
parenting
6 Reaksi Anak Alami Alergi Makanan, Bunda dan Ayah Wajib Tahu
HaiBunda
Sabtu, 30 Mar 2019 11:30 WIB

Jakarta -
Untuk sebagian anak, beberapa jenis makanan bisa memicu alergi. Maka dari itu, penting banget bagi Bunda dan Ayah mengetahui reaksi alergi makanan yang dialami anak.
Dr.Dawn Lim, dokter anak yang mengkhususkan diri di bidang alergi menjelaskan alergi makanan terjadi ketika seseorang terlalu sensitif dengan makanan. Nah, makanan yang bisa menyebabkan alergi antar lain susu sapi, telur, gandum, kedelai, ikan, kerang, kacang-kacangan, dan kacang dari pohon seperti almond, hazelnut, kacang mete, dan walnut.
Buah-buahan seperti melon, kiwi, tomat, melon, dan apel juga bisa memicu alergi meski jarang. Menurut Lim, anak yang alergi makanan biasanya menunjukkan gejala dari ruam hingga masalah pernapasan. Reaksi tersebut bisa muncul dalam hitungan detik, jam, atau hari setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Nah, Bunda, inilah gejala yang muncul ketika anak alergi makanan seperti disampaikan Lim dalam bukunya Childhood Allergies:
1. Ruam
Salah satu ruam yang paling umum terjadi akibat alergi makanan adalah gatal-gatal. Kulit jadi merah dan muncul benjolan gatal seperti gigitan nyamuk. Ruam ini sering terjadi di sekitar mulut setelah makan makanan pemicunya dan dapat dengan cepat menyebar ke tubuh.
"Jenis ruam lain akibat alergi makanan adalah eksem yang bisa muncul beberapa hari setelah mengonsumsi makanan. Eksem sebagai reaksi alergi bisa dialami bayi dan anak," tutur Lim
2. Mulut, mata, atau hidung gatal
Beberapa detik setelah makan jenis makanan tertentu, seorang anak bisa tiba-tiba bersin, menggosok mata dan hidungnya, mengeluh mulut dan lidahnya gatal atau kesemutan. Kata Lim, ini merupakan tanda pasti dari reaksi alergi makanan
"Jika itu reaksi alergi makanan ringan, akan hilang dengan cepat. Tapi, tanda gejala ini kadang tanda awal yang bisa lebih serius bahkan menimbulkan reaksi anafilaksis," ujar Lim.
3. Mata dan bibir bengkak
Disampaikan Lim, mata dan bibir bengkak juga bisa jadi reaksi alergi. Kadang terlihat menakutkan memang, Bun. Tapi jika anak bisa mengontrol diri dan bernapas dengan tenang, situasinya tidak berbahaya.
4. Susah bernapas
Alergi makanan bisa membuat pasien tiba-tiba sulit bernapas, Bun. Kejadian ini bisa terjadi cepat setelah mengonsumsi alergen dan umumnya diikuti ruam.
5. Muntah, kram perut, dan diare
Gejala seperti diare, muntah-muntah, maupun kram perut akibat alergi makanan sama dengan gejala ketika keracunan makanan. Lantas bagaimana membedakan alergi makanan atau keracunan makanan?
Menurut Lim, apabila itu reaksi alergi makanan maka tidak ada demam. Lalu, muntah serta diare biasanya sembuh dengan cepat. Selain itu, pada alergi makanan, tak ada orang lain yang mengalami gejala sama meski mereka juga mengonsumsi makanan tersebut.
Ada baiknya, perhatikan lagi apa anak menunjukkan reaksi sama ketika diberi makanan yang sama guna memastikan alergi yang dialami.
6. Anafilaksis
Anafilaksis adalah reaksi alergi makanan yang parah dan mengancam jiwa. Gejala apa yang sudah dijelaskan di atas bisa terjadi sekaligus. Misalnya, setelah makanan pemicunya, anak mengalami ruam, diikuti muntah, mata dan bibir yang bengkak, lalu dia kesulitan bernapas. Duh, jangan sampai si kecil mengalami hal itu ya, Bun.
"Pada kasus yang sangat parah, gejala ini akan terjadi pada saat bersamaan dan menyebabkan penurunan tekanan darah, kehilangan kesadaran, bahkan kematian," tambah Lim.
Mengenai alergi makanan, menurut dr.Margareta Komalasari, Sp.A, reaksi alergi bisa berkurang dengan sendirinya ketika anak sudah tidak lagi mengonsumsi makanan yang memicu alergi tersebut.
"Namun, yang perlu diingat, ketika anak menghindari makanan yang memicu alergi, bukan serta merta alerginya hilang secara langsung. Tetap, perlu ada tahap penyembuhan dan pemulihan. Misalnya reaksinya muncul pada kulit, setidaknya butuh waktu 2 - 3 minggu untuk regenerasi atau memperbaiki jaringan," tutur wanita yang akrab disapa Ata ini.
(rdn/rdn)
