7 Mitos tentang Kesuburan Pria, Bunda dan Ayah Wajib Tahu
Radian Nyi Sukmasari |
HaiBunda
Senin, 15 Apr 2019 14:00 WIB
Mitos kesuburan pria/ Foto: iStock
Bicara tentang peluang kehamilan, sudah pasti faktor kesuburan pria dan wanita sama-sama memegang andil. Hanya saja, kadang masih terjadi kekeliruan perihal masalah ini. Sebab, seringkali dianggap penyebab sulitnya terjadi kehamilan karena faktor dari si wanita.
"Kenyataannya, ketika sulit terjadi kehamilan, 50 persen disebabkan faktor wanita, 20 persen pria, dan 30 persen keduanya. Jadi, bisa dikatakan pria menyumbang 50 persen dari sebab sulitnya terjadi kehamilan," papar urolog di bidang kesuburan pria di Cleveland Clinic, dr.Sarah Vij, seperti dilansir FCI Online.
Dalam keseharian, berikut ini tujuh mitos kesuburan pria yang masih dipercaya. Bunda dan Ayah yuk simak bersama.
Vij mengatakan, nyatanya hanya 14 persen dari sperma pria sehat yang memiliki morfologi normal, dilihat dari ukuran, bentuk, dan kemampuannya berpindah.
2. Ketidaksuburuan pria bersifat genetik
"Ketidaksuburan pria juga dialami faktor eksternal misalnya penyakit kanker, kecelakaan, infeksi, dan masalah imunitas. Kemudian, gaya hidup tak sehat seperti kegemukan, konsumsi alkohol dan rokok, juga pola makan tak sehat juga meningkatkan ketidaksuburan pria," papar Vij.
3. Tidak ada diagnosis umum pada infertilitas pria
Memang, kata Vij, penyebab pasti ketidaksuburan pria masih belum diketahui. Tapi, umumnya infertilitas pada pria disebabkan karena rendahnya jumlah sperma.
4. Beberapa masalah kesehatan tidak pengaruhi kesuburan pria
Penyakit kronis seperti diabetes dan sirosis hati memengaruhi kemampuan berejakulasi karena rusaknya saraf dan ejakulasi mundur. Otot di kandung kemih normalnya menutup selama ejakulasi untuk mencegah masuknya semen. Tapi, pada ejakulasi mundur atau retrograde ejaculation, semen kembali ke kandung kemih akibat otot yang gagal diaktifkan.
Ejakulasi normal, tak ada masalah dengan sperma
Foto: iStock
5. Ejakulasi normal, tak ada masalah dengan sperma
Dr.S.Zev Williams, associate professor of obstetrics and gynecology di Columbia University Medical Center, mengatakan bahwa sperma bersifat mikroskopik. Artinya, ada atau tidak masalah pada sperma harus dilihat melalui pemeriksaan laboratorium.
"Satu-satunya cara untuk memastikan kesuburan pria adalah dengan sperma analisis. Jadi, kualitas sperma tidak bisa kita tentukan secara kasat mata," ujar William dikutip dari US News.
6. Konsumsi suplemen mengandung testosteron meningkatkan kesuburan pria
"Konsumsi suplemen dengan kandungan testosteron justru mengurangi kesuburan pria. Suplemen seperti itu memang bisa meningkatkan gairah dan energi pria, tapi menekan kemampuan tubuh memproduksi testosteron secara alami," papar Dr.Thomas A. Molinaro, ahli endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine Associates of New Jersey, Eatontown, New Jersey.
7. Tingkatkan kesuburan, pria baiknya pakai celana pendek atau boxer
Greg Sommer, chief scientific officer Sandstone Diagnostics Inc menegaskan, memang skrotum harus memiliki temperatur lebih dingin dibanding suhu tubuh. Tapi, bukan berarti pria tak boleh mengenakan celana dalam.
"Memang sebaiknya menghindari memakai celana dalam yang terlalu ketat. Tapi, selama pria nyaman mengenakan pakaian dalamnya, tak masalah," ujarnya.