Jakarta -
Membangun rumah tangga memang tidak semudah yang terlihat ya, Bun. Pasti ada jatuh bangunnya. Sama seperti yang dirasakan pasangan selebriti
Nagita Slavina dan
Raffi Ahmad.
Sebagai seorang istri, Nagita punya penilaian tersendiri soal suaminya. Kata wanita 31 tahun ini, di balik sikap Raffi yang terlihat cuek, dia adalah sosok suami yang
family man.
"Segimanapun dia, ternyata dia ingat sama anaknya. Di balik semua omongannya itu sebenarnya dia banyak
mikirin keluarga,
mikirin semua hal," tutur Nagita, diintip dari
Youtube Channel milik Ayu Dewi.
Meski demikian, wanita kelahiran Februari ini mengakui, Raffi lebih sering main
handphone, Bun, kalau mereka sedang ngobrol. Tapi, Nagita tidak terlalu mempermasalahkan karena memang begitulah suaminya.
"Ya semua tahu kan, emang kayak gitu, ya udah emang kayak gitu orangnya," tutur kakak kandung Caca Tengker ini.
Walaupun pernah merasa kecewa, wanita yang akrab disapa Gigi ini berusaha berpikir positif demi mempertahankan rumah tangganya. Selain itu, dia pun selalu berdoa dan berusaha menerima apa yang sudah jadi takdirnya.
"Kita sama keluarga yang udah kenal dari lahir aja ada kecewanya, ada berantemnnya. Gimana caranya kita saling ya udah aja, namanya udah jadi keluarga terus gimana, kan udah mau," tutur wanita yang dinikahi Raffi Ahmad pada 2014 ini.
Dan menurutnya, Raffi adalah pribadi yang humoris. Itu sebabnya ketika marah sekali pun, dia masih bisa tertawa karena tingkah suaminya itu.
"Kebetulan, Raffi tuh orangnya lucu, jadi kalau misal lihat aku marah, dia suka becandain aku. Jadi, walaupun kesel masih ada ketawanya juga," ungkap pelantun lagu
Kamulah Takdirku ini.
Ketika kita menikah, kita memang harus menerima apa yang ada dalam diri pasangan kita, Bun. Menurut psikolog klinis Sherrie Campbell, Ph.D., jika pasangan benar-benar mencintai kita, mereka akan menerima kita apa adanya, dan tidak akan mengubah beberapa hal tentang kita.
"Meminta pasangan untuk berubah seperti meminta kucing untuk menggonggong. Cara mewujudkan pernikahan yang berhasil adalah menerima pasangan apa adanya, termasuk keistimewaannya," ujar Campbell, dikutip dari The
Momiverse.Selain itu, psikolog klinis dari RS Pluit Jakarta, Rosdiana Setyaningrum, membenarkan bahwa di setiap
pernikahan pasti ada masa sulitnya. Ini dianggap wajar karena semua pasangan pasti mengalami.
Biasanya, ini terjadi karena pasangan terlalu sibuk melakukan pekerjaan, sehingga masing-masing merasa sudah saling kenal. Padahal seharusnya, setiap pasangan mesti meluangkan waktu setiap saat agar bisa terus saling mengenal.
"Pasangan kerap kali lupa kalau mereka harus saling mengusahakan. Dengan beginilah pernikahan diharapkan akan terus berjalan dan langgeng," kata Rosdiana.
[Gambas:Video 20detik]
(yun)