Jakarta -
Dalam waktu dekat,
Pangeran Harry dan
Meghan Markle akan menyambut kehadiran anak pertamanya. Dikabarkan, Pangeran Harry berencana mengambil paternity leave atau cuti ayah dari tugas kerajaannya untuk mendampingi istri tercinta.
Diketahui, Pangeran Harry sudah memberi tahu para ajudannya bahwa dia akan mengambil cuti ayah selama dua minggu. Sebab, adik Pangeran William ini ingin mendampingi serta mendukung Meghan, dan pastinya merawat si kecil.
"Dia tidak perlu mengambil
cuti ayah karena dia tidak bekerja dengan cara yang dilakukan kebanyakan orang. Tapi, dia pikir itu adalah hal yang dilakukan ayah modern," kata salah satu sumber, seperti dilaporkan
Daily Express.Bicara cuti ayah, hal ini memang sudah mulai dilakukan para suami ketika sang istri melahirkan. Disampaikan Paul Raeburn, penulis
Do Fathers Matter? What Science Is Telling Us About the Parent We've Overlooked, insting ibu otomatis terbentuk selama hamil dan melahirkan. Namun, bagi ayah insting-nya perlu 'dimunculkan' melalui lebih banyak berinteraksi dengan bayi.
"Sebuah studi menunjukkan tangisan bayi menghubungkan bagian di otak ayah yang terkait dengan persepsi sosial dan kemampuan menjaga sebuah hubungan. Selain itu, studi lain menemukan bayi yang selama enam bulan sering menghabiskan waktu dengan ayahnya punya kosakata yang lebih baik di usia 3 tahun," tutur Raeburn, seperti dilansir
Parents.
 Ilustrasi cuti ayah seperti akan dilakukan pangeran Harry /Foto: thinkstock |
Nah, Bunda dan Ayah, berikut empat manfaat cuti ayah bagi bunda, si kecil, juga ayah:
1. Bantu memperlancar produksi ASIStudi tahun 2014 dari National Academy of Sciences menemukan didampingi suami setelah melahirkan selama beberapa waktu membuat istri lebih bahagia. Saat itulah hormon prolaktin dan oksitosin meningkat dan kondisi ini bisa membantu memperlancar produksi ASI.
"Stres jadi salah satu penyebab terhambatnya produksi ASI. Saat ibu
happy karena kehadiran suami setelah si kecil lahir, dia tidak stres dan produksi ASI lebih lancar," tutur konsultan cuti ayah, Lauren Wallenstein, seperti dilansir
Fatherly.
2. Istri merasa punya partner, bukan penolong"Saat
suami terlibat dalam rutinitas merawat si kecil yang baru lahir, akan tercipta hubungan yang lebih dekat dengan sang istri. Kemudian, istri merasa lebih terbuka dan tak canggung. Sehingga, para istri tidak sekadar berpikir suaminya menolong, tapi memang melakukan kewajibannya sebagai mitra dalam mengasuh anak," papar Scott Behson, penulis
Working Dad's Survival Guide dan Profesor Manajemen di Fairleigh Dickinson University.
 Ilustrasi cuti ayah seperti akan dilakukan pangeran Harry /Foto: Thinkstock |
3. Mempercepat pemulihan istriSeperti kita tahu, kondisi fisik dan psikis ibu setelah melahirkan masih lemah. Nah, dengan kehadiran suami yang membantu meng-
handle beberapa urusan rumah tangga, istri punya waktu untuk istirahat. Sehingga, pemulihannya bisa lebih cepat. Bonusnya, ketika pasangan sudah punya anak sebelumnya, dengan menjaga si kakak ayah jadi punya waktu lebih banyak untuk menciptakan bonding dengan anak pertamanya.
4. Menurunkan risiko depresi postpartumWallenstein bilang, istri yang didampingi suaminya setelah
melahirkan berisiko lebih rendah mengalami depresi postpartum. Sebab, ketika ada suami di sisinya, istri tidak merasa sendirian dan pastinya merasa diperhatikan. Istri juga punya tempat untuk berkeluh kesah bukan? Sehingga, risiko mengalami stres yang bisa berujung depresi berkurang.
Jangan salah, Bun. Cuti ayah juga bermanfaat bagi si ayah. Seperti dikatakan Wallenstein, "Dengan terbiasa merawat bayi, para ayah pasti lebih terlatih untuk sabar dan mahir mengurus si kecil. Kemudian, bonding antara ayah dan bayinya lebih lekat."
Nah, gimana para ayah? Bila kini tengah menanti kelahiran si kecil, sudah membuat rencana mengambil cuti ayah atau
paternity leave seperti Pangeran Harry?
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)