Jakarta -
Layaknya ibu lain, aktris Jessica Alba senang mengunggah aktivitasnya bersama si kecil di media sosial. Tapi, buat Jessica ada satu hal yang menurutnya nggak perlu diunggah ke
media sosial: kekeliruan terkait pengasuhan anak.
Kenapa? Kata Jessica, dia lebih senang berbagi sesuatu yang nggak mengenakkan salah satunya kekeliruan dia ketika mengasuh ketiga anaknya dengan teman-temannya secara pribadi. Ya, seperti kita tahu apapun yang diunggah di media sosial pastinya bisa diakses oleh siapa aja kan, Bun?
"Saya cuma nggak memerlukan media sosial sebagai terapi ketika saya melakukan kesalahan soal parenting. Ketika saya merasa sangat tidak beres sebagai seorang ibu, itu bukan masalah yang perlu diketahui orang lain," kata Jessica Alba kepada Redbook sembari tertawa.
Meski begitu, buat Jessica Alba sah-sah aja kalau orang lain mau mencurahkan apa yang dia rasakan terkait pengasuhan anak di
media sosial. Tapi, untuk dirinya pribadi Jessica Alba merasa orang-orang cukup tahu banyak tentang dirinya. Tapi Jessica Alba juga manusia yang nggak luput dari kesalahan.
"Maka dari itu saya berpikir mengungkapkan kesalahan saya ketika saya bersama teman-teman. Kadang kami menertawakannya bersama, kami membicarakannya, move on, dan minum segelas wine," tambah Jessica Alba.
Di media sosial orang memang bisa membagikan apapun dan apa yang hendak dibagikan pastinya tergantung keputusan masing-masing individu. Namun, sudah sepatutnya kita bijak memakai media sosial nih, Bun. Seperti diungkapkan psikolog anak dan keluarga, Amanda Margia Wiranata, secara umum paling nggak orang tua mesti berhati-hati dalam berperilaku di media sosial.
Ya, karena sebagai ibu dan istri, kita nggak hanya membawa diri kita di ranah medsos tetapi juga membawa nama keluarga terutama suami dan anak. Amanda mencontohkan dirinya sendiri. Ketika menggunakan medsos, Amanda berusaha benar-benar menjaga kata-katanya.
"Ketika saya mau mengeluh atau curhat saya baca lagi tuh apa yang ingin saya posting supaya tidak berakibat negatif buat saya dan keluarga," ungkap Amanda.
Terutama dengan latar belakangnya sebagai seorang psikolog, semua orang akan melihat dan mencerna dengan baik apa yang ia posting atau katakan di
media sosial.
"Mau siapapun kita apalagi jika publik figur haruslah menjaga postingan-postingan kita jangan sampai melukai orang lain atau berakibat negatif terhadap keluarga kita," papar psikolog dari Universitas Indonesia ini.
(rdn)