Jakarta -
Bayi rewel sudah pasti bikin Bunda dan Ayah pusing bukan main. Bahkan, ketika si kecil rewel, ada kaitannya dengan risiko depresi orang tua lho. Terlebih, ada sebuah penelitian menemukan hubungan rewelnya bayi dengan gejala depresi pada ibu.
Penelitian yang dilakukan Academic Pediatrics menemukan hubungan bayi yang rewel dengan depresi yang dialami orang tua. Penelitian ini melibatkan lebih dari 8.200 perempuan dan bayi mereka setelah 9 bulan melahirkan. Kesimpulannya, ibu dengan bayi rewel yang lahir sesuai waktunya dua kali lebih mungkin mengalami gejala depresi sedang hingga parah ketimbang ibu dengan bayi yang anteng.
Penelitian itu juga mengamati ibu dan bayi yang lahir prematur. Hasilnya, ibu dengan bayi di akhir prematur kemungkinan mengalami gejala depresi sedang hingga berat dua kali lipat. Sedangkan, ibu dari bayi yang sangat prematur memiliki peluang yang sama, hanya saja gejala depresinya ringan.
Penulis senior studi, Dr. Prachi Shah, yang juga dokter perkembangan anak dan perilaku di U-M C.S Mott Children's Hospital di Ann Arbor, Michigan, mengatakan dokter dan dokter anak perlu memahami risiko kesehatan mental orang tua dengan bayi yang rewel.
"Seorang ibu yang memiliki bayi yang rewel dan kurang tenang bisa memiliki rasa percaya diri yang lebih rendah, perasaan lebih tertekan dan lebih stres," kata Shah mengutip
Scary Mommy.Shah mengatakan peneliti merasa orang tua bayi yang sangat
prematur tingkat depresinya ringan berdasarkan statistik hasil penelitian. Menurut peneliti, orang tua dengan bayi yang lahir pada usia dini cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan penyedia layanan kesehatan. Ini berarti mereka mendapat dukungan kesehatan mental postpartum yang lebih besar.
Selain itu, Shah berpesan sangat penting bagi dokter menanggapi orang tua dengan serius ketika mereka konsultasi tentang bayinya yang rewel. Selain menenangkan, kata Shah sudah semestinya orang tua diberi bimbingan.
 Ilustrasi bayi rewel/ Foto: iStock |
William Sears dan Martha Sears dalam bukunya
The Fussy Baby Book menyebutkan, sebenarnya bayi yang rewel adalah anak berkebutuhan tinggi, Bun. Maksudnya, mereka membutuhkan lebih banyak kenyamanan.
Pakar parenting, Dr.Howard Chilton, menjelaskan bahwaÂ
sel otak bayi sebenarnya sedang berkembang pesat di awal-awal masa kehidupannya. Oleh sebab itu, dia masih belum paham betul tentang makna tangisan. Hingga pada beberapa bayi mereka cenderung lebih rewel.
Ketika bayi rewel, Bunda bisa coba mengatasinya dengan memberi pijatan. Caranya, simak di video berikut ya:
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)