Dr.Dawn Lim, dokter anak yang mengkhususkan diri di bidang alergi menjelaskan alergi makanan terjadi ketika seseorang terlalu sensitif dengan makanan. Nah, makanan yang bisa menyebabkan alergi antar lain susu sapi, telur, gandum, kedelai, ikan, kerang, kacang-kacangan, dan kacang dari pohon seperti almond, hazelnut, kacang mete, dan walnut.
Buah-buahan seperti melon, kiwi, tomat, melon, dan apel juga bisa memicu alergi meski jarang. Menurut Lim, anak yang alergi makanan biasanya menunjukkan gejala dari ruam hingga masalah pernapasan. Reaksi tersebut bisa muncul dalam hitungan detik, jam, atau hari setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Nah, Bunda, inilah gejala yang muncul ketika anak alergi makanan seperti disampaikan Lim dalam bukunya Childhood Allergies:
1. Ruam
Salah satu ruam yang paling umum terjadi akibat alergi makanan adalah gatal-gatal. Kulit jadi merah dan muncul benjolan gatal seperti gigitan nyamuk. Ruam ini sering terjadi di sekitar mulut setelah makan makanan pemicunya dan dapat dengan cepat menyebar ke tubuh.
"Jenis ruam lain akibat alergi makanan adalah eksem yang bisa muncul beberapa hari setelah mengonsumsi makanan. Eksem sebagai reaksi alergi bisa dialami bayi dan anak," tutur Lim
2. Mulut, mata, atau hidung gatal
Beberapa detik setelah makan jenis makanan tertentu, seorang anak bisa tiba-tiba bersin, menggosok mata dan hidungnya, mengeluh mulut dan lidahnya gatal atau kesemutan. Kata Lim, ini merupakan tanda pasti dari reaksi alergi makanan
"Jika itu reaksi alergi makanan ringan, akan hilang dengan cepat. Tapi, tanda gejala ini kadang tanda awal yang bisa lebih serius bahkan menimbulkan reaksi anafilaksis," ujar Lim.
![]() |
Disampaikan Lim, mata dan bibir bengkak juga bisa jadi reaksi alergi. Kadang terlihat menakutkan memang, Bun. Tapi jika anak bisa mengontrol diri dan bernapas dengan tenang, situasinya tidak berbahaya.
4. Susah bernapas
Alergi makanan bisa membuat pasien tiba-tiba sulit bernapas, Bun. Kejadian ini bisa terjadi cepat setelah mengonsumsi alergen dan umumnya diikuti ruam.
5. Muntah, kram perut, dan diare
Gejala seperti diare, muntah-muntah, maupun kram perut akibat alergi makanan sama dengan gejala ketika keracunan makanan. Lantas bagaimana membedakan alergi makanan atau keracunan makanan?
Menurut Lim, apabila itu reaksi alergi makanan maka tidak ada demam. Lalu, muntah serta diare biasanya sembuh dengan cepat. Selain itu, pada alergi makanan, tak ada orang lain yang mengalami gejala sama meski mereka juga mengonsumsi makanan tersebut.
Ada baiknya, perhatikan lagi apa anak menunjukkan reaksi sama ketika diberi makanan yang sama guna memastikan alergi yang dialami.
6. Anafilaksis
Anafilaksis adalah reaksi alergi makanan yang parah dan mengancam jiwa. Gejala apa yang sudah dijelaskan di atas bisa terjadi sekaligus. Misalnya, setelah makanan pemicunya, anak mengalami ruam, diikuti muntah, mata dan bibir yang bengkak, lalu dia kesulitan bernapas. Duh, jangan sampai si kecil mengalami hal itu ya, Bun.
"Pada kasus yang sangat parah, gejala ini akan terjadi pada saat bersamaan dan menyebabkan penurunan tekanan darah, kehilangan kesadaran, bahkan kematian," tambah Lim.
Mengenai alergi makanan, menurut dr.Margareta Komalasari, Sp.A, reaksi alergi bisa berkurang dengan sendirinya ketika anak sudah tidak lagi mengonsumsi makanan yang memicu alergi tersebut.
"Namun, yang perlu diingat, ketika anak menghindari makanan yang memicu alergi, bukan serta merta alerginya hilang secara langsung. Tetap, perlu ada tahap penyembuhan dan pemulihan. Misalnya reaksinya muncul pada kulit, setidaknya butuh waktu 2 - 3 minggu untuk regenerasi atau memperbaiki jaringan," tutur wanita yang akrab disapa Ata ini.
(rdn/rdn)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Fakta Tentang Alergi Kacang Pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
3 Faktor Bisa Tingkatkan Risiko Alergi pada Anak dan Cara Mencegahnya

Parenting
Penyebab Beberapa Alergen Bisa Timbulkan Reaksi Alergi Sama

Parenting
Perbedaan Intoleransi Makanan dengan Alergi Makanan

Parenting
Begini Lho Bun Cara Mengenali Risiko Alergi Anak
