Jakarta -
Membereskan ruang keluarga yang berantakan sudah lumrah kita lakukan ya, Bun. Eh, tapi gimana kalau setelah selesai membereskan ruang keluarga tiba-tiba
bunda mellow dan menangis.
Ini dialami bunda tiga anak bernama Maria Tarkany. Suatu malam, Maria lega setelah selesai membereskan ruang keluarga yang bisa dibilang jadi tempat bermain anak-anaknya. Selama seharian ruang keluarga berantakan pasti bisa bikin kita risi dan pusing ya. Tapi namanya bunda, kadang kita harus merelakan keadaan itu dan betah-betahin aja deh. Hi-hi-hi. Nah, malam itu ada hal berbeda yang dirasakan Rebecca.
"Selesai membereskan ruang keluarga, saya duduk dengan lega tapi kemudian menangis. Saya menangis karena akan merindukan saat-saat seperti ini," kata Maria di halaman Facebook-nya.
Ya, sebagai ibu Maria bilang dirinya akan rindu ketika ada serpihan asparagus, nasi, dan wortel dari baby chair si kecil Joey di lantai. Kemudian, kadang tercampur dengan beberapa mainan. Lalu, Maria akan rindu mengingatkan putrinya Neva untuk nggak sembarangan menaruh mainan terutama yang berukuran kecil supaya nggak tertelan oleh adiknya.
"Saya akan merindukan cap jari bekas yoghurt anak-anak di sofa dan beberapa mainan yang 'sembunyi' di bawah furniture. Saya akan rindu ketika anak-anak butuh saya untuk menemaninya tidur," tambah Maria.
Hingga saatnya nanti tiba, lanjut Maria, dirinya akan mengeluarkan kotak kecil mainan saat cucu-cucunya berkunjung ke rumah. Lalu, saat anaknya hendak pulang dan membereskan mainannya, Maria akan melarangnya karena dia bisa melakukan itu. Tapi, sebagai seorang ibu dan nenek, Maria lagi-lagi akan menangis karena dia akan rindu dengan kekacauan itu.
Foto: Facebook/ Maria Tarkany |
"Ya, saya akan merindukan saat-saat itu karena rasanya seperti baru kemarin saya membereskan mainan itu," ujar Maria. Hmm, pernah terbesit pikiran seperti itu di benak Bunda?
Memang, kekacauan yang dibuat anak di rumah walaupun kadang melelahkan bisa jadi hal yang kita rindukan nantinya, ketika anak-anak sudah besar. Ya, memang semua ada masanya ya, Bun. Setelah anak nggak lagi jadi seorang bayi, mereka tumbuh besar jadi balita dengan segala perilakunya yang kadang sulit diprediksi. Lalu mereka sudah masuk sekolah dan beranjak remaja. Ah, bisa-bisa bunda rindu dengan masa-masa kamu masih harus ditemani tidur dan dipeluk ketika sedih, Nak.
Contohnya soal menyapih deh, Bun. Setelah anak nggak lagi nempel sama kita, pasti ada perasaan sedih kalau ingat kenangan manis ketika menyusui si kecil. Nah, kalau kata psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, sebagai
bunda kita memang perlu merelakan untuk nggak lagi merasakan masa-masa itu karena gimana pun, anak akan menyongsong kehidupannya yang baru seiring bertambahnya usianya.
"Bukan tega, kita harus ubah mindset kalau ini demi kebaikan anak ke depannya. Memang nggak mudah tapi bakal worthed kok," kata Ratih yang praktik di RaQQi Human Development and Learning Centre seperti dilansir detikHealth.
(rdn)