Jakarta -
Wisuda anak yang dihadiri orang tua adalah hal yang umum. Rasa bangga, haru dan bahagia tercampur dalam satu momen di wisuda tersebut. Namun, kali ini berbeda cerita, Bun. Seorang
ayah menggantikan putrinya untuk diwisuda.
Peristiwa ini terjadi di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Rabu (27/2/2019). Di antara deretan wisudawan dan wisudawati bertoga yang naik ke atas panggung untuk menerima ijazah, ada seorang pria yang ikut berbaris. Dia adalah ayah dari almarhumah Rina Muharrami yang merupakan lulusan program studi Kimia Fakultas Tarbiyah.
Momen ayah Rina menggantikan anaknya untuk wisuda diunggah di akun Instagram dan YouTube resmi UIN Ar-Raniry. Ayah Rina yang berkemeja dan berpeci terlihat tegar saat naik ke atas panggung.
[Gambas:Instagram]
Melansir
detikcom, Rina telah menyelesaikan sidang skripsi pada 24 Januari 2019 lalu. Beberapa hari kemudian, dia jatuh sakit dan meninggal.
Setelah kehilangan orang tersayang seperti buah hati tercinta, Bunda dan
Ayah pastinya punya cara tersendiri untuk bisa pulih dan bangkit kembali. Kadang, mereka hanya butuh menyepi atau justru melakukan sesuatu yang bisa jadi cara untuk mengenang mendiang si kecil.
Terkait ini, kondisi kehilangan anak merupakan kondisi berduka yang terdalam dan terberat yang dialami oleh orang tua, demikian disampaikan psikolog anak, remaja, dan keluarga dari Tiga Generasi, Samanta Ananta.
"
Orang tua yang berduka lebih sulit dan lama untuk melalui proses dan tahapan berduka yang dirasakan. Anak merupakan doa dan harapan dari orang tua untuk kehidupan yang lebih baik, maka ketika harapan itu meninggal seolah jiwa orang tuanya pun tenggelam," tutur Samanta.
Ya, kita tahu enggak ada yang bisa menggantikan seorang anak yang telah tiada. Hal yang perlu diperhatikan, menurut Samanta, orang tua tetap dapat menjalankan perannya bagi anak-anak yang masih hidup. Jika tidak, akan melahirkan masalah baru antara relasi orang tua dan anak yang bertahan.
[Gambas:Video 20detik]
(aml/rdn)