Jakarta -
Roy Marten punya keinginan dan harapan bagi anaknya,
Gading Marten usai sang anak bercerai dari
Gisella Anastasia. Setelah Gading bercerai, ada pesan yang disampaikan Roy untuk putranya tersebut.
Roy menyampaikan keinginannya jika kelak Gading hendak kembali menjalin biduk rumah tangga, pasangan hidupnya kelak bukanlah dari kalangan artis.
"Saya sarankan bukan dari kalangan artis. Supaya rumah tangganya seperti punya warung yang tetap gitu," kata Roy, dikutip dari
detikcom.Roy menambahkan jika profesi artis bisa membuat waktu bersama keluarga jadi berkurang, apalagi jika karier keduanya sedang bersinar. Selain itu, masalah ekonomi jadi hal lain yang dikhawatirkan pria berusia 66 tahun itu.
"Kalau profesinya beda, nanti bisa saling mengisi, ekonomi juga jadi stabil. Yang paling penting enggak sibuk dan punya waktu buat anak," ujar Roy.
Kekhawatiran Roy memang bisa dipahami ya, Bun. Sam Margulies, penulis buku Divorce for Grownups mengatakan, kebanyakan pasangan bercerai karena bosan atau putus asa dengan kesuksesannya.
"Kebanyakan suami kehilangan minat atau menjadi sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak bisa mempertahankan hubungan intim atau sekadar menjalin persahabatan dengan pasangan," ujar Margulies dikutip dari
Psychology Today.Sedangkan, menurut Marguiles, bagi wanita, perceraian dipicu karena sibuk mengurus anak, urusan rumah tangga atau mengejar karier.
"Sebagian penyebab
pasangan bercerai adalah sibuk dengan urusan mereka masing-masing sehingga lupa menghabiskan waktu bersama," ujar Marguiles.
Video: Gading Kok Gugup Ditanya Kalau Gisel Nikah Lagi?[Gambas:Video 20detik]
Dikutip dari
Focus On The Family, yang pertama kali harus dilakukan oleh pasangan yang sibuk adalah membuat daftar kelebihan dan kekurangan di pernikahan termasuk kesibukan masing-masing. Membuat daftar tersebut bisa membuat Bunda tahu di mana harus melakukan perbaikan.
Selain itu, Bunda harus bisa bilang 'tidak' untuk
waktu sibuk dan meluangkan waktu bersama keluarga. Ingatlah bahwa anak dan suami sangat membutuhkan kita. Pertimbangkan untuk
mengurangi kesibukan yang bukan enggak mungkin memicu masalah dalam rumah tangga.
(ank/rdn)