Jakarta -
Setelah si kecil lahir, kehidupan suami dan istri bisa saja berubah. Untuk itu, nggak cuma bunda aja,
ayah pun kondisi mentalnya perlu diperhatikan pasca lahirnya si kecil.
Apalagi nih, Bun, seperempat dari jumlah ayah dilaporkan mengalami masalah kesehatan emosional yang berhubungan sama pola asuh yang diterapkan ke si kecil. Sayangnya, 65 persen dari 2.000 ayah mengatakan sulit mengakui kalau dirinya mengalami masalah kesehatan emosional.
Sebuah penelitian mengungkapkan, seperempat ayah baru bisa mengembangkan PPND (Paternal Postnatal Depression) dengan gejala seperti sedih, marah, kehilangan minat, mengalami masalah tidur, nggak punya gairah seksual, dan nggak bersemangat. Baru-baru ini, penelitian yang dilakukan penyedia terapi perilaku kognitif online, Ieso Digital Health mengungkapkan kurangnya kesadaran dan stigma jadi hambatan utama bagi ayah dalam mencari dukungan kesehatan mental.
Tahu nggak, Bun? Kata penulis Buku The Male Brain yang juga neuropsychiatrist Louann Brizendine, otak pria berubah lho ketika mereka jadi ayah. Bahkan, perubahan itu udah terjadi ketika mereka baru berharap jadi ayah. Saat itu, kadar hormon testosteron pria bakal turun 25 persen.
"Sementara kadar hormon prolaktin atau hormon pengasuhan meningkat 30 persen untuk membantu pria menyesuaikan diri dengan peran pengasuhan yang akan diberi ke buah hatinya," kata Louann. Dikutip dari Mirror, perubahan biologis yang dialami pria setelah jadi ayah juga terbukti dalam sebuah studi di Amerika yang diterbitkan di jurnal Hormones and Behavior.
Louann berpendapat,
ayah masa kini cenderung mendapat tekanan lebih besar untuk lebih memperhatikan sang istri yang baru saja jadi ibu. Belum lagi ketika si istri kebetulan bekerja, hadirnya si kecil bisa memberi pengaruh berbeda buat pria ketika dia jadi ayah. Untuk itu, Louann menekankan pentingnya kesadaran kalau ayah juga bisa merasa tertekan setelah punya anak, sama seperti bunda. Ya, walaupun kadang kadar stresnya lebih besar bunda ya, he-he-he.
Pentingnya Memperhatikan Kondisi Mental Ayah Pasca si Kecil Lahir/ Foto: Getty Images |
Sementara itu, terapis Esther-Maria Lindner mengatakan ayah baru sering merasa nggak siap, stres, dan seolah-olah kebebasannya diambil setelah punya anak. Kondisi ayah berbeda nih sama bunda. Soalnya, kata Esther-Maria, para wanita merasakan kehamilan dan secara nggak langsung itu sudah mempersiapkan mental mereka untuk jadi ibu. Sedangkan para pria 'cuma' menyaksikan tumbuh kembang bayinya.
"Tiba-tiba mereka harus merawat bayi baru lahir dan ada beban keuangan yang lebih. Kondisi itu bisa membuat para ayah stres dan tertekan. Di tahun pertama bayi lahir, saya sering menemui pasangan mengalami kesulitan besar namun mereka tidak mau mencari dukungan dan bantuan dari luar. Pada ayah, mereka merasa tidak siap, tersesat, dan seolah kebebasannya diambil," kata Esther-Maria.
Nah, kalau ayah merasa tertekan dan terkekang, umumnya dia cenderung menyibukkan diri dengan pekerjaan. Ketika perasaan ini nggak teratasi dengan baik, bukan nggak mungkin bakal ada gangguan pada mental dan fisiknya. Supaya ayah nggak stres dan tertekan setelah punya anak, kata Esther-Maria mempersiapkan mental dan segala hal yang mungkin terjadi setelah si kecil lahir perlu banget dilakukan.
Pentingnya Memperhatikan Kondisi Mental Ayah Pasca si Kecil Lahir /Foto: thinkstock |
Mengatasi Parental Postnatal Depression (PPND)Louann bilang gejala PPND yang dialami para ayah sering diabaikan dan dianggap enteng. Misalnya, ayah atau orang di sekitarnya menganggap perasaan sedih dan nggak punya dorongan seks karena kelelahan. Untuk itu, Louann menekankan pentingnya perhatian dari pasangan, kerabat, atau teman ketika melihat ada sesuatu yang nggak beres pada si ayah pasca punya anak.
"PPND bisa terjadi kapan saja sebelum atau sesudah bayi lahir, sampai satu tahun," kata Louann. Kalau dibutuhkan, ayah sama bunda juga bisa lho melakukan konseling. Yang nggak kalah penting dilakukan pasangan suami istri (pasutri) pasca si kecil lahir adalah bekerja sama untuk bisa bertahan menghadapi tantangan menjadi orang tua.
Kata coach dari And Breath Postnatal, Olivia Horne, salah satu cara yang bisa dilakukan agar pasutri tetap kompak menghadapi tantangan menjadi orang tua adalah terus melakukan komunikasi sehingga selalu terhubung, Bun. Apalagi, di awal anak lahir, bisa aja nih hubungan dan komunikasi kita dan suami jadi jarang dan penuh ketegangan.
"Sangat mudah untuk membenci satu sama lain ketika ada hal yang nggak sesuai. Akan lebih baik kalau setiap hari ada waktu no phone sehingga bunda dan
ayah bisa bicara dari hati ke hati," ujar Olivia.
(rdn)