Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

So Sweet Bun, Ini Kebiasaan Surya Saputra pada Istrinya Sebelum Tidur

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 05 Apr 2021 13:31 WIB

Surya Saputra dan putranya, Bima
Surya Saputra dan Cynthia Lamusu/ Foto: Instagram

Aktor senior Surya Saputra ternyata memiliki kebiasaan manis bersama sang istri, Cynthia Lamusu, Bunda. Kebisaan ini mereka lakukan menjelang tidur atau saat salah satunya tengah terlelap.

Kebisaan ini telah keduanya lakukan sejak pertama kali menikah. Yang mana, jika sekali tak dilakukan, maka akan membuat Cynthia alami kesulitan tidur.

"Kebiasaan pertama adalah gue gini-giniin dia (usap-usap punggung)," tutur Surya Saputra, dikutip dari kanal YouTube Trans TV Official pada Senin (5/4/2021).

Banner Rumput Fatimah

Enggak hanya mengusap-usap punggung, Surya juga mengakui bahwa ia juga kerap menjaga sang istri dari gigitan nyamuk, Bun. Jadi, ia akan tetap terbangun untuk beberapa saat dan memastikan tak ada nyamuk yang mengganggu.

"Sampai dia tidur, baru gue cari nyamuk," ungkapnya sambil tertawa.

Surya dan Cynthia menikah sejak 2008 silam, Bun. Meski telah lama bersama, cinta di antara keduanya tampaknya tak pernah luntur.

Surya sendiri mengaku tetap cinta dengan berbagai penampilan Cynthia saat sedang tidur. Bahkan, ia sampai sengaja untuk terus menatap wajah sang istri ketika tengah lelap.

"Sekarang sih kadang-kadang. Gue senang ngeliat dia tuh, tidurnya sudah enggak sok-sok (cantik)," aku Surya.

Tak selalu bersikap romantis, Surya juga bisa bersikap iseng pada istrinya, Bunda. Ia kerap kali membuat Cynthia terbangun karena ulah jahilnya.

"Gue senang pas tidur bikin dia tuh mikir. Pas dia lagi tidur. 'Yang, yang, yang! 7x7 berapa? Cepetan.' Jadi mikir, bangun dia" kata Surya menirukan adegan sambil tertawa penuh kemenangan.

Mendengar kisah tersebut dilontarkan Surya, Cynthia pun ikut menjawab. Katanya, keusilan tersebut sering dilakukan oleh suami saat mereka masih belum dikaruniai buah hati.

"Itu zaman masih belum ada anak-anak, ya. Masih berdua," ungkap Chythia Lamusu.

"Itu sering banget tuh gitu. Kayak lagi setengah sadar, terus dia kasih pertanyaan yang njelimet banget," sambungnya sambil sedikit menahan jengkel pada Surya.

Simak informasi selanjutnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga resep pernikahan langgeng 17 tahun ala Gunawan dan Lala dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


MANFAAT PILLOW TALK BAGI PASANGAN SUAMI ISTRI

Affectionate young couple relaxing in bed and having a romantic moment

Ilustrasi/ Foto: iStock

Komunikasi yang intens dan terjaga menjadi penting untuk pasangan, terutama setelah menikah lho, Bunda. Selain untuk menghindari kesalahpahaman, menjalin komunikasi dengan berbagi cerita juga baik bagi kesehatan psikis pasangan suami istri.

Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan rutin melakukan pillow talk. Yang mana, ini bisa menjadi momen bagi Bunda bisa saling berbagi cerita dan mungkin keluhan yang ada pada Ayah.

"Pillow talk intinya yakni sesi percakapan intim di mana pasangan suami istri bisa saling terbuka dan jujur. Apa saja bisa dibicarakan pada waktu ini dan tak melulu harus dilakukan dengan aktivitas seksual," ujar konsultan keluarga Alisa Ruby Bash, Psy.D, dikutip dari Healthline.

Karena sifatnya yang santai, pillow talk tak melulu harus dilakukan berhadap-hadapan lho, Bunda. Justru, ini juga bisa dilakukan dengan tidak saling menatap mata, misalnya sambil saling bersandar atau dengan cara lainnya yang memungkinkan bagi pasangan untuk bisa berbicara dengan jujur.

"Ini karena adanya isyarat non-verbal dan suami istri pun jadi lebih mudah berbicara dalam kondisi tidak sadar, serta tidak ada paksaan untuk terbuka," tutur konsultan Allen Wagner.

Supaya tidak berujung pada miskomunikasi atau pertengkaran, hindari topik yang terlalu berat seperti politik, kebiasaan buruk keluarga, bahkan pekerjaan. Topik yang dipilih sebaiknya yang santai, seperti nostalgia masa lalu atau membicarakan tentang anak.

Tak sekadar mengobrol biasa, pillow talk jika dilakukan secara rutin justru bisa memberikan manfaat bagi kesehatan hubungan pernikahan. Salah satunya mengurangi kecemasan dan memberi efek rileks.

Tidur setelahnya juga akan terasa lebih nyenyak karena efek rileks yang diberikan, Bunda. Terlebih jika sebelumnya pikiran sedang dipenuhi oleh kecemasan dan ada masalah yang terasa mengganjal.

Selain itu, dengan pillow talk maka kejujuran dan keterbukaan pada pasangan pun menjadi bisa dilakukan. Efeknya, pasutri bisa saling menunjukkan kasih sayang dan bisa berbagi perasaan.

Simak informasi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

DAMPAK STRES DALAM KEHIDUPAN RUMAH TANGGA

Ilustrasi pasangan

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Kehidupan rumah tangga Bunda termasuk yang aman-aman saja atau penuh dengan sakit hati serta konflik? Apabila Ayah dan Bunda stres entah itu dari hubungan atau bukan, bisa mempengaruhi kehidupan rumah tangga yang mungkin terlihat aman-aman saja.

Yang jelas semua orang ingin rumah tangganya bahagia. Tapi, hubungan terbaik pun tidak bebas stres. Karena itu, pahami bagaimana stres memengaruhi romantisme sehingga membantu pasangan suami istri membangun hubungan yang lebih positif.

Asisten profesor di The Department of Psychiatry University of British Columbia, Diane McIntosh, MD, FRCPC, dan psikolog klinis Jonathan Horowitz, PhD dalam buku berjudul Stress The Psycholog of Managing Pressure, mengatakan stres mempengaruhi hubungan dalam dua cara, yakni yang diciptakan hubungan itu sendiri dan stres dari luar yang berdampak ke hubungan, atau dalam hal ini; rumah tangga.

Salah satu konsep psikologi yang paling berpengaruh tentang hubungan adalah "teori keterikatan". Ini diformulasikan psikolog Inggris John Bowlby, dan dikembangkan muridnya yang berkebangsaan Amerika-Kanada, Mary Ainsworth pada 1940-an.

Dalam teori ini diidentifikasikan tiga jenis utama dalam hubungan:

1. Secure

Tipe ini menganggap keintiman itu wajar dan nyaman dengannya. Orang tipe ini berharap pasangannya memperhatikan kebutuhan mereka dan memperlakukan mereka dengan baik, dan berusaha menawarkan hal yang sama.

2. Anxious

Orang yang cemas menginginkan keintiman, tetapi tidak melihat diri mereka sebagai orang yang sangat menarik dan terlalu waspada terhadap tanda-tanda penolakan. Namun, dengan pasangan yang secure, mereka cenderung rileks dan menjadi penyayang serta setia.

3. Avoidant/dismissive

Orang yang melihat orang lain tidak dapat dipercaya dan merasa bahwa rasa aman hanya datang dari kemandirian emosional.

Secara tidak sadar orang tipe ini takut ditinggalkan, tetapi mereka cenderung mengelola rasa takut itu dengan menyembunyikan perasaan mereka dari pasangannya. Akibatnya, mereka bisa memberikan sinyal yang beragam.

4. Orang-orang yang menghindari ketakutan

Tipe ini cukup langka. Biasanya pernah mengalami trauma di masa lalu dan takut akan ditinggalkan dan terperangkap, yang mengakibatkan sangat sulit berhubungan.

"Penelitian telah menemukan bahwa hubungan yang paling membuat stres cenderung antara orang-orang yang cemas dan yang menghindar," ujar McIntosh.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda