Jakarta -
Cynthia Lamusu tak mampu menutupi kesedihan saat mengenang kelahiran kedua anak kembarnya, Ataya Tatjana Aaisyah Putri dan Atharva Bimasena Saputra. Terlebih pada Sabtu (17/11/2018), tepat diperingati sebagai
Hari Prematuritas Sedunia.
Melalui akun Instagram-nya, Cynthia mengunggah foto Tatjana dan Bima sesaat setelah mereka lahir, 21 November 2016. Dalam foto tersebut tertulis, Tatjana lahir dengan berat badan 2,1 kg dan selama 14 hari dirawat di ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
Sementara itu, Bima terlahir dengan berat badan lebih kecil, yakni 1,2 kg. Sedih, Bun, bayi laki-laki mungil itu harus berjuang selama 32 hari di ruangan NICU. Kebayang ya, bagaimana perasaan Cynthia dan Surya Saputra saat itu.
[Gambas:Instagram]
"Setiap tanggal (17 November) ini saya selalu mellow. Seperti selalu diingatkan bagaimana perjuangan @tatjanadanbima dulu saat mereka terlahir #prematur. Perasaan campur aduk saat itu tidak pernah terlupakan," tulis Cynthia.
Saking sedihnya, Bun, Cynthia sampai mengibaratkan hidupnya saat itu seperti naik roller coaster, yang tiap detik serasa dibolak-balik. Namun, seiring waktu berjalan dan melihat pertumbuhan kedua buah hatinya, penyanyi 40 tahun itu tak pernah berhenti bersyukur.
"Setiap orang tua tidak ingin anaknya terlahir prematur, tapi adalah berkah yang luar biasa kami diberikan pengalaman istimewa dalam merawat anak-anak kami yang terlahir prematur, dan itu kami jadikan pengalaman berharga sebagai ujian kesabaran dalam hidup kami," curhat Cynthia.
Ya, ujian Cynthia dan Surya Saputra belum usai lantaran salah satu anak mereka, Bima, didiagnosis mengalami gangguan mata yang cukup serius dan bisa berakibat kebutaan. Penyakitnya disebut
Retinopathy of Prematurity (ROP), yang rentan terjadi pada bayi prematur dengan berat lahir sekira 1.250 gram.
Dilansir
Kids Health, selama kehamilan, pembuluh darah tumbuh saat perkembangan retina janin usia 16 minggu, dan bercabang hingga mencapai ujung-ujung retina ketika usia kehamilan 8 bulan. Pada bayi prematur, pertumbuhan pembuluh darah retina bisa terhambat dan menjadi tidak normal.
Sayangnya, Bun, ROP tidak menunjukkan tanda atau gejala-gejala saat bayi baru terlahir prematur. Satu-satunya cara untuk mendeteksi yakni dengan segera memeriksakan mata bayi ke dokter spesialis mata.
(muf/rdn)