Jakarta -
Semua
orang tua pasti sedih bukan main ketika harus melepas kepergian sang anak. Hal ini juga yang dialami pasangan Kristi dan Justin saat mereka kehilangan putrinya, Adalynn, yang meninggal karena Penyakit Jantung Bawaan (PJB).
Selama beberapa hari bocah 2 tahun ini dirawat di RS dan ia memakai alat bantu left ventricular assist device (LVAD) yang dipasang di dada untuk melancarkan aliran darah di jantung. Sayang, si kecil Adalynn mengalami komplikasi yang membuat dia mengalami pembekuan darah sampai di otak.
Otak Adalynn pun mengalami kerusakan dan kondisi itu membuat dia nggak bisa menerima transplantasi jantung. Kondisi si kecil Adalynn menurun sampai akhirnya ia menghembuskan napas terakhirnya dengan didampingi keluarganya yaitu ayah dan ibu serta tiga kakaknya, Bun. Nah, momen-momen terakhir Adalynn diabadikan sama fotografer Suha Dabit. Kebetulan, Suha juga punya anak dengan PJB.
"Saya pernah berada di posisi mereka. Saya merasakan cinta tak terhingga Kristy untuk Addy. Saya berharap ini nggak terjadi pada keluarga lain tapi nyatanya inilah yang terjadi, tiap hari. Saya berterima kasih untuk Justin dan Kristi yang membolehkan saya memfoto momen terakhir Addy," kata Suha dikutip dari Pop Sugar.
Suha menekankan, foto-foto Addy diharapkan bisa meningkatkan awareness terhadap PJB. Semua orang tua pasti bereat melepas kepergian sang
anak meski pada akhirnya, keikhlasanlah yang dibutuhkan supaya si kecil bisa pergi dengan tenang ya, Bun. Sebagai ibu, terpancar banget kesedihan di wajah Kristi walaupun dia berusaha sekuat mungkin untuk tegar dan mengikhlaskan kepergian si kecil Adalynn.
 Memang Berat, Tapi Kami Harus Mengikhlaskan Kepergianmu, Nak (Foto: Facebook/ World of Broken Heart) |
Di halaman Facebook World of Broken Hearts, Suha menuliskan Adalynn adalah salah satu dari sekian banyak bayi yang lahir dengan PJB. Rata-rata tiap tahun 40 ribu bayi lahir dengan PJB. Suha bilan dia bisa memberi tahu kita gimana bayi dengan PJB butuh transplantasi dan bahwa Adalynn adalah satu dari 20 orang yang meninggal tiap hari ketika menunggu transplantasi jantung.
"Atau, saya bisa kasih tahu Anda perspektif saya sebagai orang yang ada di ruangan itu untuk mendokumentasikan momen terakhir Addy. Nggak ada kata-kata yang bisa saya ucapkan untuk menggambarkan betapa besar cinta dan rasa sakit yang dialami keluarga Kristi dan Justin," tambah Suha.
"Mungkin keluarga Addy bisa merasa sebal sekaligus cinta dengan momen ini. Tapi lewat foto ini saya hanya ingin memberi tahu keluarga lain dan masyarakat bahwa banyak yang dibutuhkan
anak dengan PJB dan saya harap kepedulian akan donor organ bisa bertambah begitu juga perhatian untuk pendanaan penelitian terkait PJB," kata Suha.
Sekarang, Addy sudah tenang dan udah nggak merasakan sakit lagi. Selamat jalan Addy!
(rdn)