MOM'S LIFE
Cerita Bunda Jalani Kemoterapi Bersama Bayi dalam Kandungan
Radian Nyi Sukmasari | HaiBunda
Sabtu, 20 Oct 2018 14:34 WIBIbu bernama Sila ini didiagnosis kanker payudara saat hamil lima bulan. Setelah berkonsultasi dengan tim dokter, Sila memutuskan menjalani kemoterapi. Meski berat menjalani kemoterapi ditambah lagi dalam keadaan hamil, Sila tetap semangat demi anak-anaknya.
"Yang membuat saya kuat adalah keluarga, terutama anak yang masih kecil. Saya masih ingin mendampingi mereka sampai dewasa," kata Sila waktu ngobrol dengan HaiBunda.
Seperti kita tahu, Bun, pada orang yang nggak hamil aja efek kemoterapi luar biasa bikin badan lemas, mual, muntah, dan poyang-payingan. Lantas gimana dengan Sila yang menjalani kemoterapi dalam kondisi hamil? Ibu dua anak ini bilang tantangan kemoterapi saat hamil salah satunya dia merasa kelelahan yang luar biasa.
Bahkan untuk jalan aja susah sekali, Bun. Kata Sila dirinya seperti robot, semua sendi terasa kaku. Belum lagi mual, lemas, dan sakit kepala yang menyerangnya. Hiks. Namun, itu semua berusaha Sila jalani dengan ikhlas demi bayi di kandungannya.
"Saya harus melawan semua itu karena ada bayi yang harus saya utamakan keselamatannya. Setidaknya melalui makanan yang saya makan sebagai nutrisinya. Jadi walaupun nggak nafsu makan dan mual, saya harus paksakan makan," tutur Sila.
Sampai saat ini, Sila bersyukur kondisi kehamilannya baik-baik saja. Ya, selama ini setelah kemoterapi Sila rutin cek ke dokter kandungan. Setiap hasil pemeriksaan USG dan detak jantung menunjukkan kondisi si kecil baik dan normal, Sila bahagia dan bersyukur banget, Bun.
"Cuma yang saya rasakan hanya perut yang terasa mengeras dan kencang setiap selesai kemoterapi, setidaknya 3 sampai 5 hari setelah kemoterapi. Kebetulan kemoterapinya lewat infus ya, obat dimasukkan melalui pembuluh darah," tambah Sila.
Setelah melahirkan, Sila berencana melanjutkan terapi kanker payudara dengan mastektomi (operasi pengangkatan payudara seluruhnya). Kemungkinan kemoterapi juga bakal dilanjutkan untuk membersihkan sisa sel kanker.
"Pengobatan lanjutannya tergantung saran dokter berdasarkan hasil laboratorium imunohistokimia-nya. Jadi saya belum tahu lagi terapi apa selanjutnya," ujar Sila.
Terkait kemoterapi pada ibu hamil, dr Walta Gautama SpB(K)Onk dari RS Kanker Dharmais mengatakan pada ibu hamil kalau bisa kemoterapi sangat dipertimbangkan banget, Bun. Walaupun, secara teoritis bila usia kandungan di atas 3 minggu dianggap aman untuk dilakukan kemoterapi.
Tetap semangat ya Bunda Sila. Semoga si kecil dan bundanya sehat selalu!