moms-life

Tantangan Jadi Ibu Baru Bikin Caca Tengker Bahagia

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 22 Feb 2019 07:04 WIB

Jakarta - Caca Tengker kini tengah disibukkan dengan tugas barunya menjadi seorang ibu nih, Bun. Ia dan sang suami, Bary Tamin, sedang repot-repotnya mengurus putri pertama mereka, Ansara Maisadipta Tamin yang sekarang berusia enam bulan.

Pengalaman jadi ibu baru yang merepotkan ternyata jadi tantangan lho buat Caca. Dia juga mengaku sekarang merasa jadi lebih bahagia.

"Dan semuanya aku lihat sebagai tantangan saja. Semakin banyak tantangan, aku semakin belajar jadi ibu yang lebih baik lagi," kata Caca, saat ditemui di acara 'Cuckoo Big Launching' di Cohive D.Lab, Jakarta, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Selain itu, banyak perubahan yang terjadi dalam hidup Caca. Dari yang sebelumnya melajang, sekarang dia adalah seorang istri sekaligus ibu.

"Yang paling berubah adalah cara pandang aku tentang perempuan sebagai istri dan ibu. Ternyata jadi perempuan itu sangat membanggakan dan banyak tantangannya ya," ujar Caca.

Untungnya, Caca sering mendapat bantuan dari ibu dan kakaknya, Nagita Slavina soal mengasuh anak. Namun, dia dan suami juga sering berdiskusi dan mencari informasi sendiri terkait pengasuhan anak.

Nah, berbicara tentang tantangan dan perubahan saat menjadi ibu baru, Daniel Stern, psikiater dan penulis buku The Birth of a Mother mengatakan, jadi seorang ibu merupakan perubahan identitas wanita pertama kalinya dalam hidup, baik secara fisik maupun psikologis.

"Bagi seorang wanita yang pertama kali hamil, melahirkan, dan menjadi ibu, perubahan hormon yang terjadi dan lingkungan sekitar dapat memengaruhi psikologi dan cara asuh ibu baru pada anak," ujar Stern, dikutip dari The New York Times.


Seorang ibu baru biasanya akan menggunakan pola asuh yang diterapkan oleh ibunya saat dia kecil. Salah satunya dengan mengulang hal baik dan mencoba memperbaiki bila ada kekurangan dari pola asuh itu.

"Sebelum menjadi ibu, banyak wanita yang memiliki keinginan untuk mengulang pola asuh seperti ibunya. Namun, hasilnya berbanding terbalik karena setiap ibu punya tantangan berbeda. Akhirnya tidak sedikit ibu jadi kecewa," kata Stern.

Saat menjadi ibu baru, banyak tantangan yang mengharuskan ibu membuat pilihan untuk anak. Tantangan ini berbeda-beda pada setiap ibu. Seringkali, tantangan inilah yang akhirnya membuat ibu baru selalu mendahulukan kebutuhan anak dibanding diri sendiri. Akhirnya, ibu memiliki ekspetasi di atas standar dan menyusahkan diri sendiri.

"Meskipun menjadi ibu baru banyak tantangan, jangan pernah buat pilihan yang tidak realistis dan susah dicapai. Jangan juga membandingkan diri sendiri dengan ibu lain. Jadilah diri sendiri dan minta bantuan orang terdekat jika memang dibutuhkan," tutup Stern.

[Gambas:Video 20detik]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT