Jakarta -
Kita kerap kali menyepelekan hal kecil seperti penggunaan
spons pencuci piring. Ternyata, spons merupakan media yang disenangi bakteri untuk berkembang biak.
Menurut Spesialis Mikrobiologi Klinik dari FKUI/RSCM, dr Yulia Rosa SpMK, mikroba itu bukan tentang bakteri yang terlihat saja seperti cacing dan protozoa, tetapi juga yang tidak terlihat seperti virus, jamur, serta bakteri itu sendiri. Dan kita dapat menemukan bakteri tersebut di semua tempat.
"Di lantai, udara, air, dan tubuh kita sendiri mulai dari ujung kepala sampai kaki, itu ada mikroba. Di dapur saja sangat banyak mikro organisme. Dan spons bisa jadi media yang amat bakteri senangi untuk berkembang biak," tutur dr Yulia di sela-sela talkshow kesehatan dan launching Scotch-Brite Bottle Cleaner di Modena Experience, Kuningan, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Lanjut dr Yulia, mikroba yang ada pada spons bisa berpindah ke
alat makan. Kemudian mikroba yang ada di alat makan tersebut bisa masuk dalam tubuh.
Efeknya, ketika jumlah mikroba terus meningkat dan menyerang kita yang daya tahan tubuhnya sedang tidak baik, maka kita akan jatuh sakit. Terutama pada bayi dan orang tua yang sakit, yang daya tahan tubuhnya menurun, akan mudah sekali terkontaminasi mikroba.
Itu sebabnya dr Yulia menyarankan, sebaiknya penggunaan spons diganti satu minggu sekali. Yang terpenting, setelah dicuci jangan masukkan lagi spons tersebut ke tempat sabun apalagi kalau masih ada air bersisa. Karena bakteri suka tempat yang lembab.
Selain itu,
spons juga mesti dibersihkan agar tidak jadi sarang kuman. Cara membersihkannya, setelah kita mencuci piring, spons harus dibilas sampai tidak meninggalkan sisa sabun. Kemudian keringkan dan letakkan pada tempatnya sendiri.
Untuk mengeringkan spons, tidak perlu di jemur di sinar matahari. Cukup diperas dan angin-anginkan saja.
"Sediakanlah tempat untuk spons sendiri, jangan dicampur dengan sabun. Kalau bisa letakkan di tempat yang kering, yang bawahnya tidak tertutup, supaya airnya jatuh ke bawah, seperti tempat untuk meletakkan sabun," tutup dr Yulia.
(yun)