Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Banyak Kecoak di Dapur Bunda? Hati-hati, Bisa Picu Alergi

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 26 Apr 2019 16:02 WIB

Hii, muncul satu ekor kecoak di dapur saja sudah bikin gondok ya, Bun. Apalagi, kecoak disebut juga bisa memicu alergi lho.
Ilustrasi dapur/ Foto: iStock
Jakarta - Hewan yang satu ini paling sering membuat orang menjerit ketika melihatnya. Ya, kecoak. Selain menimbulkan rasa jijik atau geli, serangga juga bisa menyebabkan alergi, Bun.

Dr.Dawn Lim, dokter anak yang fokus di bidang alergi, dalam bukunya Childhood Allergies, menjelaskan, kecoak merupakan salah satu alergen yang umum ditemukan di negara-negara tropis. Orang yang alergi kecoak akan mengalami ruam kulit, rinitis alergi, bahkan asma.

Penelitian telah menunjukkan anak-anak dengan asma dan alergi kecoak cenderung lebih sering mengalami serangan asma ketimbang anak dengan alergi kucing. Lim mengatakan, kecoak merupakan serangga yang hidup di tempat yang hangat dan lembap.

Spesies yang umum menyebabkan alergi adalah kecoak Jerman (Blatella germanica) dan kecoak Amerika (Periplaneta americana), yang sering ditemukan di dapur tempat penyimpanan sampah.



"Seekor kecoa betina dapat menghasilkan hingga 400 kecoak bayi. Kecoak adalah serangga nokturnal dan suka melarikan diri dari cahaya. Jika Anda melihat satu ekor kecoak berlarian, kemungkinan ada ratusan lagi bersembunyi di suatu tempat di rumah Anda," kata Lim.

Menurutnya, kecoak bisa menimbulkan alergi ketika seseorang bersentuhan dengan bagian tubuh, tinja dan air liurnya. Apalagi, kecoak bisa ditemukan di bagian rumah mana saja bukan? Lim bilang, begitu kecoak masuk ke rumah, akan sangat sulit menyingkirkannya. Sebab, mereka bersembunyi dan bereproduksi dengan sangat cepat.

Ilustrasi kecoak/ Foto: Thinkstock
Kecoak umum ditemukan tempat tinggal yang letak rumahnya berdekatan satu sama lain. Kata Lim, ketika Bunda berhasil menyingkirkan kecoak dari rumah, kecoak dari rumah tetangga bisa datang lagi kapan saja. Nah, Lim berbagi cara untuk mengurangi jumlah kecoak di rumah nih, Bun.

1. Cuci peralatan kotor dan barang pecah belah segera setelah makan
2. Bersihkan remah dan sisa makanan segera setelah makan
3. Bersihkan dapur secara teratur
4. Simpan makanan di wadah tertutup
5. Simpan sampah di kantong tertutup
6. Gunakan racun dan perangkap kecoa tetapi pastikan jauhkannya dari jangkauan anak-anak
7. Lakukan pemusnahan hama secara teratur
8. Bersihkan area gelap, lembap, dan berdebu secara teratur
9. Perbaiki keran dan pipa yang bocor untuk mengurangi area yang lembap.


Tentang terjadinya alergi, Dr.dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), Konsultan Alergi-Imunologi Anak, menjelaskan di dalam tubuh kita ada lima jenis antibodi yang dikenal dengan imunoglobulin, yakni imunoglobulin G, A, M, E, dan D. Antibodi IgE ini merupakan antibodi yang banyak berperan pada reaksi alergi.

Sebagian besar alergen kecoak berasal dari kotoran yang disebut dengan frass. Alergen ini mirip dengan tungau debu yang bisa masuk ke selaput lendir mata, hidung dan paru yang memicu terjadinya reaksi alergi, demikian dikutip dari detikcom.

Tes alergi digunakan untuk mendiagnosis alergi. Uji kulit merupakan salah satu cara yang paling akurat dan murah, selain menggunakan tes darah untuk mengetahui IgE terhadap kecoak.

Agar rumah bebas kecoak, Bunda mesti rajin membersihkannya. Tapi, perhatikan 4 kesalahan yang sering dilakukan saat membersihkan rumah seperti dikutip dari Beautynesia.

1. Memakai alat yang kotor

Menggunakan alat yang kotor untuk membersihkan rumah hanya akan membuat kuman dari satu tempat berpindah ke tempat lain, Ladies. Karena itu, pastikan kamu rutin membersihkan atau mengganti alat untuk membersihkan rumah agar bisa bekerja dengan maksimal.

2. Mulai dari posisi yang salah

Membersihkan rumah harus dimulai dari posisi yang benar, yakni dari bagian atas ke bagian bawah. Misal, membersihkan bagian atas lemari terlebih dahulu sebelum menyapu dan mengepel lantai.

3. Memakai kemoceng

Sebenarnya kemoceng hanya membuat debu dari satu sudut menyebar ke seluruh ruangan. Daripada menggunakan kemoceng, Bunda disarankan membersihkan debub menggunakan vacuum cleaner. Jika tak punya vacuum cleaner, Bunda bisa pakai kain basah atau tisu yang sudah dilumuri dengan cairan pembersih untuk menghilangkan debu.

4. Pilih produk pembersih yang tak tepat

Penggunaan produk pembersih yang tidak sesuai dengan fungsinya bukan hanya membuat proses membersihkan rumah jadi tidak maksimal, tapi juga bisa merusak perabotan rumah kamu.



[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda