Jakarta -
Pernah nggak, Bun, dinyinyirin orang lain terkait
pola asuh yang kita terapkan pada si kecil? Namanya ibu, pasti kita akan memberikan yang terbaik yang bisa kita berikan ke anak sendiri. Sayangnya, orang-orang di luar sana ada yang 'nyinyir' dengan memberikan penilaian pada pola asuh kita.
Kadang harus banyak-banyak sabar kalau mendengar nyinyiran orang lain ya, Bun. Kalau mau jujur, sebenarnya nggak terima sih ya. Kok orang lain jadi merasa paling tahu soal anak kita ketimbang kita yang ibunya sendiri. Kita yang memasakkan makanan buatnya, menemaninya bermain sejak dia bangun sampai nanti malam mau tidur. Fiuh...
Hal ini juga ternyata dialami sama publik figur lho, Bun, seperti
Putri Titian yang dikomentari lantaran kerap kali status di Instagram. Jadi nih ada netizen yang komentar enak banget hidupnya Putri Titian karena punya banyak waktu untuk update status. Netizen itu menyangka ada orang yang mengurusi anaknya Putri Titian, jadinya ibunya punya waktu banyak untuk melakukan hal lain.
Putri Titian yang merasa gemas pun mengomentari pernyataan netizen tersebut melalui Instastory-nya. Apa yang ditulis Putri Titian?
"Hari gini masih aja sirikin idup org. Fyi Mba, saya ga ada mba/nanny jadi urus baby sendiri. Saya senang sih bisa hbs waktu dengan anak, banyak lho ibu2 di luar sana yang ga punya waktu buat urus anak," tulis ibu dari bayi tampan bernama Iori ini.
Capture dari Instastory Putri Titian. Foto: Instagram/lambenyinyir |
Putri Titian melanjutkan dalam statusnya yang ia tulis, nggak semua ibu bisa punya waktu spesial dengan anaknya. Kenapa? Karena ada ibu yang dari pagi buta sampai malam harus kerja. Ia pun mengatakan suka gemas dengan sesama ibu yang suka komentar seperti ini di feed Instagram-nya.
Psikolog anak, Vera Itabiliana mengatakan perlu dipahami bahwa setiap orang tua bebas punya gaya
pengasuhan masing-masing. Sepanjang tidak melanggar hak-hak anak atau menyakiti anak, sebenarnya nggak usah selalu dikomentari.
"Pastikan saja apa yang orang tua terapkan pada anak-anak mereka adalah sudah tepat, terbaik, dan sesuai dengan tumbuh kembang anak sehingga orang tua perlu terus belajar," papar psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan UI ini saat ngobrol dengan HaiBunda
Belajar bisa darimana saja, Bun, karena menjadi orang tua tidak ada sekolahnya. Nah, termasuk nyinyiran sebenarnya bisa dijadikan juga sebagai feedback yang membangun.
"Sikapi saja dengan positif, tidak perlu diberi argumen. Toh, yang nyinyir tadi tidak tahu apa yang kita hadapi karena mereka bukan kita," sambung Vera.
Jika sudah yakin kalau pola asuh yang kita terapkan adalah yang terbaik untuk anak ya yakin saja, tapi dengan tetap membuka diri untuk terus belajar menjadi orang tua yang lebih baik. Nggak semua omongan orang pantas dipikirkan dan dimasukkan ke dalam hati, Bun. Tapi nggak ada salahnya untuk melihat adakah sisi positif dari komentar orang lain. Semangat, Bun!
(Nurvita Indarini)