Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Saat Anak Dibombardir Pertanyaan tentang Perceraian Orang Tuanya

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Senin, 08 Jan 2018 18:08 WIB

Kadang kehidupan kita jadi bahasan orang lain, dan anak pun ikut mendapat getahnya...
Saat Anak Dibombardir Pertanyaan tentang Perceraian Orang Tuanya. Foto: Thinkstock
Jakarta - "Eh, emang bener ya, orang tua kamu mau cerai?" Pertanyaan semacam ini bisa saja didapat anak dari orang dewasa di sekitarnya. Orang tuanya yang akan bercerai, tapi anak ikut ditanya-tanya. Miris!

Ya, Bun, perceraian pasti berat banget ya buat pasangan suami istri mana pun. Dulu ketika menikah, sama sekali nggak terlintas untuk berpisah dari laki-laki pilihan kita yang duduk dengan gagahnya di kursi pelaminan, di samping kita. Nyatanya hidup tidak semanis yang diimpikan, karena kadang pernikahan sulit dipertahankan.

Ketika kita dalam proses bercerai, hal yang paling berat dan jadi pikiran pasti anak. Rasanya nggak ingin membuatnya sedih dengan perceraian ini. Tapi gimana ya, ketika akhirnya melihat nggak ada pilihan yang lebih baik.


Nah, gimana kalau kemudian anak kita ditanya-tanya soal proses perceraian kita oleh tetangga, saudara, atau orang tua temannya? Psikolog dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, mengatakan hal ini memang perlu dipikirkan oleh orang tua.

Ketika kita mantap bercerai, kita sebagai orang tua perlu mendorong anak tetap merasa bangga pada keluarganya apapun yang terjadi. Di sini orang tua juga harus membuat anak merasa tetap aman dengan keadaannya. Nah, setiap orang tua pastinya punya cara masing-masing.

"Gimana caranya anak tetap secure dengan keadaan keluarganya yang bercerai, bahwa ya anak baik-baik aja tidak broken home. Beda lho ya anak dari orang tua yang bercerai dan broken home," tutur Ratih saat berdiskusi tentang perceraian dengan HaiBunda.

Dijelaskan Ratih, anak yang broken home merasa rumahnya kayak neraka, nggak ada cinta sama sekali sekalipun ada orang tua bersamanya di rumah. Jadi baik ayah dan anak yang bertengkar, ayah dan ibu, atau ibu dan anak. Nah, jika bercerai, hanya hubungannya suami istri saja yang putus namun hubungan orang tua dengan anak tetap baik.

"Jadi nggak semua perceraian berakhir dengan anak menjadi broken home lho ya," imbuh Ratih.

Kabar perceraian memang bisa berdampak besar pada anak. Apalagi kalau itu terkait dengan orang tua yang public figure, anak pasti ikut jadi sorotan.


Kalau kabarnya masih sebatas gosip atau isu, bisa jadi anak akan dibombardir pertanyaan seputar perceraian orang tuanya. Bombardir pertanyaan nggak cuma diterima di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Lalu semua pun menjadi konsumsi publik.

"Yang perlu dilakukan adalah membuat anak-anaknya secure, terutama jika anak sudah besar. Ajak anak diskusi, duduk bareng dan jelasin permasalahannya," saran Ratih.

Namun hal tersebut tidak perlu dipaksakan juga lho, Bun. Jika anak dirasa tidak perlu tahu semua permasalahan yang orang tua alami ya nggak usah dipaparkan secara detail. Jadi semua tergantung permasalahannya ya, Bun. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda