Jakarta -
Ketika memutuskan bercerai, itu artinya konflik yang dirasakan kedua pasangan telah memuncak dan sulit diselesaikan. Walau sebenarnya, ada upaya mediasi sebelum keputusan itu dibuat, seperti yang dilakukan pasangan
Gisella Anastasia dan
Gading Marten.
Kuasa hukum
Gisella Anastasia, Andreas S. Finadi, SH, mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah ada upaya mediasi antara Gisel dan Gading. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
"Sampai 1,5 tahun Mbak Gisel ini berpikir keras, dan di dalam periode tersebut tentunya Mbak Gisel sudah mengupayakan adanya mediasi," jelas Andreas kepada wartawan, di Jakarta, Senin (26/11/2018).
Keputusan bercerai pastinya jadi hak pasangan suami istri. Namun sebelum bercerai diambil sebagai jalan keluar permasalahan dalam rumah tangga, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, Bun.
"Tentunya sebelum pasangan bercerai pun ada pertimbangan-pertimbangan yang mereka miliki, bukan karena satu ketidakcocokkan saja maka langsung bercerai," kata psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Inez Kristanti, beberapa waktu lalu.
Ketika pasangan memutuskan untuk bercerai, maka akan ada proses mediasi yang dilakukan. Namun, apakah proses mediasi ini mampu selamatkan pernikahan?
Menurut pengacara yang juga mediator, Laurie Israel, mediasi adalah proses yang bukan hanya sekedar mencari penyelesaian dari masalah secara segera, tetapi mencoba mencari solusi atau kesepakatan antara kedua belah pihak yang akan bercerai secara mendalam, dengan harapan mampu mendamaikan. Adanya orang ketiga sebagai mediator dalam mediasi, membantu memandu pasangan untuk bicara dan berpikir mendalam tentang masalah yang mengganggu pernikahan mereka.
"Mediasi dapat membantu menghilangkan pola-pola konflik, mengurangi pikiran negatif dan mengolah ulang interpretasi tentang motif," kata Laurie dilansir Huffpost.
Meski demikian, keberhasilan mediasi sebenarnya kembali lagi pada pasangan tersebut. Karena seorang mediator tidak memberikan konseling atau memberikan saran, melainkan hanya memberi umpan balik, dan melihat adakah kegagalan dalam komunikasi atau kurangnya pemahaman dari pasangan tersebut. Mereka juga mengidentifikasi masalah yang mendasari konflik, yang memungkinkan ditemukannya masalah yang tidak diakui pasangan itu sendiri.
(yun)