Jakarta -
Apa yang dilakukan Menteri Lingkungan Jepang, Shinjiro Koizumi, patut dijadikan contoh oleh para suami nih, Bunda. Pasalnya, ia memutuskan untuk mengambil paternity leave atau cuti ayah untuk mendampingi istrinya melahirkan.
Cuti hingga berminggu-minggu adalah hal tidak biasa di Jepang. Karena memang Jepang terkenal dengan orang-orangnya yang selalu bekerja keras.
Namun, Koizumi mengambil langkah berbeda. Ia memutuskan cuti dua minggu setelah istrinya melahirkan. Ini pun menjadi buah bibir di Negeri Sakura, karena merupakan pertama kalinya seorang menteri dalam kabinet mengambil cuti untuk mengurus anak.
"Aku berniat mengambil dua minggu cuti ayah dalam waktu tiga bulan (pertama) setelah kelahiran, selama ibu mengalami tekanan terberat, dalam kondisi di mana aku memprioritaskan kewajiban resmiku, dan manajemen krisis yang tak tanggung-tanggung, seperti yang telah aku lakukan sebelumnya," jelas Koizumi.
Menurut laporan, hal semacam ini jarang terjadi, padahal sebenarnya baik ibu maupun ayah di Jepang boleh ambil cuti hingga setahun saat anaknya lahir. Data 2018 menunjukkan, karena tekanan kerja, hanya 6 persen ayah yang mengambil cuti melahirkan. Sedangkan untuk wanita, mencapai 82 persen. Itu sebabnya tindakan Koizumi mendapat banyak pujian.
"Aku harap dengan mengambil cuti ayah akan membuka jalan pada gaya bekerja, di mana semua orang bisa mengambil cuti untuk menjaga anak dengan lebih mudah tanpa keraguan di Kementerian Lingkungan," ungkap pria 38 tahun ini, dikutip dari
NY Times. So Sweet, Ini Alasan Menteri Jepang Cuti Ayah Saat Istri Melahirkan/ Foto: Getty Images |
Meski demikian, diakui Koizumi walaupun sudah mengambil cuti, ia tetap akan memantau pekerjaannya dengan menggunakan email dan konferensi video. Ia juga akan meminta bantuan anak buah untuk mewakilinya jika dibutuhkan dalam rapat.
Keputusan yang diambil Koizumi ini adalah hal yang sangat tepat, Bunda. Pasalnya, mengurus anak adalah kewajiban yang harus dilakukan suami dan istri, bukan hanya istri seorang.
Momen-momen setelah melahirkan, adalah waktu di mana istri sangat butuh bantuan suami, demikian dikatakan Claire Lerner, LCSW, spesialis perkembangan anak. Jadi sebaiknya, suami mesti meluangkan waktu untuk menemani istri dan membantu merawat si kecil.
"Ibu telah melalui banyak hal, baik secara fisik maupun emosional. Ini saat yang tepat untuk menunjukkan kepadanya betapa Anda sangat mencintainya," kata Lerner, dikutip dari
Parents.Selain itu, kata Lerner, agar hubungan pernikahan semakin hangat dengan kehadiran anak, setelah istri
melahirkan cobalah untuk tetap berlaku romantis. Seperti memberikan bunga, menuliskan surat cinta, membantu mengurus rumah, atau cara khusus lainnya untuk membangkitkan perasaan bahagia istri.
Simak juga kisah Marissa Nasution hadapi mom shaming dalam video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)