Jakarta -
Gisella Anastasia dan Gading Marten resmi bercerai, setelah hakim mengetuk palu lewat persidangan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019). Kesedihan pun terpancar dari wajah Gisel.
Dilansir
detikcom, Gisel terlihat berkaca-kaca setelah putusan resmi itu dikeluarkan. Usai persidangan, perempuan 28 tahun ini mengungkapkan isi hatinya di depan awak media.
"Kalau ditanya beragam perasaan di belakangnya ya, campur-campur. Kita kan manusia, normal ya. Susah dijabarkan satu-satu," kata
Gisel sambil menahan tangisnya.
Ia juga mengaku lega karena proses perceraian dengan Gading sudah selesai. Ke depan, Gisel berencana untuk lebih memusatkan perhatian kepada putri semata wayang, Gempita Nora Marten. Pasalnya,
hak asuh Gempi pun diputuskan jatuh ke tangan Gisel.
"Sekarang, waktunya untuk ke depan, fokus ke anak. Aku sama Mas (Gading) kerja sama untuk membesarkan Gempi," tuturnya.
Gisel dan Gempi/ Foto: Instagram/riomotret |
Disinggung soal keputusan bercerai, Gisel nggak menampik kalau sebelumnya, tidak pernah membayangkan
pernikahan dengan Gading akan berakhir di meja persidangan.
"Siapa yang bakal melangkah ke pernikahan kalau ujungnya tahu bakal pisah. Semua juga pasti gak pengen,
but something happen in the middle people change. Ya udah keputusannya begini, yang terbaik ya pastinya," akunya.
Gisel pun menceritakan kalau selama proses perceraian, dia dan Gading masih menjaga komunikasi dengan baik. Semua itu tak terlepas dari peran mereka sebagai orang tua Gempi, gadis cilik yang masih membutuhkan kasih sayang mereka.
Meski
pasangan bercerai, predikat sebagai Ayah dan Bunda bagi anak-anak tidak akan pernah berubah. Menurut konselor perkawinan dan penulis buku Magnetic Partners, Stephen J. Betchen, D.S.W., pasangan yang memutuskan bercerai dipastikan memiliki masalah perkawinan yang berat.
"Tapi, hubungan setelah perpisahan tidak hanya tegantung pada rusaknya pernikahan, melainkan pada seberapa dekat menjalani prinsip setelah perceraian itu," papar Stephen, seperti dilansir
Psychology Today.
Tonton video: Saling Ledek, Gading ke Gisel: Awas Cinta Aku Lagi[Gambas:Video 20detik]
Stephen mengungkapkan, setidaknya ada lima prinsip yang harusnya diterapkan kedua belah pihak yang bercerai, yakni:
1. Setiap pasangan harus bertanggung jawab atas kontribusi masing-masing, yang menyebabkan rusaknya perkawinan.
2. Pertimbangkan apakah menjalani proses hukum yang bersih tanpa bersitegang. Pada umumnya, kegelisahan pasangan akan memuncak saat proses perceraian.
3. Cobalah menghindari koalisi setelah perceraian. Artinya, jangan bicara buruk soal mantan kepada keluarga atau teman Bunda.
4. Jaga hubungan dengan anak-anak. Dengan mengurangi
peran mantan pasangan atau bahkan menganggapnya buruk, hanya akan menimbulkan kebencian lebih dalam, juga di mata anak-anak.
5. Jika sudah memulai hubungan baru dengan orang lain, cobalah menjaga jarak dengan teman atau tetangga dekat mantan pasangan. Hal ini demi meredam panasnya atmosfer setelah perceraian.
[Gambas:Video 20detik]
(muf/rap)