat sederhana tanpa tali dan tanpa baterai, tapi bisa dioperasikan dengan aman. Bahannya juga harus tepat untuk merangkak di permukaan yang halus, jadi saya memilih bahan dari karet," kata Ben.
Sebenarnya, sejak bayi anak-anak udah bisa pakai tangan palsu. Tapi, kadang kendalanya terletak di biaya. Makin besar umur anak mendapat tangan palsu, kemungkinan mereka menolaknya juga makin besar.
Karya Ben ini mendapat apresiasi dan pujian dari para ahli. Dilansir Business Wire, salah satunya Paul Sohi, ahli desain produk dari Autodesk yang bilang ini adalah proyek yang sangat inovatif dan ambisius. Menurut Paul, Ben sangat menginspirasi apalagi dirinya nggak memiliki latar belakang teknik sama sekali.
Hingga kini Ben sudah melayani pembuatan tangan palsu untuk 161 keluarga. Hasil kerjanya bisa kita lihat melalui akun
instagramnya. Ayah yang sekarang berprofesi sebagai insinyur ini, bilang jika kita punya ide untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat maka lakukanlah. Siapa tahu, kita akan mengubah dunia. Keren banget ya, Bun,
ayah yang satu ini!
(rdn)